31

3.2K 313 27
                                        

Taehyung menatap kepergian Jimin yang tiba-tiba.

Dia menghela napas dengan gusar.
Sadar jika Jimin pasti sudah tahu tentang Jennie.

Cowok itu kini berdehem, menoleh ke arah Jennie yang kini juga menatapnya.

"Gue juga cabut ya. Mabarnya nanti aja." ujar cowok itu kemudian langsung beranjak.

Jennie yang tadinya mau buka suara untuk menahan pun menutup kembali mulutnya dan hanya bisa menatap kepergian cowok itu dengan raut pasrah.
"Lah anjir gue di tinggal." celetuk Jungkook yang membuat Jennie menoleh kearahnya, tersadar masih ada orang disini.

Jungkook kini juga menoleh kearah Jennie, cowok itu menipiskan bibir sebelum berucap, "Jen, gue-"

"Iya gak papa. Gue juga mau cabut kok bentar lagi. " potong gadis itu membuat Jungkook jadi merapatkan bibir tak jadi melanjutkan ucapannya. Padahal kan, Jungkook mau ngajak mabar, mau liat kemampuan skill cewek itu.

======

Alina berdecak.  Menggerutu sendiri sambil masih setia berjinjit berusaha mengambil buku yang ada di rak paling atas.

Sialan, siapa sih yang meletakkan buku itu di barisan teratas rak? Padahal di rak bawah masih banyak tempat kosong.

Terus berusaha sampai akhirnya ujung jari itu berhasil menyentuh bagian sudut buku.

Jari telunjuk dan jari tengahnya sudah mengapit, bersiap untuk menarik, tapi tiba-tiba tangan lain datang, mengambil buku itu lebih dulu. Membuat Alina refleks mengumpat, karena sedari tadi sudah susah payah untuk meraih ujung sampul buku itu.

Alina dengan perasaan kesal, berbalik, sudah siap untuk mengomel pada seseorang yang mengambil bukunya.

Tapi baru saja bibir itu terbuka, sedetik kemudian kembali terkatup rapat dengan mata membelalak sejenak, kemudian dengan cepat kembali menguasai ekspresi -belagak tenang, padahal hatinya mah ambyar.

"Kalau emang gak nyampe tuh bilang, gak usah sok tinggi. Pendek." ledek orang itu, membuat Alina berdecak kemudian menatapnya jengkel.

Mantan sialan!

"Siniin bukunya!"

Tangan Alina bergerak ingin merampas, tapi ia kalah cepat dengan Taehyung yang sudah lebih dulu mengangkat buku itu keatas.

Alina menatap cowok itu dengan kesal.

"Tae!"

Cowok itu malah terkekeh, kemudian melangkah lebih maju, menipiskan jarak antara mereka dengan tangan yang perlahan turun, tidak lagi terangkat ke atas.

Taehyung sekarang malah merunduk, mencondongkan diri mensejajarkan wajahnya dengan Alina. Membuat Alina refleks memundurkan kepalanya sampai bersentuhan dengan buku-buku yang tersusun rapi di belakangnya.

Alina mengerjap beberapa kali, ia menelan ludah dengan susah payah.

Posisinya dengan Taehyung sekarang terlalu dekat bahkan deru napas mereka saling bertemu.

Ujung hidung mereka sekarang bahkan sudah bersentuhan, dan Alina refleks menahan napasnya saat itu juga.

Mata mereka saling beradu tatap, Alina bahkan menghitung sudah berapa kali cowok itu nengerjap.

"Sampai kapan mau nahan napasnya, mba?"

Celetukan Taehyung membuat Alina seketika tersadar dan detik berikutnya tangannya terulur mendorong dada cowok itu agar menjauh, membuat jarak di antara mereka.

PubG-kth ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang