ɪ ɴ ᴛ ʀ ᴏ

56.1K 3.7K 1.1K
                                    

ɪ ɴ ᴛ ʀ ᴏ :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ɪ ɴ ᴛ ʀ ᴏ :

Disgusting sinner
❤➖➖➖➖➖➖➖➖






Renjun menyeret kopernya menaiki tangga dengan susah payah. Kamar barunya berada di lantai 3 dan gedung asrama mereka tidak memiliki lift seperti di kampus. Sehingga mau tidak mau ia harus menaiki banyak tangga untuk mencapai kamar barunya.

Erangan antara kesal dan lelah terdengar dari mulutnya sejak ia mulai menaiki tangga.

Ia terus mengumpat disetiap langkahnya, tak peduli jika ada mahasiswa yang terganggu oleh suara berisiknya. Ia benar-benar sedang kesal sekarang.









Tahun ini, kampus menerima lebih banyak siswa, sehingga beberapa mahasiswa lama harus berpindah kamar. Jika awalnya mereka memiliki satu roomate, maka sekarang mereka akan memiliki dua atau tiga roomate.

Renjun awalnya berada dalam satu kamar dengan Donghyuck, yang jujur saja meskipun kadang mengesalkan, tapi Hyuck adalah teman yang asyik.

Sekarang, ia tak tahu seperti apa roomate-nya nanti.

Apa mereka adalah pemuda-pemuda yang jorok dan berantakan? Argh, membayangkannya Renjun sudah bergidik ngeri.









Setelah menghabiskan 20 menit hanya untuk menyeret dua koper dan satu tas ransel, akhirnya Renjun sampai di kamar nomor 147. Kamar barunya.

Sebenarnya, seluruh kamar terlihat sama saja menurutnya, begitu pula kamar di lantai ini; kamarnya yang sebelumnya berada dilantai satu, bedanya, koridor lantai ini dihiasi dengan lampu-lampu tumblr dan pot-pot bunga yang menggantung.

Mungkin karena lantai satu dekat dengan pepohonan, karena itu lantai 3 dan seterusnya diberikan penghijauan sendiri.









Renjun menatap pintu berwarna tosca di depannya dengan jantung yang berdebar. Ia belum siap menyapa orang baru. Terlebih ia bukan orang yang suka bersosialisasi.









"Stay calm, Injun... it will be fine." ucapnya pada diri sendiri sebelum akhirnya mengetuk pintu tersebut sebanyak tiga kali.

Sekitar 30 detik menunggu tak juga ada jawaban sehingga Renjun perlu memberikan ketukan lagi dan lagi. Tapi hingga hampir 3 menit lamanya, tak ada jawaban dari si pemiliki kamar.

"Apa mereka sedang pergi?"

Benar juga. Mungkin roomate-nya sedang pergi bersama untuk makan malam atau ke game center. Lagipula jam tutup asrama adalah jam sebelas malam dan ini masih jam sembilan malam.









[☑]『 ᴘʟᴇɪꜱɪᴜʀ 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang