[☑]『 ᴘʟᴇɪꜱɪᴜʀ 』

F ᴏ ᴜ ʀ

F ᴏ ᴜ ʀ :

Actually a cutie soybean
❤➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Renjun telah menyelesaikan kelas seninya, juga kelas ekstranya yakni sniper class yang diadakan seminggu tiga kali. Semua kegiatan itu selalu menghabiskan waktunya secara penuh di kampus. Kini, ia tengah berjalan ke arah gedung asramanya dengan bahu yang merosot.

Ia kelelahan.

Benci sekali ketika tubuhnya mulai kehilangan daya seperti ini. Ia tak suka terlihat lemah tapi tetap saja tubuhnya menghianati. Renjun adalah tipe yang tak bisa melakukan banyak hal dalam satu hari. Namun semua hal yang ia ikuti sangat penting baginya dan ia tak bisa melewatkannya begitu saja.

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam ketika ia sampai di depan pintunya.

"Aku bersumpah akan memukul wajah mereka jika mereka melakukan hal aneh-aneh ketika aku masuk!"

Renjun sudah mempersiapkan dirinya. Tetapi ketika ia masuk, ia hanya menemukan Jaemin yang sedang memasak sesuatu di kompor mini mereka.
Tak ada tanda-tanda Jeno di dalam, yang berarti semuanya aman. Tak ada adegan dosa yang perlu ia lihat.

"Ah! Injun-ah!"

Argh!

Ia benci sekali ketika Jaemin memanggilnya sok akrab dengan menggunakan nama koreanya!

"Aku membuat ramyeon, apa kau mau?"

Jujur saja ia sangat lapar. Dan bau ramyeon yang menyebar di seluruh ruangan sangat tidak membantu. Tetapi, Renjun terlalu gengsi untuk mengiyakan ajakan itu sehingga ia lebih memilih untuk mengabaikan Jaeminㅡ

Growl.

ㅡsebelum suara perutnya terdengar di tengah-tengah suara air mendidih.

Jaemin mendengarnya dan tersenyum kecil sementara wajah Renjun mulai memerah hingga ke telinga.

"Kemarilah. Aku akan membuatkan ramyeon untukmu." Jaemin masih bersikukuh, sedangkan Renjun tak bergerak sedikit pun dari posisinya. "Kau bisa membawanya keatas setelah jadi." Seolah tahu apa yang ada dalam pikiran Renjun, Jaemin menambahkan. Masih dengan nada suaranya yang ramah.