Bagian 35

188 7 0
                                    

"TARIIIIIIIIIIIII!!!!!!!!!!!!"

"Apaansih lo, Del. Malu tau, diliati orang!!!!" Kesal Mentari.

"Gak peduli gue! Yang penting gue rindu banget sama loooooo!1!1!1!1!1"

"Udah ah jangan peluk-peluk!!!" Seka Mentari sambil menjauhkan badan Della.

"Hmmm, tunggu dulu? Lo kok lesu sih?" Tanya Della Heran.

Mentari menghela nafas. Sambil mereka berjalan menuju kelas, Mentari mulai mengeluarkan suara. "Gimana ga lesu coba? Gue kurang tidur seminggu ini."

Della tampak panik. Jujur, Della memang manusia yang lumayan lebay. Entah mimpi apa Mentari bisa menemukan makhluk Tuhan yang seperti itu.

"Loh?!?!?!? Gimana bisa??????"

"Gini nih, gue lupa buat perjanjian!" Pelotot Mentari ke arah Della.

"Perjanjian apa ya?" Tanya nya bego.

"Perjanjian, kalau gue ngomong, lo gausah histeris dan heboh bin lebay begitu!!"

"Yah, gimana... Namanya gue syok denger lo ga tidur hampir seminggu." Sedih Della.

"Kurang tidur oon!! Bukan ga tidur. Gimana sih lo!" Kesal Mentari saat sudah hampir sampai ke kelas mereka.

"Tari!!!" Panggil seseorang saat Mentari dan Della sudah di ambang pintu kelas.

Mentari membalikkan badannya melihat ke sumber suara. "Eh, Al! Apa kabar?"

"Gimana Kak Fauzi? Lo berhasil nemuin?" Tanya Al langsung tanpa basa-basi.

Mentari terdiam , 'Sabar Tari, Sabar. Ini salah lo sendiri kenapa lo terlalu heboh mencari keberadaan Fauzi.' Batinnya.

"Gimana, Tar? Kok lo ngga jawab? Dia baik-baik aja,kan?" Tanya Al lagi mendesak.

Mentari menghela nafas dan memasang wajah sedatar mungkin. Melihat ekspresi wajah Mentari,  Della dan Al saling tatap. Della memberi pelototan maut ke arah Al, memberi isyarat 'Jangan ditanya sekarang. Lagi gak pas!' Al langsung mengerti saat melihat wajah Della.

"Fauzi, dia--"

"Udah, Tar. Lo gak perlu cerita sekarang." Potong Della dan diberi anggukan juga oleh Al.

'Huhhh, syukurlah.' Batin Mentari. Ia langsung tersenyum. Della dan Al juga langsung ikut tersenyum.

"Sayang, aku masih ada tugas BEM, kamu nanti nyusul ke kantin ya kalau uda kelas kamu habis." Kata Al aneh entah pada siapa.

Mentari terdiam melihat Al yang kini menatap Della lembut. Della hanya mengangguk mendengar Al mengatakan itu. Sebelum Al berbalik, Mentari lebih dulu mencegah nya dengan menggenggam lengannya.

"Eh, apa Tari?" Kata Al kaget.

"Eh, apaan lo, Tar! Lepasin lengan pacar gue! Ntar dia kesakitan!!!" Bentak Della.

Mentari tersenyum dan melepaskan lengan Al. "Ha, oke! Pertanyaan yang mau gue beri ke Al udah lo jawab barusan, Del." Kata Mentari puas dan menyuruh Al pergi.

Della hanya memutar bola matanya malas.

"Lo hutang penjelasan ke gue, Del."

"Iya-iya!! Sebelum gue ngutang gue juga pengen ngasih lo penjelasan. Tapi tuh anak oon itu malah langsung tothepoint aja di depan lo manggil gue sayang." Kesal Della. Mentari hanya tertawa.

Sambil memasuki kelas, Mentari menanyakan sesuatu ke Della, "Jadi, Del, pacar lo yang kemarin?"

"Udah ada dosen! Ntar gue jelasin semuanya."

Sang Mentari Melepaskan Senja (KOMPLIT✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang