ᴇ ɪ ɢ ʜ ᴛ

16.6K 2.3K 226
                                    

ᴇ ɪ ɢ ʜ ᴛ :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᴇ ɪ ɢ ʜ ᴛ :

This isn't me. What happen?
❤➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖




"Aku... akan datang..."

"Kau serius?"

Setelah cukup lama ia berpikir, Renjun akhirnya menyetujui makan malam yang diinginkan keluarganya. Sudah berminggu-minggu ia tak menapakkan kakinya di rumah, bagaimana pun ia rindu kamar lamanya serta koleksi moomin di dalamnya.

Mungkin jika dia memang sedang malas mengobrol dengan orang tuanya, ia akan bersembunyi di kamarnya nanti.

Kepala bersurai coklat madu itu akhirnya menggangguk pada pertanyaannya kakaknya. Tak ada kesempatan baginya untuk mundur dari ucapannya.



"Aku akan menjemputmu kalau begitu." Nada suara kakaknya terdengar lebih ceria dari sebelumnya.

Tanpa sadar membawa Renjun pada kenangan masa kecil mereka. Dimana mereka sangat dekat dan seolah tak terpisah oleh apapun.



"Tidak perlu. Aku bisa berangkat menaiki bus." Ia bisa melihat ada keraguan pada ekspresi kakaknya, mungkin Sicheng tak benar-benar mempercayainya karena ia dari dulu selalu menolak untuk pulang. "Aku tidak akan berbohong, tenang saja." lanjutnya. Berusaha meyakinkan yang lebih tua bahwa kali ini ia sedang serius.



Lagi pula ia berencana untuk tinggal beberapa hari di rumahnya karena yeah hal yang terjadi akhir-akhir ini membuat kepalanya sakit.

Ia butuh suasana baru agar bisa memikirkan semua persoalan ini dengan kepala jernih. Termasuk menyadarkan dirinya untuk tidak terlibat kembali dengan dua orang roommate-nya.



"That's great! mama pasti sangat senang..."























The next day....
➖➖➖➖➖➖➖➖

Hujan mulai turun ketika memasuki bulan Juni. Bukan hal yang bagus karena Renjun seringkali lupa membawa payungnya. Demikian pula hari ini. Ia dengan terpaksa harus berdiri di bawah halte bus untuk membuat dirinya tetap kering.

Ada banyak orang disini tengah menunggu datangnya bus, namun ia bukan salah satu dari mereka. Asramanya cukup dekat dari sini, ia hanya butuh berjalan kaki.

Tapi jika ia menembus hujan selebat ini, Renjun tak yakin ia takkan demam.



Sebuah bus berwarna biru datang dan seketika gerombolan orang mulai mengantri untuk masuk. Perlu sekitar lima menit sampai seluruh manusia disana berhasil masuk. Meninggalkan sekitar 3 orang termasuk Renjun di halte tersebut. Sepertinya dua gadis itu juga mahasiswa yang akan kembali ke asrama seperti dirinya.




[☑]『 ᴘʟᴇɪꜱɪᴜʀ 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang