Bagian 24

251 6 0
                                    

Tinnnnnn
Tinnnnnn
Tinnnnnn

Lebih kurang seperti itu lah suara klakson yang sedari tadi berbunyi di depan rumah Mentari. Mentari yang masih terlelap tetap santai menikmati mimpinya walaupun ia agak sedikit terganggu.

Pelan-pelan, Mentari membuka matanya. Ia turun ke bawah setelah Nenek beberapa kali memanggilnya.

"Ayo nak, ayoo!!! Terus hidupkan klakson nya sampai Mentari bangun, ayoo, nak!!" Seru Nenek Mentari di depan pintu. Mentari melihatnya terbengong dan melihat ke arah luar untuk memastikan siapa orang yang telah mengganggu tidurnya.

Ia menganga melihat Zeki di depan rumahnya.

Dari mana Zeki tau alamat rumahnya?? Batin Mentari.

"Mentari, mandi sana, kita jalan-jalan." Kata Zeki. Mentari yang masih berada di bawah alam sadar nya tidak menggubris ajakan Zeki. Akhirnya Zeki menghidupkan lagi klakson nya dan membuat Mentari tersentak.

"Hah? Apa? Apaan sih?" Bingung Mentari. Padahal tadi ia sempat membatin. Kenapa malah kebawa tidur lagi sih. Huft dasar Mentari Mentari...

"Udah kamu mandi dulu cucu ku... Itu Abang ganteng ingin mengajakmu keliling Bandung." Jelas Nenek yang langsung menarik Mentari menuju kamar Mentari. Kamar mandi Mentari juga. Mentari langsung saja mandi dari pada mendengar ocehan Nenek nya yang tidak jelas.

Ah Nenek, tiap ada teman ku yang ganteng aja dia semangat bangett!!! Batin Mentari.

"NAK, BURUAN MANDINYA YA, NANTI ABANG ZEKI NYA PERGI LOH..." Jerit nenek dari pintu kamar ku.

"IYA NEK, SURUH PERGI AJA KALO ENGGAK!!!" Jerit Mentari dari dalam kamar mandi membalas jeritan Neneknya.

"IYA NENEK SURUH PULANG. TAPI NENEK ADU KE AYAH MU YA..." Ancam Neneknya.

Mentari mengeluarkan kepala nya ke balik pintu untuk melihat Neneknya, "Nek, jangan aduin dong. Iya ini kan Mentari mandi." Kata Mentari yang takut karena ancaman nenek nya. Lalu ia melanjutkan mandi nya.

Sambil membuihi rambutnya dengan shampoo , Mentari terus saja berceloteh, "Ah nenek, tau nya mengadu saja pada ayah. Mentang-mentang ayah menyuruh ku keras untuk mempunyai banyak temen. Eh nenek asal nerima aja . Emang nya nenek tau temenku baik atau engga? Ahh kesel. Udah tua juga!!!"

"NGOMONG APA KAMU DI DALAM KAMAR MANDI NAK???' Jerit nenek Mentari yang seperti nya mendengar semua yang di omonginnya.

"EH ENGGAK ADA NEK!! NENEK KOK MASIH DISITU? SANA-SANA KELUAR.." Pinta Mentari.

"OH YA SUDAH KIRAIN KAMU ADA NGOMONG SESUATU."

"Ah, kepo banget sih tuh nenek tua peot!!" Kesal Mentari sambil menghentak-hentakkan kakinya.

"SIAPA YANG TUA PEOT MENTARI????" Jerit Nenek nya lagi.

"ENGGAK NEK ENGGAK!!! NENEK BELUM PERGI JUGA ?? SANA UDAH TEMANI ZEKI!!!" Mentari tambah kesel karena Neneknya tidak pergi juga dari tempatnyaaa.

"OH IYA, MENDINGAN NENEK TEMENI ZEKI YAKAN. OKE BABAY!!!"

Mentari tidak menjawabnya. Ia memutar bola matanya malas, "Dasar nenek sok gaul. Giliran disuruh dekat pria aja dia ligat bangett!!"

Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka. Dan Mentari langsung merampas handuk menutupi tubuhnya..

"Sorry ya, namanya Nenek masih cantik. Wajar dong sok gaullll." Kata neneknya sambil menutup pintu kamar mandi nya dan berlari keluar.

"NENEKKKKKK!!!!!!!!!!!!!!!!"

*

"Sejak kapan lo punya vesva ini, Ki?" Tanya ku yang sudah berada di boncengan Zeki.

Sang Mentari Melepaskan Senja (KOMPLIT✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang