Part 1 ada di book "Young Daddy #1"
[Time skip]
"Kalian ngapain di sini?" Tanya Sewoon heran.
"Ah, itu--" Junhoe memandang Daniel yang wajahnya sudah berwarna-warni antara tersipu karena bertemu Sewoon dan pucat sebab tadi keceplosan memanggil Jinyoung sebagai ibunya.
"Junhoe-ya?" Panggilan Sewoon mengagetkan Junhoe.
"Kami...anu..." Pemuda bermata tajam gantian memandang Jinyoung yang juga balik menatap bingung padanya.
Jujur sajalah, ribet amat! Junhoe lama-lama kesal sendiri.
"Kami sedang makan dengan Bibi Jin--"
"K-kami mau minta tanda tangan!" Suara Daniel menghentikan kalimat Junhoe dan mengagetkan Jinyoung.
"...hah?" Junhoe membulatkan mata tak mengerti sedangkan sahabatnya hanya berkedip-kedip memberi kode tak jelas.
"Kami mau minta tanda tangan pada Park Jinyoung-ssi." Lidah Daniel terasa kaku saat menyebut nama ibunya sendiri sementara Jinyoung hanya terdiam.
"Ah, kalian juga mau minta tanda tangan?" Namun untungnya dengan polos Sewoon percaya begitu saja. "Kalau begitu antri. Aku duluan!" Dalam sekejab senyuman merekah di wajahnya.
"N-ne. Kau duluan. Silahkan." Daniel bergerak mundur, menarik Junhoe bersamanya.
"Apa-apaan sih?" Junhoe menajamkan mata tapi pemuda seumuran cuma memasang ekspresi memelas sambil bibirnya berbisik.
"Maafkan aku sekali ini saja, Junie-ya...aku malu..."
"Malu apanya...!?" Suara Junhoe tertahan. Setelah bicara dia menoleh pada Sewoon yang membungkukkan badan berterima kasih di depan Jinyoung setelah mendapat tanda tangannya.
"Junhoe-ya dan--eum...Daniel?" Sewoon bicara ragu. "Sampai jumpa besok di sekolah."
"Langsung pulang?" tanya Junhoe basa-basi.
"Ne, aku harus membantu ibuku. Bye bye." Gadis berambut hitam melambaikan tangan setelah kembali membungkukkan badan pada Jinyoung. Dia berlari kecil menuju kasir untuk membayar minumannya lantas terlihat langsung keluar dari pintu restoran.
Daniel menghembuskan napas lega. Tak menyangka akan bertemu Sewoon di depan ibunya sendiri. Dalam hati dia sebenarnya tak ingin berbohong pada gadis tersebut namun biar bagaimanapun identitasnya sebagai anak artis tidak boleh diketahui orang lain karena dapat merepotkan karir Jinyoung. Maka saat Daniel menyadari Junhoe tengah menatap tajam dirinya sebab baru saja tidak mengakui Jinyoung sebagai ibu, pemuda itu cuma dapat meringis.
"Maaf..." desis Daniel lantas mengalihkan pandangan pada Jinyoung. "Maaf, Mommy..."
Jinyoung menghela napas namun kemudian sebuah senyuman tersungging di bibirnya. "Maafkan Mommy juga karena sudah merepotkan kalian berdua."
"Ah mengesalkan...!" gerutu Junhoe seraya menggaruk kepala yang tidak gatal sementara Daniel hanya dapat menunduk merasa bersalah.
.
.
Daniel murung sejak pagi, masih kepikiran kejadian kemarin di restoran. Padahal dia sudah berkali-kali minta maaf pada ibunya serta Junhoe, tapi rasanya masih ada yang mengganjal belum terselesaikan di dalam hati. Ia sendiri tak paham, namun beban itu membuatnya tak nyaman hingga sulit tidur."Nak sipit." Sebuah sapaan membuat Daniel yang sedang membereskan buku ke dalam tas, menoleh. Dia mendongak karena ternyata badan menjulang Yugyeom-lah yang memanggilnya.
"Aku ikut kelompokmu untuk penelitian biologi paralel ya," ujar pemuda bermata bulat.
"Ne?" desis Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Daddy #2
Fiksi PenggemarBinHwan (Hanbin X Jinhwan) BNior (JB/Jaebum X Jinyoung) iKon GOT7 GS Buku lanjutan dari Young Daddy. Masih dengan seluruh kegemasan dan keseruan para ayah muda bersama balita mereka.