Young Daddy #2

BNior : Habit (4)

Tingkah laku orang yang sedang hamil terkadang susah dipahami. Jaebum sudah membaca banyak buku tentang hal tersebut namun tetap tak bisa mengerti ketika dihadapkan pada realita yang nyatanya berbeda dari yang tertulis di buku.

Perilaku para wanita hamil didoktrin akibat pengaruh hormon mereka yang berubah. Jaebum juga sudah mempelajari tentang bermacam-macam hormon di kelas kedokterannya, tapi masih tidak yakin jika hormon benar-benar menjadi penyebab bergesernya sikap orang hamil.

Bagaimana bisa hormon mempengaruhi emosi dan suasana hati seseorang? Hormon mungkin bisa dibuktikan wujudnya, namun bagaimana dengan emosi? Apa dia dapat diurai seperti udara yang bisa dibagi dalam oksigen, debu, dan bakteri?

Sebab Jaebum susah mempercayai sesuatu jika hal tersebut tidak dapat dibuktikan. Daripada mengatakan sikap wanita hamil berubah dipengaruhi hormon, ia lebih bisa menerima kalau kalimatnya diubah jadi; ibu hamil berperilaku menyimpang(?) karena kurang kerjaan. Buktinya adalah Jinyoung.

Sejak menyelesaikan film terakhirnya dan resign dari karir artis, hari-hari Jinyoung lalui dengan membersihkan rumah, senam hamil, makan 4 sehat 5 sempurna, meditasi, membaca buku, bermain ponsel, dan menonton televisi. Tak banyak yang boleh dia lakukan, hingga waktunya terkadang habis hanya untuk menatap TV seharian. Dan entah habis menonton apa, mendadak di siang bolong gadis itu bilang ingin belajar selancar membuat Jaebum yang sedang makan langsung tersedak.

"What!?" pemuda sipit bertanya, dalam hati ia berharap cuma salah dengar ucapan barusan.

"Aku mau berselancar!" ulang Jinyoung jelas dan tegas, kedua mata bulatnya nampak berbinar-binar.

Firasat buruk. Jika gadis itu sudah terlanjut bersemangat begini, kalau keinginannya tidak dipenuhi maka dia akan kecewa dan paling parah...dia bisa menangis. Dan Jaebum tidak mau disalahkan atas hal itu nanti.

"Honey, dengar." Pria dua puluh tahun mulai bicara dengan nada lembut dan sangat hati-hati. "Aku tidak tahu kau melihat pertunjukan selancar dimana, tapi SEKARANG kau belum bisa melakukannya." Jaebum melirik perut kekasihnya yang sudah makin terlihat menyembul bulat dari balik kaos longgar yang dikenakan.

Bisa brojol nanti anakku kau ajak berselancar, sambung pemuda itu ngeri.

"Kita tidak perlu ke pantai!" ujar Jinyoung riang, ia mengambil ponsel lalu memperlihatkan note. "Barusan aku lihat ada tempat selancar indoor di TV dan aku juga sudah menulis alamatnya."

Fck you iklan TV! umpat Jaebum dalam hati.

"Iya, cuma sekarang kondisimu sedang tidak memungkinkan untuk melakukannya, Jinyoung-ah. Kau sedang hamil, kau belum boleh melakukan hal seberat itu. Ne?" Jaebum masih terus membujuk.

Mendengar kalimat barusan, sekejab ekspresi Jinyoung berubah. Senyuman hilang dari bibir plump gadis itu digantikan cemberut dan tatapan mata tajam.

Here we go again, Im Jaebum~

"Tapi kau bisa melakukannya nanti setelah melahirkan." Jaebum langsung mengimbuhi ucapan dengan sedikit hiburan meski itu tidak merubah raut muka kekasihnya.

"Kau yang pergi."

"Ha?" Jaebum terkejut.

"Kau yang pergi menggantikan aku berselancar. SE.KA.RANG."

Oke Jaebum, pilihanmu cuma dua. Menggantikan Jinyoung main selancar atau membiarkan gadis itu terhempas dan terbawa arus sekalian anakmu yang masih di dalam kandungan.

"Ne, kita pergi sekarang." Jaebum tersenyum, sudah mempersiapkan jiwa dan raga guna mengorbankan dirinya sendiri.

Sekejab, wajah cantik Jinyoung kembali bersinar dengan dua mata bercahaya dan senyuman merekah lebar di bibirnya.
.
.
Pulang dari tempat selancar indoor, Jaebum kesulitan berdiri tegak. Dia yang tidak mahir berselancar terpaksa harus mempelajarinya dari dasar dan semua praktek itu hanya membuat punggungnya sakit sampai ia kemudian ijin kuliah selama 3 hari.

"Nanti setelah aku melahirkan, kita ke sana lagi ya! Kemarin saat kau berselancar kelihatan asyik sekali, aku mau mencobanya!" Ajak Jinyoung riang seketika membuat muka kekasihnya memucat.

Aku...harus ke sana lagi...? Batin Jaebum horor.
.
.
.

Hard carry is such a mood😂