BinHwan (Hanbin X Jinhwan)
BNior (JB/Jaebum X Jinyoung)
iKon
GOT7
GS
Buku lanjutan dari Young Daddy. Masih dengan seluruh kegemasan dan keseruan para ayah muda bersama balita mereka.
Part sebelumnya ada di book "Young Daddy #1" . . . "Hyung!" Hanbin mendudukkan diri di depan Jaebum yang tengah menemani Daniel bermain. Saat ini mereka sedang berada di playgroup yang satu kali pernah didatangi Jinhwan dan Jinyoung lalu berakhir dengan membawa pulang tragedi Daniel menangis serta Junhoe berkelahi dengan teman barunya tempo hari.
Hari ini para ibu muda ganti menyuruh suami masing-masing untuk menemani balita mereka sebab bertepatan dengan Jinhwan memiliki jadwal bimbel dan Jinyoung harus mengecek persiapan lanjutan lokasi tempatnya hendak membuka bisnis butik. Hanbin dan Jaebum senang-senang saja disuruh mengasuh anak, selain karena kebetulan mereka sama-sama tidak ada jam kuliah dan daripada menganggur bosan di rumah, kedua pemuda tersebut juga kompak ada niat untuk melihat-lihat guru playgroup yang semuanya perempuan serta rata-rata masih seusia Jaebum.
"Mana Junhoe?" tanya Jaebum heran, setau dia Hanbin tadi pergi sambil menggandeng tangan anaknya namun malah kembali sendirian.
"Tenggelam di kolam bola. Biarkan saja, dia susah diajak pindah kalau main bola," jawab Hanbin. "Oh ya, aku barusan ngobrol dengan beberapa ibu soal anak yang berkelahi dengan Junhoe. Ternyata dia anak yang sama dengan yang membuat Daniel menangis."
Mata Jaebum membulat. "Jinjja?"
"Eoh. Namanya Kim Yugyeom. Anak itu terkenal suka mengintimidasi murid lain yang lebih muda dan lebih kecil dari dia. Dia juga sering berkelahi dengan anak baru. Sepertinya dia pentolan di sini," cerita Hanbin membuat pria lebih tua terkekeh.
"Mungkin dia hanya mencoba menunjukkan dominasinya. Beberapa anak memang punya karakter alami begitu," ujar Jaebum sembari memasangkan mainan di badan Daniel yang duduk diam memandang sekitar dengan tatapan tenang.
"Aku khawatir, Hyung. Kalau masih kecil saja dia sudah begini, aku takut nanti waktu besar dia jadi lebih parah. Jadi pentolan geng beneran misalnya." Wajah Hanbin berubah prihatin.
"Aniya, kau terlalu jauh berpikir. Dia masih akan melewati banyak tahap dan karakternya bisa saja berubah seiring pengaruh lingkungan ataupun pengalaman." Jaebum mengibaskan tangan. "Dimana dia sekarang? Aku ingin melihatnya."
"Sudah pindah," jawab Hanbin seraya iseng menusukkan ujung jari ke pipi chubby Daniel hingga balita tersebut menoleh menatapnya.
"He-he," Hanbin tersenyum dan Daniel membalasnya dengan sebuah kekehan kecil.
"Hehehe~"
"Kyeo~" dengan gemas pemuda 20 tahun menusuk-nusuk lagi pipi gembul balita yang masih tersenyum.
"Pindah? Maksudmu?" Jaebum heran.
"Dia pindah. Ayahnya pilot dan dapat tugas ke luar negeri, jadi mereka sekeluarga pindah," ujar Hanbin.
"Oh~" mulut Jaebum membulat. "Aku kira dia pindah karena dikeluarkan dari playgroup sebab jadi anak bermasalah."
Giliran Hanbin yang terkekeh. "Kau pikir ini sekolah formal yang akan mengeluarkan murid cuma karena dia nakal, Hyung? Kalau memang begitu, nanti semua playgroup kehabisan murid. Anak kecil mana yang tidak nakal?"
"Daniel?" Jaebum menunjuk anaknya yang duduk tenang mengamati sekitar.
"Dia pengecualian." Hanbin mengiyakan. "Kau mengapakan dia sih, Hyung?" pemuda tersebut mengerutkan kening sebab sedari tadi pria yang lebih tua terus memasangkan mainan busa berbentuk tapal kuda di leher, tangan, dan kaki Daniel.
"Huh?" Jaebum memandang hasil pekerjaan tangannya sendiri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.