ᴛ ᴡ ᴇ ɴ ᴛ ʏ F ᴏ ᴜ ʀ

15.5K 2K 416
                                    

ᴛ ᴡ ᴇ ɴ ᴛ ʏ F ᴏ ᴜ ʀ :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᴛ ᴡ ᴇ ɴ ᴛ ʏ F ᴏ ᴜ ʀ :

"I can be sad too..."
❤➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖








Langkah kaki Renjun ketika menuruni tangga dari arah kamarnya terdengar sangat keras. Jaemin dan Jeno menghentikan kegiatan mereka demi melihat kedatangan pemuda mungil yang menyerupai malaikat itu.

Renjun tampak mengenakan sepatunya dengan tergesa-gesa, membuat dahi mereka berkerut heran.






"Angel, kau ada kelas hari ini?"

"Iya," Renjun menarik sebelah sepatunya yang belum terpasang, berdecak kesal ketika sepatu itu tak mau menurutinya. "Kelasnya sekitar sejam lagi, tapi tugasku belum selesai. Aku harus menemui Lucas di gazebo gedungku."

Ekspresi tak suka terlihat jelas dari wajah Jaemin, sehingga Jeno langsung mengusap-usap pundaknya untuk menenangkan ㅡtanpa disadari Renjun tentu saja. Jaemin memang tak suka pada kedekatan Renjun dengan Lucas meskipun Renjun telah memberi pernyataannya kalau Lucas hanyalah sekedar teman dekat.






"Kalau begitu hati-hati. Hubungi kami kalau kau pulang terlalu malam." Jeno bersuara kemudian.

Renjun membalikkan badan, menemukan pasangan itu berada dalam jarak yang sangat dekat dengannya. Dahinya berkerut melihat keduanya seolah sedang menantikan sesuatu.






"Apa?" tanyanya bingung.

"A kiss for my day?" Jaemin tersenyum lebar.

Pemuda bersurai pinkish itu kemudian mengiris jarak diantara mereka, wajahnya sudah menunduk dengan iris yang menyelam langsung ke dalam miliknya. Sementara, Renjun sudah merona karenanya.

Sebisa mungkin anak itu menampilkan ekspresi kesalnya ㅡyang terlihat sangat menggemaskan, ngomong-ngomong.






Ujung sepatunya terangkat demi menyamakan tinggi mereka dan ia pun meninggalkan kecupan ringan di sudut bibir Jaemin ㅡyang akhirnya tak membuat pemuda itu tersenyum puas dan segera menarik pinggang Renjun untuk memperdalam ciuman mereka.

Irama jantung mereka saling bersahutan, berkomunikasi dengan cara yang spesial.

"S-Stop it, you idiot!" Renjun memukul lengan Jaemin. Ranumnya refleks mengerucut lucu, sama seperti yang dilakukan Jaemin juga saat ini ㅡkesal karena Renjun menghentikan kegiatannya.






Tubuh mungil itu lalu berbalik dan mengalungkan lengannya pada leher Jeno. Bibirnya yang telah memerah kemudian memberikan kecupan panjang di bibir pemuda bersurai raven tersebut.

Ciuman itu harus berakhir dalam sepersekian detik karena Renjun benar-benar sedang buru-buru saat ini.

"Aku berangkatㅡ"

[☑]『 ᴘʟᴇɪꜱɪᴜʀ 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang