ɴ ɪ ɴ ᴇ

16.8K 2.2K 294
                                        

ɴ ɪ ɴ ᴇ :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ɴ ɪ ɴ ᴇ :

holding back the true self
❤➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖





Setelah menyelesaikan proses peminjaman buku, Renjun pun keluar dengan tergesa dari perpustakaan. Dengan gerakan yang grusa-grusu, ia membuka pintu loker perpus tempat ia menyimpan tasnya dan mengeluarkannya dengan kasar hingga buku-buku di dalamnya keluar; mendarat mulus di lantai. Renjun mengerang kesal.

Ia pun berjongkok hendak memungutnya ketika tangan lain datang untuk membantu.




Kepalanya sontak mendongak. Ingin mengucapkan terima kasih namun semua kata-kata langsung tertelan kembali ketika melihat gerangan yang membantunya.

Ekspresi terkejut Renjun maupun orang itu tak bisa disembunyikan dengan baik. Namun sepersekian detik setelahnya, raut Renjun berubah menjadi dingin.


"Oh.. kau."

"R-Renjun ge..."

"..." Renjun tak merespon. Ia hanya menarik buku-bukunya dari tangan orang tersebut dan segera memasukkannya dengan cepat. Ada perasaan rindu dan amarah yang bercampur dalam hatinya. Kenapa dia harus bertemu kembali dengan masa lalunya?




"Jun gege... aku bisa membantumu?" ujar orang itu lembut menggunakan bahasa ibunya. Bibirnya menyunggingkan senyuman canggung padanya.


"Aku tidak menerima bantuan dari seorang sinner." balasnya dengan nada dingin yang tak bersahabat. "Menyingkirlah."


"Gege, please..." Yang lebih muda mencengkeram lengannya, menghentikan langkah kaki Renjun.

Keduanya hanya saling tatap dalam diam. Renjun berusaha keras mengendalikan dirinya untuk tidak emosi disini. Sementara pemuda lainnya, menatapnya dengan pandangan paling menyedihkan yang pernah ada.

Mata yang berkaca-kaca itu sempat membuat Renjun merasa ikut bersedih, namun ia kubur jauh-jauh perasaan itu; tak sudi untuk mengakuinya.




Dua menit berlalu, namun sosok pemuda itu hanya menundukkan kepala. Tak ada kata lain yang terucap di bibirnya, membuat Renjun seketika jengah.

"Jika kau tidak melepaskanku sekarang, aku bisa sajaㅡ"

"CHENLE!" Ada suara lain datang dari arah belakang Renjun.




Hentakan kaki besar orang itu pun terhenti di samping keduanya. Seorang pemuda berperawakan besar dan bersurai coklat madu menghampiri mereka. Wajahnya yang tampan dengan kulitnya yang tan menggambarkan sosok yang begitu manly.

[☑]『 ᴘʟᴇɪꜱɪᴜʀ 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang