Tanpamu

1.3K 225 25
                                    

Jinyoung berencana menjenguk orang tuanya selama beberapa hari mumpung Jaebum juga sedang tidak ada kuliah dan hari ini dia sekeluarga berangkat naik kereta. Sebenarnya perjalanan ke rumah orang tuanya dapat ditempuh menggunakan mobil namun Jinyoung ingin mencoba hal baru, terutama karena Daniel belum pernah naik kereta jadi ini saat yang tepat untuk mencobanya.

"Mommy, apa itu? Iyan (hilang). Mommy, iyan. Itu. Auh (jauh). Hoo!" Dan sejak duduk di kursi kereta, Daniel terus mengoceh dengan riang. Menunjuk-nunjuk ke luar jendela dengan pandangan takjub melihat benda-benda 'berlari' sangat cepat meninggalkannya.

Bocah tersebut nampak semakin berubah sejak berteman dengan Junhoe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bocah tersebut nampak semakin berubah sejak berteman dengan Junhoe. Dia jadi lebih aktif bicara dan energik. Meski masih sering menangis, tapi Daniel yang sekarang sudah jauh lebih berani bermain sendiri maupun membaur dengan anak-anak lain tanpa harus ditunggui kedua orang tuanya lagi.

"Niel suka?" Tanya Jinyoung merasa gemas dengan tingkah anaknya.

"Ne!" Daniel mengangguk. "Aik Tayo (naik Tayo). Nil." Ia menepuk dadanya sendiri. Menunjukkan jika dirinya sedang naik Tayo (kereta).

"Ini namanya bukan Tayo," koreksi Jaebum.

"Huh?" Daniel memiringkan kepala.

"Namanya Thomas."

"Omat?" Ulang Daniel. "Omat capa?"

"Yang sedang bersama Niel ini namanya Thomas. Bukan Tayo," jelas sang ayah.

"Omat? Cuni Omat (Junie juga tahu Thomas)?" Tanya Daniel.

"Ne. Junie suka Thomas." Jaebum ngarang.

"Aii~" Daniel tersenyum lebar. "Cuni Omat. Nil Omat!" Dia bersorak riang.

"Kyeowo~" gumam Jinyoung merasa senang melihat betapa gembira anak lelakinya.

Mendadak Daniel menguap.

"Niel ngantuk?" Tanya sang ibu.

Daniel menggeleng, kembali melihat ke luar jendela.

"Dia mengantuk," desis Jaebum diiyakan istrinya.

"Niel-ah, sini dipangku Mommy." Gadis berambut hitam mengulurkan tangan namun kembali buah hatinya menggeleng.

"Mommy, Cuni Omat. Nil...eum...Omat Cuni." Daniel bicara terbata-bata, kesulitan menemukan kosakata yang mewakili pikirannya. Di sisi lain Jaebum dan Jinyoung mengerutkan kening berusaha memahami celotehan si balita.

"Omat Cuni. Anti. Nil Cuni." Dengan tatapan polos Daniel bicara pada orang tuanya.

"Niel mau memberitahu Junie soal Thomas nanti?" Tebak Jinyoung.

"Ne." Daniel mengangguk.

Wow!

Mommy memang translator terbaik!

"Darimana kau bisa menyimpulkan begitu?" Desis Jaebum tak habis pikir.

Daniel menggosok matanya.

"Niel-ah, sini sama Mommy. Bobok sama Mommy." Jinyoung mengulurkan tangan dan kali ini Daniel mau beranjak menuju pangkuan ibunya.

" Jinyoung mengulurkan tangan dan kali ini Daniel mau beranjak menuju pangkuan ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nil Cuni. Omat. Anti," gumam Daniel begitu sudah bersandar nyaman di pangkuan Jinyoung.

"Ne, nanti Niel akan memberitahu Junie soal Thomas," ujar Jinyoung sembari menepuk-nepuk pelan kedua kaki buah hatinya, mencoba membuat bocah tersebut makin mengantuk.

"Tapi Niel tidak akan bertemu Junie nanti," celetuk Jaebum membuat anaknya yang sudah setengah tidur langsung mendongak memandangnya.

"Cuni...Nil. Anti. Ecok," ujar Daniel memberitahu jika dia akan menemui sahabatnya nanti ataupun besok.

"Andwe~ kita tidak akan bertemu Junie besok. Kita sedang ke tempat kakek dan nenek."

Daniel bangkit dan beranjak dari pangkuan Jinyoung. Tidak jadi tidur. Dia duduk di dekat jendela kereta, menunjuk ke luar kaca.

"Nil Omat. Cuni. (Niel akan menceritakan soal Thomas pada Junie)."

"Ne, tapi setelah kita pulang dari tempat kakek dan nenek. Sekitar 3 hari lagi," ujar Jaebum.

"...wae?" Raut wajah Daniel mendadak muram. Ia tidak mengerti kenapa ayahnya bilang dia tidak bisa bertemu dengan sahabatnya sendiri.

 Ia tidak mengerti kenapa ayahnya bilang dia tidak bisa bertemu dengan sahabatnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita ke tempat kakek dan nenek. Junie tidak ikut jadi Niel tidak bisa bertemu."

Daniel terdiam, menatap Jaebum dengan wajah sedih.

"Eh?" Sementara pemuda sipit terkejut akan perubahan ekspresi anaknya itu.

"Apa kau bodoh?" Desis Jinyoung seraya menatap tajam pada suaminya yang mengedipkan mata polos.

"Cuni..." Kedua mata Daniel mulai berkaca-kaca. "Huweee~" dan pecahlah tangisannya.

"Gendong!" Sentak Jinyoung kesal pada Jaebum. "Pokoknya kau harus menggendongnya sampai dia tidur!" Wanita itu bertitah yang tidak dapat dibantah oleh sang suami.

Alhasil selama hampir satu jam Jaebum terus berdiri untuk menimang Daniel yang rewel.
.
.
.

Young Daddy #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang