16

3.7K 343 14
                                    

Alina's Pov.

Kalian tau gimana perasaan gue waktu baca chat dari Taehyung?

Sakit banget.

gue udah keterlaluan ya? Padahal gue cuma mau buat dia jera.

Gue tahu, gue disini juga salah karena malah semakin dekat dengan sahabatnya sendiri—Jimin.

Tapi beneran, gue sama Jimin hanya sebatas teman, kami gak punya perasaan apa pun.

Taehyung :Alina, besok bisa bicara? Gua mau jelasin semuanya yang selalu ketunda.

Taehyung :Gua gatau lagi Lin mesti gimana.

Taehyung:Lu udah cape kan?

Taehyung:Sama, gua juga cape kalau gini terus.

Taehyung:Sekarang gimana lin? Mau udahan?

Alina :Iya besok jemput gue ke kampus.

======

Gue menatap diri sendiri yang berdiri di depan cermin.

kenapa gue jadi memperhatikan penampilan kaya gini cuma buat ketemu Taehyung? Padahal biasanya juga biasa aja.

hari ini gue make rok selutut berwarna navy dipadukan dengan kemeja putih bermotif polkadot navy, lengannya Gue gulung menjadi seperempat, serta sepatu berwarna sepadan dengan kemeja.

Iya, simple saja.

Hanya... entah apa yang gue rasain sehingga sedari tadi terus ngaca di depan cermin.

Gila, kenapa gue kesannya kayak ABG yang lagi pdkt sama gebetannya sih?

Oke Alina, calm down.

Gak lama kemudian gue denger suara klakson mobil Taehyung dari bawah.

Gue langsung mengambil tas dan buku-buku untuk materi hari ini, kemudian turun untuk menemui nya.

Gue nyamperin dia yang ternyata masih berada di dalam mobil namun kacanya ia turunkan sepenuhnya, membuat gue dapat melihat wajahnya dengan jelas.

Dia natap gue, kemudian tersenyum.

Gila, kenapa ganteng banget sih mas pacar?!

"Kamu mau tetep berdiri disitu? Gak masuk mobil?"

Ucapannya membuat gue tersadar, kemudian segera masuk kedalam mobilnya.

"kamu kelas pagi?" gue memulai pembicaraan.

Dia menggeleng, "agak siangan sih."

Gue menatap dia dengan perasaan gak enak.

"terus kenapa mau jemput aku?" gue bertanya, kemudian dia juga balas ngeliatin gue sekilas, karena dia sedang menyetir.

"Salah? Oh atau kamu mau sama Jimin aja?"

ucapnya membuat gue mendelik.

"Apaan sih? Jelas-jelas aku ngechat kamu buat jemput, bukan Jimin."

Terdengar suara helaan napas darinya, kemudian kembali fokus menyetir.

"Dan kamu masih nanya kenapa aku mau jemput kamu? Jawabannya karena kamu yang minta dan kamu. Pacar. Aku." ucapnya dengan penuh penekanan pada tiga kata terakhir.

PubG-kth ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang