Fighting...?

6K 356 75
                                    

"Anil, main yobot (Daniel, main robot)!" Ajak Junhoe seraya berlari ke kotak mainan Daniel dan mengambil dua buah robot favorit mereka berdua, Optimus Prime serta Bumblebee. Junhoe menyerahkan Bumblebee pada Daniel.

"Anil cadi mucuh, Cuni poyicina (Daniel jadi musuh dan Junie polisinya)," ujar Junhoe membagi peran.

"Huh?" Namun Daniel belum mengerti bagiannya.

"Mucuh. Anil mucuh Cuni. Ita peyang (kita perang). Tung tung tung." Junhoe mengetukkan figure Optimus Prime di tangannya pada Bumblebee yang dipegang Daniel.

"Peyang? Wae?" Daniel masih belum paham.

"Yobot mencaja duniya (Robot menjaga dunia). Yobot peyang. Imuc Pem mucuh Babi." Junhoe mencoba menjelaskan.

"Ani~" Daniel menyanggah. "Imuc Pem...Imuc Pem ukan mucuh Babi (Optimus Prime bukan musuh Bumblebee). Yeka cinku (mereka chingu)."

"Puya-puya (pura-puranya begitu)," ujar Junhoe.

"Ani~ Imuc Pem idak boyeh mucuh Babi..."

"Yobot ayut puna mucuh (Robot harus punya musuh)," tegas Junhoe. "Anti yeka peyang (nanti mereka perang). Mucuh mati. Babi mati."

"Andeee~" air mata Daniel mendadak menetes. Ia mulai terisak. "Babi idak boyeh mati. Babi idak mati, huweee~"

 Babi idak mati, huweee~"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ani~ puya-puya. Puya-puya." Junhoe mulai panik, tak tahu harus menjelaskan bagaimana lagi.

"Babi mati..." Daniel mengusap air mata dengan lengannya. "Hiks..."

"Anil ucima... (Daniel uljima/jangan menangis...)" Junhoe menepuk-nepuk pundak sahabatnya.

"Babi...Babi mati...huweee~" Daniel kembali tersedu mengingat pembagian peran yang mengharuskan robot kesayangannya mati. Dengan erat dia memeluk Bumblebee.

"Ani~ Babi idak mati. Anil ucima...Anil--hiks..." Junhoe yang tidak bisa menenangkan temannya jadi ikut sedih dan akhirnya menangis juga. "Huweee!"

Suara tangisan bersahut-sahutan mengundang Jinyoung dan Jinhwan yang sedang memasak bersama untuk berlari tergesa meraih anak mereka masing-masing.

"Wae wae wae? Kenapa kalian menangis? Siapa yang nakal, eoh?" Tanya Jinyoung sembari membawa Daniel ke gendongan.

"Mommy..." Daniel langsung memeluk ibunya, terisak sedih di pundak wanita tersebut memikirkan Bumblebee akan mati.

"Junie nakal ya? Junie membuat Daniel menangis? Iya?" Tuduh Jinhwan pada balitanya yang meraung. "Tidak mungkin Daniel nakal padamu. Kau yang menakalinya pasti. Eoh?"

"Mama...!" Junhoe berteriak seolah tak terima disalahkan, namun dia juga tidak berhenti menangis sebab sendirinya merasa bersalah karena sudah membuat Daniel sedih.

"Cup cup cup~" Jinhwan menimang Junhoe. "Jangan diulangi lagi ya. Jangan buat Daniel menangis lagi. Hm?"

Sambil terisak, kepala Junhoe mengangguk.

"Baikan dulu sama Daniel. Minta maaf sama Daniel," pinta Jinhwan seraya menurunkan buah hatinya ke lantai diikuti Jinyoung yang juga menurunkan Daniel. Kedua balita itu berdiri berhadapan, saling mengulurkan tangan dan berjabat.

"Anil--hiks...miane..." Junhoe bicara terbata. Daniel membalas dengan anggukan.

"Berpelukan~" kalimat Jinhwan membuat dua bersahabat mendekat lalu saling mendekap erat.

"Anil, cayange..." Ujar Junhoe tiba-tiba.

"Cuni, cayange..." Daniel menirukan.

"Kyeowo~" Di dekat mereka, kedua ibu muda juga ikut tersenyum.

"Kyeowo~" Di dekat mereka, kedua ibu muda juga ikut tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Young Daddy #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang