ᴇ ɪ ɢ ʜ ᴛ ᴇ ᴇ ɴ

16.4K 2.2K 527
                                    

ᴇ ɪ ɢ ʜ ᴛ ᴇ ᴇ ɴ :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᴇ ɪ ɢ ʜ ᴛ ᴇ ᴇ ɴ :

Do I really like him? Or... both?
❤➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖







Jeno merenggangkan lengannya ketika ia telah menyelesaikan makan siangnya. Jam latihannya selesai sehingga ia tak perlu kembali pada teman-temannya. Ia bisa mengambil tasnya nanti.

Ia pun menoleh ke arah yang lebih tua dan Renjun masih sibuk bermain dengan anak kucing-kucing liar itu.

Dalam diam, ia mengamati. Bagaimana senyuman indah Renjun tercipta ketika benda fluffy itu mengeong. Bagaimana jemari kecilnya menyisir helaian bulu-bulu itu. Kenapa hal sesederhana itu bisa terlihat begitu indah?









"Renjunie.."









"Huh?" Renjun berbalik pada pemuda lainnya. Jeno melambai sembari menepuk-nepuk tempat disampingnya yang langsung dituruti oleh Renjun. "Kenapa?"

"Pinjam pahamu."

"Huh?"

Renjun menunjukkan ekspresi bingungnya yang membuatnya berkali lipat lebih menggemaskan. Jeno menarik anak itu lebih dekat dan menata kaki kecilnya untuk menjulur.

"Stay like this, okay. I'm sleepy."

Setelah mengatakan kalimat itu, Jeno langsung merebahkan dirinya di tanah berumput tersebut dengan kepala yang tertidur diatas paha Renjun.

Pemuda mungil itu pun terkejut. Tindakan itu tak urung mempengaruhi kinerja jantungnya, bahkan wajahnya ikut memanas.











Apa-apaan Lee Jeno ini?!











Renjun ingin memprotes ㅡiya, kebiasaannya memang memprotes apapun, namun melihat mata Jeno yang terpejam serta wajahnya yang tampak begitu tenang, ia jadi tidak tega.

Sepertinya pemuda itu kelelahan, dan mungkin ini juga kebiasaannya bersama Jaemin?

Dalam hati, Renjun terus berdoa semoga tak ada orang yang melihat karena posisi ini akan membuat salah paham.










Belum selesai dengan pergulatan batinnya, Jeno tiba-tiba mengejutkannya dengan menarik pergelangan tangannya dan meletakkannya diatas rambut raven pemuda tersebut.

Telinga Renjun semakin memerah ketika memahami kemauan pemuda itu.

Dengan ragu, ia mengusap helaian Jeno yang anehnya tidak berkeringat. Meski awalnya canggung, namun hanya butuh dua menit saja sampai Renjun merasa nyaman mendaratkan jemarinya disana.











[☑]『 ᴘʟᴇɪꜱɪᴜʀ 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang