[☑]『 ᴘʟᴇɪꜱɪᴜʀ 』

ᴏ ɴ ᴇ

ᴏ ɴ ᴇ :

A jerk for everything
❤➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Renjun memang tak memiliki teman dekat selain Donghyuck. Well, yeah, karena dia terkenal begitu kasar. Bukan secara fisik, namun kata-katanya selalu menyakiti orang lain. Lalu bagaimana dengan Hyuck? Kenapa dia bisa bertahan bersama Renjun?

Karena dua orang ini memiliki sifat yang nyaris sama. Hyuck pun juga memiliki mulut yang tajam, tapi bukan kata-kata serius seperti yang dilontarkan Renjun, melainkan hanya sebuah candaan. Semua orang sudah biasa.

Mereka memang sama... namun dalam konteks yang berbeda.

Hyuck seringkali mengingatkan Renjun dan mulut tajamnya itu. Tapi ia adalah Huang Renjun. Seseorang yang sangat keras kepala dan memiliki harga diri tinggi. Ia takkan semudah itu dikontrol oleh orang lain, bahkan sahabatnya sendiri.

Renjun memiliki seorang kakak laki-laki yang menurutnya begitu gay karena menyukai semua hal berbau yaoi.

Sicheng, kakaknya, memiliki banyak koleksi film, komik dan novel yang bertema percintaan sesama jenis. Bahkan kadang dengan bangga memamerkannya padanya. Berkata padanya jika Renjun bodoh karena membenci sebuah seni.

Karena itu dia tak pernah mau mengakui Sicheng sebagai kakaknya.

Ia memilih untuk tinggal di asrama sejak memasuki masa perkuliahan karena telinganya tak ingin mendengar Sicheng yang selalu memasangkannya dengan pria mana pun yang dilihatnya. Itu menjijikkan baginya.

Seorang pria tentu saja harus berpasangan dengan wanita!

Mana ada cinta sesama jenis? Bullshit! Itu hanya dalih mereka agar bisa berhubungan badan tanpa perlu takut terjadi sesuatu diluar garis.

No, love is actually bullshit.

Renjun juga memiliki teman masa kecil bernama Zhong Chenle. Mereka tak terpisahkan hingga SMA. Namun, ketika Renjun lulus dari sekolahnya untuk menuju masa perkuliahan, Chenle tiba-tiba mengenalkannya dengan seorang pemuda tinggi yang ternyata adalah kekasih Chenle.

Mereka telah berkencan selama 6 bulan dan Renjun sama sekali tak mengetahuinya.

Ia ingat sekali ekspresi terkejut sekaligus sedih Chenle ketika ia mengumpatinya.

"Kau gay menjijikkan! Jangan pernah bertemu denganku lagi!" ucapnya kala itu dan langsung pergi meninggalkan Chenle yang menangis dalam diam. Setelahnya, mereka tak pernah bertemu lagi.