ᴛ ᴇ ɴ

17.7K 2.4K 522
                                        

TYPE-B frontnote❤➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TYPE-B frontnote
❤➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


(1) Homophobic dan anti-LGBTQ itu sama. Sebutan buat orang yang memiliki perasaan negatif pada kaum LGBTQ. Bukan karena 'homo' jadi dikira istilah buat pembenci gay aja.

(2) Polyamory dan poligami itu beda. Karena negara kita adanya poligami, makanya beberapa orang sering salah mengartikan. Polyamory itu ada hubungan emosional satu sama lainnya, lebih dari dua orang. Makanya kalo 'norenmin' gak include all (noren, nomin, renmin) itu tidak bisa disebut polyamory.

(3) Homophobic justru memiliki kecenderungan menjadi lesbi, gay, biseksual.








❤➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
ᴛ ᴇ ɴ :

trying to figure it out
➖➖➖➖➖➖➖➖









Ekspresi datar Renjun benar-benar berhasil menyamarkan kegugupan yang sebenarnya tengah ia rasakan kini. Berkali-kali ia melihat jam di pergelangan tangannya dan mengerang lirih ketika detik berlalu dengan lambat.

Kakinya menghentak tak sabar. Semua ini karena ucapan Hyuck. Andai saja ia tak mendengarkan ucapannya, ia pasti tak akan berada disini.



Hah, disesali pun percuma.



Hyuck hanya akan terus mendesaknya untuk memperbaiki hubungannya dengan teman masa lalunya itu.










"G-gege..."









Kepala Renjun terangkat dari pergelangan tangannya. Maniknya bersiborok dengan coklat gelap milik pemuda bersurai purple. Renjun terdiam dengan pikiran kosong selama beberapa detik sebelum akhirnya bibirnya berhasil menyuruh Chenle untuk duduk berhadapan dengannya.







"Aku mendapatkan nomormu dari salah satu teman kelasmu. Aku lupa namanya. Kuharap kau tidak mempermasalahkannya." ujarnya tiba-tiba; sebenarnya ia tak tahu bagaimana caranya memulai percakapan canggung ini.

Ekspresinya masih tetap datar sementara ucapannya terdengar sangat jutek di telinga siapapun.




Renjun akan terlihat berkali lipat menyebalkan ketika ia sedang gugup. Biasanya, bibirnya takkan terkontrol dengan baik. Senandungnya penuh hinaan dan kata-kata kasar. Namun sepertinya Chenle sudah sangat memahami itu sehingga ia hanya membalas dengan senyuman kecil.




"Tak apa, ge." Chenle menyatukan kedua tangannya diatas meja, menatap Renjun dengan binar lucu di wajahnya. "Gege tidak pernah berubah."

[☑]『 ᴘʟᴇɪꜱɪᴜʀ 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang