Singing♬

1K 185 50
                                    

(Time skip)

Sambil bercanda Junhoe, Daniel, dan Mingyu berjalan beriringan menuju gedung olahraga indoor siang itu. Mereka punya kebiasaan sesekali bermain basket atau sepak bola tiga puluh menit setelah makan. Lumayan untuk membakar kalori selama lima belas menit sebelum masuk kelas dan kembali belajar.

"Woah, ramai-ramai apa itu?" tunjuk Mingyu pada gerombolan siswa yang berkumpul di sisi sebelah kanan gedung olahraga sementara sisanya nampak cuek dan tetap bermain basket di sisi sebelah kiri.

Pemuda berkulit tan segera mendekat lalu dengan penuh rasa penasaran berusaha untuk menyelinap, menembus keramaian. Di belakangnya mengekor Junhoe serta Daniel yang berjalan santai. Mereka memanfaatkan badan besar Mingyu untuk memberi jalan mulus bagi keduanya hingga tiba di barisan terdepan tanpa banyak kesulitan.

Sebuah banner dipasang tegak memagari penonton yang melingkar, logo klub musik terpampang di sana dengan artian keramaian ini merupakan hasil dari salah satu program kerja klub.

"Ah, mereka membuat pertunjukan outdoor lagi?" desis Mingyu yang langsung paham.

"Pertunjukan outdoor?" ulang Daniel heran.

"Dua kali dalam sebulan klub musik melakukan pertunjukan outdoor untuk melatih mental anggotanya. Mereka menyanyi, menari, dan unjuk kebolehan lain di depan umum. Kadang di sekolah, kadang di jalanan. Supaya tidak ada anggotanya yang demam panggung," jelas Mingyu.

"Kau tahu banyak ya," puji Junhoe.

"Aku pernah hampir masuk klub musik," ujar pemuda tan.

"Oh ya!? Kok aku tidak tahu!?" Daniel kaget.

Mingyu nyengir. "Aku ingin masuk karena ada Mbak Jeonghan, tapi terus batal melihat kegiatan mereka yang membosankan. Mending aku masuk klub olahraga atau memasak deh."

Bersamaan Daniel dan Junhoe berdecak.

"Rugi aku simpati padamu barusan," ketus Daniel.

Selagi tiga sekawan mengobrol, satu penampilan dari seorang siswa telah selesai diiringi tepuk tangan riuh. Dia berbalik kembali ke teman-teman satu klubnya dan gantian siswa lain berjalan maju ke tengah lingkaran kosong dengan memegang sebuah gitar. Jemari lentik menurunkan sedikit tinggi mikrofon, mengetuknya untuk mengecek sound, dan ia menyetel sejenak gitar di pelukannya.

 Jemari lentik menurunkan sedikit tinggi mikrofon, mengetuknya untuk mengecek sound, dan ia menyetel sejenak gitar di pelukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junhoe menoleh pada Daniel yang mendadak jadi seperti patung, menatap ke depan nyaris tak berkedip. Kedua mata sipitnya melekat erat pada sosok dengan tinggi standar, berpipi chubby, dan rambut sebahu yang dihiasi pita merah jambu.

"SEWOON! KYEOWOOO!" sementara di dekat mereka Mingyu sudah berteriak-teriak seperti orang gila.

Sewoon tersenyum lembut, menoleh pada tim sound dan menganggukkan kepala.

"Ne, bisa minta kerja samanya? Tolong tenang sebentar," ujar siswa yang duduk di dekat audio control melalui mikrofon. "Karena penampilan kali ini tidak menggunakan amp, tolong diam sebentar."

Young Daddy #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang