Day Break (2-end)

880 223 39
                                    

(Time skip)

Hanbin memiliki program khusus di keluarganya yang ia sebut sebagai day break for mental health. Itu adalah kesempatan meliburkan diri selama dua hari dalam satu semester di selain tanggal merah bagi istri serta anaknya. Jadi Jinhwan dapat ijin libur dari pekerjaannya mengajar dan Junhoe bisa ijin tidak masuk sekolah.

Tujuan dari program Hanbin tersebut adalah memberi waktu bagi istri serta anaknya untuk rehat sejenak dari banyaknya aktivitas mengajar maupun belajar. Sebab semua orang pasti memiliki kejenuhan dalam keseharian yang dapat berimbas pada semangat kerja dan minat belajar.

Dengan adanya jaminan 2 hari tidak masuk sekolah, Junhoe juga tidak pernah punya keinginan untuk bolos atau membuat-buat alasan saat dia enggan pergi ke sekolah. Dia hanya tinggal bilang mau mengambil jatah day break-nya dan Hanbin akan langsung menelpon pihak sekolah memberitahu Junhoe hari itu ijin tidak masuk.

Kelonggaran untuk tidak sekolah membuat tekanan dan beban pikiran anak itu jadi lebih ringan, apalagi ia sedang di masa puber serta rawan baper. Junhoe juga bisa rileks, seharian malas-malasan, nonton TV, tidur, atau bahkan jalan-jalan tanpa takut dimarahi siapapun.

Hanbin percaya, mengistirahatkan badan serta pikiran secara optimal dapat membuat kinerja seseorang jadi lebih maksimal terbukti dari nilai pelajaran Junhoe hampir tidak ada yang di bawah KKM dan ia bahkan bisa mengembangkan minatnya dalam olahraga. Karena anak itu merasa tidak dituntut harus selalu pergi ke sekolah dan menjadikan sekolah adalah pilihannya untuk mengisi waktu.

Dan seperti biasanya, day break akan Junhoe lewati dengan balik tidur lagi setelah sarapan pagi. Dia baru bangun saat jam makan siang tiba karena ditelpon ayahnya yang menawari makan bersama di restoran dekat kantor namun Junhoe lebih memilih dibelikan pizza via delivery lalu Hanbin akan ngomel-ngomel meski kemudian tetap ada pizza yang diantar ke rumah. Dan setelahnya Junhoe tiduran di depan televisi, menonton drama siang bolong dilanjut membuat playlist Youtube tentang penampilan dan MV artis idolanya sambil makan pizza.

Seharian tak ada sekolah, tak ada tugas, bahkan tak ada acara mandi. Junhoe bebas melakukan yang ia mau dan ia menyukainya.

Drrt, ponsel yang bergetar di atas meja mengalihkan perhatian Junhoe dari layar TV yang sedang menampilkan chanel Youtube.

Daniel: Junie-ya, you okay?

Namun tetap saja ada satu orang yang meski sudah diberitahu tentang day break for mental health, dia masih tetap merasa cemas.

Junhoe mengetikkan balasan singkat.

Junhoe: Eoh.

Lalu mematikan wifi dan melempar ponsel ke meja lagi. Sungguh, dia hanya ingin sendirian, tidak melakukan apa-apa, dan bebas untuk satu hari ini.

Sementara di sekolah, Daniel buru-buru menyalakan ponsel karena merasakan getaran notifikasi pesan masuk, walau di depan kelas gurunya sedang menjelaskan pelajaran.

Jawaban pendek Junhoe membuat raut muka pemuda itu makin suram. Ia meletakkan dagu di permukaan meja, kedua matanya mulai berkaca-kaca. Yugyeom yang terus melirik dari samping lama-lama ikut merasa gelisah melihat Daniel yang terus bersedih.

"Daddy,

Ketik Daniel di laman chatting-nya dengan sang ayah.

Niel mau pulang."

Balasan Jaebum masuk tak lama kemudian.

Jaebum: Tunggu ya, lima menit lagi Daddy otw dari rumah sakit.

Young Daddy #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang