Young Daddy #2

Berangkat~

"Junie-ya~" panggil Jinhwan sambil meletakkan semangkuk buah anggur yang sudah dibelah ke atas meja di ruang tengah. "Junie~"

"Ne~" suara kecil menyahut.

"Kau dimana?" Tanya sang ibu.

"Aman (kamar)," jawab Junhoe lagi, kali ini terdengar lebih dekat. "Mama!" Gantian dia yang mencari.

"Mama di ruang tengah. Sini," ujar Jinhwan. Segera setelah itu muncul sosok Junhoe di pintu dengan masih memakai baju semalam dan belum mandi.

"Heh, kau belum mandi sama Papa?" Tanya Jinhwan terkejut. Seingatnya tadi ia sudah menyuruh Hanbin menghentikan dulu kesibukan mengemas koper untuk memandikan anak mereka.

"Papa cibuk. Papa macuk bacu open (Papa sibuk. Papa memasukkan baju ke koper)," ujar Junhoe segera mendekati meja dan meraih sebutir anggur.

"Cuci dulu tangannya," tegur Jinhwan langsung membuat balita dua tahun meletakkan lagi anggur dan nyengir pada sang ibu. Dia mengikuti langkah mamanya menuju dapur untuk cuci tangan di westafel.
.
.
"Baju-baju sudah masuk koper semua?" Tanya Jinhwan pada Hanbin yang muncul di ruang tengah dalam keadaan berantakan. Pemuda itu mengangguk, menggaruk kepala membuat rambut yang sudah mirip sarang burung jadi makin tak karuan. Bahkan masih nampak ada belek di kedua mata. Ia pasti langsung mengemas baju begitu bangun tidur dan belum sempat cuci muka.

"Baby, makan," pinta Hanbin kelaparan. Jinhwan segera bangkit dan berjalan ke dapur sementara suaminya duduk di dekat meja, memperhatikan Junhoe yang sedang asyik makan anggur.

"Junie-ya," tegur Hanbin. "Mama sudah membelah anggurnya supaya kau tidak kesulitan makan. Tapi kenapa kau masih repot-repot pakai sumpit segala?"