Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ᴛ ʜ ɪ ʀ ᴛ ʏ F ᴏ ᴜ ʀ :
I’ll be your home ❤➖➖➖➖➖➖➖➖➖
“Jika demikian, maka tak hanya harus adil,” Ayahnya memandang Renjun dengan tatapan yang serius. “Kau juga harus memahami keduanya... karena semuanya menjadi dua kali lipat lebih rumit daripada hubungan biasa”
Renjun mendengarkan dengan seksama. Tak hanya dukungan dari orang tuanya, ia juga butuh sebuah nasehat.
“Aku mengerti,” Ia menjawab, namun kepalanya kemudian menunduk; tangannya mengaduk ice cream-nya dengan putaran random. “Namun terkadang Injun mudah marah, Jaemin terlalu sensitif dan Jeno tak tahu apa yang harus dia lakukan. Kepribadian kami berbeda-beda...”
Baekhyun meraih tangan anaknya, mengusap jemarinya.
Senyuman berkharisma terbentuk dari bibir tipisnya, pesona yang dimiliki ayahnya selalu membuat siapapun merasa mendung dalam diri mereka perlahan menghilang.
“Jika Jaemin dan Jeno harus melewati penyesuaian itu selama bertahun-tahun, aku tak tahu bagaimana pengaruhnya dengan keberadaanku...” Ia melanjutkan, tahu jika sang ayah akan selalu mendengarkannya.
“...”
“Aku takut mengacaukan hubungan mereka, pa”
Kepala Huang tersenyum lebih lebar. Kali ini pria yang hanya empat senti lebih tinggi dari anaknya itu bergerak untuk duduk disampingnya, memeluk lengannya.
“Begitulah sebuah hubungan, sayang.. ini yang pertama ‘kan?”
Kepala Renjun mengangguk perlahan.
“Wajar kalau kau merasa takut kehilangan atau takut menyakiti seseorang, Junnie. Semua melewati itu dengan cara mereka masing-masing. Tapi ingatlah satu hal, buat senyuman dan bukan tangisan...”
“...”
“Jika keberadaanmu diantara mereka menciptakan senyuman, jangan meragukan dirimu, sayang... kau berharga untuk mereka...”
.
Dia berharga untuk mereka, begitu pun mereka baginya....
“Jangan mengerutkan dahimu, baby” Jaemin mengusap dahinya yang berkerut, menghilangkan gurat keraguan itu dengan lembut.
Setelah mereka hampir kehabisan nafas gara-gara make out dadakan tadi, ketiganya memilih cuddling di bawah selimut; sembari menunggu pizza yang tadi dipesan Yiren.