PubG-kth ✔

25

"Lin?"

Jimin menatap lekat kedua mata Alina yang bengkak.

"Lo abis nangis?"

Alina mengerjap beberapa kali, kemudian tertawa pelan.

"Iya, keliatan banget ya? Abis nonton drama, sad ending."

Jimin terkekeh, "Yaelah bu, gue kira apaan."

Alina membalas dengan senyum singkat.

Malam ini tiba-tiba saja Jimin datang ke rumahnya. Katanya dia gak sengaja lewat, dan baru pulang dari pesta ulang tahun sepupunya kemaren.

"Gimana? Sepupu lo suka kadonya?"

Raut wajah Jimin berubah masam.

"Suka sih. Tapi dia malah ngelunjak njir, minta dibeliin album sama tiket konser segala. Syukur gue beliin apa tuh kemaren, poster sama barang-barang nya."

Alina tertawa, "Terus-terus? Lo beliin?"

"Enggak lah. Kurang kerjaan banget beli gituan, mending beli martabak."

"eh?"

Jimin teringat sesuatu.

Kemudian ia menghadapkan badannya dan  menatap kepada Alina.

"Lo mau martabak gak?"

=====

Jimin memandang Alina dengan heran.

Sedari tadi selama perjalanan bahkan sudah di tempat martabak. Alina hanya diam, cewek itu bengong dengan raut wajah sendu.

Jimin berdehem, "Lin."

Cowok itu menghela napas, sadar jika sudah terjadi sesuatu pada Alina.

Jimin menepuk pundak Alina, membuat cewek itu tersentak.

"Lo kenapa sih?" tanya Jimin, membuat Alina mengernyit.

"Hah? Emang gue kenapa?"

Jimin berdecak, "Lo dari tadi bengong. Ada masalah?"

Alina menggeleng cepat. "Enggak ada kok. Eh, tuh martabaknya udah jadi." ucapnya segera mengalihkan pembicaraan.

Jimin memperhatikan cewek itu dengan ekspresi tak terbaca.

"Jim! Martabaknya udah nih, bayar!" kata cewek itu sambil mengangkat plastik martabak.

Jimin mengangguk, kemudian membayarnya.

Disaat Jimin membayar. Alina memeriksa hpnya yang sedari tadi dia silent.

Taehyung missed call you (3×)

Taehyung: kamu dimana?

Taehyung: aku didepan rumah kamu.

"Mau kemana? Gue tau lo gamau langsung pulang." ucap cowok itu membuat Alina tertegun.

Alina menggigit ujung bibirnya, "Kemana aja."

Jimin mengangguk, kemudian mengamit jari tangan Alina dan menggenggamnya.