Packing

1.5K 199 23
                                    

"Junie-ya~" suara kecil Jinhwan menggema di seluruh rumah. Ia berjalan menuju ruang tengah dan menghela napas melihat anak lelakinya tengah memegang roti yang masih setengah sambil kedua matanya fokus menatap layar televisi.

"Junie-ya," Jinhwan duduk di sebelah balita dua tahun. "Mama memberikan roti ini lima belas menit lalu dan sekarang masih utuh. Kau bilang kau mau membantu Mama mengemas barang untuk piknik setelah makan. Kalau makanmu selama ini jangan-jangan kita baru mengemas barang besok pagi sebelum berangkat." Gadis mungil bicara panjang. Junhoe seolah tak mendengar, masih fokus menatap lurus ke TV. Ibunya mengesah.

"Kau suka acaranya?" Jinhwan bertanya. Kali ini Junhoe mengangguk menjawab.

"Princess-nya cantik?"

Lagi-lagi Junhoe mengangguk.

"Kh," Jinhwan menyeringai. "Makannya dihabiskan dulu, kalau terlalu lama nanti rotimu jadi kering dan kau tidak doyan lagi." Gadis tersebut mengambil roti dari tangan anaknya dan mulai menyuapi si balita supaya bisa makan lebih lahap.

" Gadis tersebut mengambil roti dari tangan anaknya dan mulai menyuapi si balita supaya bisa makan lebih lahap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bin-ah! Hanbin-ah!" Teriakan Jinhwan membuat Hanbin datang tergoboh-goboh masuk kamar mengira istri mungilnya sedang ketakutan atau kesulitan, namun nyatanya gadis itu malah tertawa-tawa sambil melambaikan tangan meminta Hanbin mendekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
"Bin-ah! Hanbin-ah!" Teriakan Jinhwan membuat Hanbin datang tergoboh-goboh masuk kamar mengira istri mungilnya sedang ketakutan atau kesulitan, namun nyatanya gadis itu malah tertawa-tawa sambil melambaikan tangan meminta Hanbin mendekat.

"Haruskah kita bawa ayam ini?" Tanya Jinhwan sambil menunjuk ke depan.

"Ayam ap--" mata Hanbin melotot. "KYEOWO~" ia kemudian berseru gemas, langsung mencari ponselnya dan menyalakan kamera.

 "KYEOWO~" ia kemudian berseru gemas, langsung mencari ponselnya dan menyalakan kamera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Junie-ya~ Junie-ya hadap sini. Lihat Papa sini. Junie~" panggil Hanbin mengemis perhatian anak laki-lakinya yang sedang memakai jumpsuit lucu.

 Junie~" panggil Hanbin mengemis perhatian anak laki-lakinya yang sedang memakai jumpsuit lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Darimana kau dapat ini? Kau beli?" Tanya Hanbin.

"Ne, aku lupa menyimpannya dimana. Waktu mencari baju tiba-tiba saja itu ketemu jadi aku pakaikan sekalian. Kyeowo ya~" Jinhwan menggumam gemas.

"Tapi itu bukan ayam 'kan?" Desis Hanbin. "Itu dinosaurus."

"Ayam!" Jinhwan menegaskan. "Itu lho di kepalanya ada jambul ayam."

"Aniya, itu bukan jambul. Lagipula jambul itu sampai pantat. Ayam mana yang punya pantat?" Hanbin salah bertanya.

"Semua ayam punya pantat."

"Bukan itu maksudku," Hanbin mendesis. "Tetap saja itu bukan ayam. Itu dinosaurus." Dia masih ngotot.

"Papa, Cuni ayam," celetuk Junhoe menengahi perdebatan kedua orang tuanya.

"Aniya, kau bukan aya--" mendadak mulut Hanbin dibekap oleh tangan istrinya.

"Kalau Junie bilang itu ayam berarti itu ayam." Jinhwan menatap tajam pada suaminya yang hanya terdiam.

" Jinhwan menatap tajam pada suaminya yang hanya terdiam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Young Daddy #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang