Astagfirullah, anak kecil minggir.
***
Alina menghela, kemudian menyetujui saja jika dia harus berada disini dulu.
Lagi pula, dia juga sudah lama tidak ke rumah Taehyung."Tae, dapur masih sama kan?" tanya Alina membuat Taehyung jadi mengalihkan pandangannya dari laptop dan menatap Cewek itu dengan kening berkerut.
"Masih lah, mau di pindahin kemana? Kamar gue?" katanya dengan sewot
"Ya kan cuma nanya! Aus nih gue, gak dikasih minum. Tuan rumah apaan lo." katanya jadi mengomel
Taehyung terkekeh, kemudian kembali merunduk pada laptopnya.
"Biasanya juga ngambil sendiri."Alina mendengus, kemudian segera beranjak ke dapur untuk mengambil minuman yang tersedia di kulkas.
Walaupun tinggal sendiri begini kulkas Taehyung tidak pernah kosong. Karena mamanya setiap pulang selalu belanja untuk mengisi persediaan selama sebulan. Seperti minuman, cemilan, buah ataupun makanan berat instan lainnya, karena Taehyung tidak bisa memasak.
Alina mengambil coca-cola dengan ukuran besar kemudian menuangkannya kedalam dua gelas yang tadi sudah ia masukkan es batu.
Setelah itu Alina kembali ke ruang tamu untuk menemui Taehyung yang masih fokus dengan laptopnya.
Alina meletakkan satu gelas minuman tadi dekat Taehyung, dan satunya ia bawa untuk dirinya sendiri.
Taehyung melirik Alina sekilas, kemudian tangannya bergerak meraih gelas minumam itu dan menghirupnya.
Alina berdehem, "Tae, kok lo bawa gue kesini sih? Bukannya lo ada janji sama Jennie?"
mendengar itu Taehyung jadi menegakkan duduknya, dan menatap Alina dengan bingung.
"Janji? Gak ada."
Alina mendengus, "Gue denger lo mau ngajarin dia gitu."
Taehyung mengernyit, dan kemudian dia malah menutup laptopnya, membuat Alina agak tersentak karena Taehyung menutup dengan tidak santai.
"Lo denger darimana?"
Alina menipiskan bibir, "Dari Jennie sendiri."
Detik berikutnya cowok itu menghela.
"Dia salah paham. Gue gak ada ngajak dia, malam itu gue emang nelpon dia-"
"Oh berarti bener ya telponan, minta maaf karena ninggalin dia di kafetaria? " tanpa sadar nada bicara Alina berubah jadi sinis.
"Katanya ninggalin buat gue? Kok malemnya malah nelpon minta maaf? Berarti emang lo gak niat jauhin dia kan?"
Alina tertawa sarkas, "Haha, emang ya, lo tuh ngomong doang gede. Eh tapi gapapa sih, itu kan hak lo mau deket sama dia atau enggak, lagian gue gak ada hak ngelarang- hmpphh."
Mata Alina membelalak, jantungnya memompa dengan cepat, tubuhnya seketika lemas.
Taehyung menciumnya. Cowok itu menutup mulut Alina dengan bibirnya.
Dia sudah tidak tahan dengan apa yang dikatakan cewek itu.Alina masih terkejut, dia ingin mendorong Taehyung agar melepaskan tautannya tapi tubuhnya seakan tidak punya tenaga. Dia sangat lemas sekarang dengan ketiba-tibaan ini.
Karena jujur, ini adalah ciuman pertamanya yang begitu intim selama berpacaran dengan Taehyung.
Taehyung selama ini tidak pernah berani untuk melumat, dia tidak pernah berani untuk menggigit.
Dulu, hanya sekedar kecupan singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
PubG-kth ✔
Fanfiction[Gbf series 1, Complete ✔] "Pacar lo pemain PubG? Waktu dia lagi main, lo telpon dia. Kalau dia gak marah, pertahanin!!" _ "Gak marah pala lu botak, gue sampe dibentak jing!" Ini cerita Alina Lee yang sangat ingin memusnahkan game dari bumi. (Masih...