PubG-kth ✔

09

"KAK ALIN ITU ADA ORANG BUKAIN DONG."

Sumpah demi apa suara Chaeryeong tuh kayak toa masjid.

Saking kencengnya bikin kuping Alina sakit.

Lebay emang.

"LO YANG BUKAIN. LO MAH DIKAMAR MULU."

iya, kamar mereka sebelahan. Tapi beginilah interaksi antar dua saudara tersebut.

"NGACA WOI ANJIR LO JUGA."

"UDAH NGACA, EH MALAH LIAT BIDADARI."

"BODO AMAT FERGUBANG."

"APAAN TUH FERGUBANG."

"KOLABORASI ANTARA FERGUSO DAN BAMBANG."

"GOBLOK BENER PUNYA ADEK."

Tolong itu tetangga mereka apa kabar?

Teralih dari percakapan yang tidak elit itu, Alina mendapat pesan dari Minhyun.

Minhyun:Aku didepan. Aku denger suara kamu sama Chaeryeong lagi pada teriak. Berantem?

Alina membelalak.

Jadi yang sedari tadi mencet bel itu Minhyun?

Alina buru-buru mencari nama Taehyung, menelepon cowok itu agar segera datang kesini.

Tutt tutt

"Angkat dong Tae! Ah!"

Alina berdecak.

Ini Taehyung kemana sih?!

Saat kayak gini dia malah ngilang. Katanya mau kesini, tapi di telpon gak di angkat.

"KAK ITU BUKAIN DONG BERISIK BANGET."

Ini juga si Chaeryoung, kenapa gak dia aja sih yang bukain?

Minhyun juga, gak sabaran banget sih jadi orang. Mencet bel sampe berulang kali.

"IYA BENTAR."

Mau tak mau akhirnya Alina yang beranjak dari kamarnya. Turun ke lantai bawah untuk membukakan pintu pada tamu tak diharapkan itu.

Sumpah demi masker Alina yang belum diganti sama Chaeryeong. Alina sangat malas bertemu dengan Minhyun.

Alina sampai di depan pintu, memutar knop pintu itu lalu menariknya agar terbuka.

Dengan senyum mengembang, Minhyun terlihat dengan pakaian kasualnya membawa sebuket bunga mawar.

"ngapain sih?" tanya cewek itu melirik malas.

"Ngunjungin calon istri?"

Alina menghela nafas, "Udah gue bilang–"

"Kita itu udah gak punya hubungan apa-apa. Iya Lin, itu kan yang mau kamu bilang?"

Alina memutar bola matanya, menatap Minhyun jengkel.

"Kalau udah tau ngapain masih kesini?"

Minhyun terkekeh, "Sampai kapan pun, kamu itu tetap akan menjadi calon istriku Lin."