Setelah dua hari, Soobin tak mendapati kabar dari Yeonjun. Membuat Soobin khawatir akan keadaan Yeonjun disana.
Setau Soobin, Yeonjun berangkat ke Singapur.
Tapi, entah juga. Karena Yeonjun sebelumnya bilang, dia mau mengabarinya lewat telepon saja.
Tapi juga, Yeonjun malah memilih pergi. Entah pergi untuk menyusulnya mungkin.
Dan pagi ini, Soobin juga dikabarkan dengan kabar dari ibu kandungnya yang meninggal dunia akibat kecelakaan yang dialaminya dengan suami barunya.
Ayahnya maupun Soobin tidak bisa menyusulnya, karena ayahnya Soobin pun punya kesibukkan dan kebetulan ongkos untuk menyusul kesana sedang tidak ada.
Jadi, Soobin hanya menangis dan menangis dia tak tega dan tak sanggup ibu kandungnya yang selama ini dia benci dan seorang ibu yang sudah melahirkan di/ke dunia ini harus meninggal dunia.
Tertidur selamanya dengan mimpi indahnya di alam sana.
Soobin menangis di pelukkan sang ayah, sang ayah merasa bersalah karena tidak mempertemukan anaknya dengan ibunya.
Merasa bersalah juga, harusnya Soobin mencium atau memeluk bundanya untuk terakhir kali meskipun sudah tidak bernyawa.
Saat Soobin ditanya oleh sang ayah ingin menjenguk atau tidak, Soobin memilih untuk tidak menjenguk nya karena itu bisa membuat hatinya lebih sakit katanya. Lebih baik berdoa saja untuk bundanya supaya diterima disisi tuhan.
Ayahnya mengangguk, dia bersyukur punya anak yang seperti Soobin. Selalu mengerti keadaaan.
“kamu masih punya dendam kah ke ibumu?” tanya sang ayah lagi.
Soobin menggelengkan kepalanya dan memeluk tangan sang ayah, “enggak yah, malah Soobin merasa bersalah. harusnya Soobin ada disana.”
Sang ayah mengecup kening anaknya, “gak salah sayang, oh ya nanti kalau ada rezeki baru kita menengok makam ibumu, gimana? Sekarang juga katanya sedang dalam perjalanan menuju bandung untuk langsung disemayamkan.”
Soobin mengangguk, “oiya yah, semoga bunda di terima disisi Allah ya. Aku tau bunda orang yang baik kok.”
Sang ayah mengangguk lagi meskipun sakit kalau mengingat masa lalu itu, tapi bagaimana lagi, jujur ayahnya Soobin juga masih menyayangi istrinya itu. tapi sudah keterlaluan perbuatannya sehingga mereka terpaksa berpisah.
Ayahnya Soobin begitu sakit juga saat melihat anaknya menangis tersedu-sedu karena kehilangan sang ibu kandung, meskipun sudah lama tak bertemu. Tapi ayahnya bisa merasakan apa yang anaknya rasakan, rasa rindu pasti ada.
Rasa rindu ingin bahagia seperti keluarga lain itu pasti ada.
Makanya Soobin mencari kesenangan diluar sana pun, Soobin memang butuh kesenangan yang layaknya dia dapatkan.
Bisa dikatakan dia kurang belaian.
Ya emang, kurang belaian dari sang kedua orangtuanya.
“bin, kamu gak kabarin pacarmu? Biasanya kamu dikit-dikit ngabarin pacar kamu.”
Soobin senyum sambil menyeka airmatanya, “dia lagi sibuk yah, katanya lagi nyusul orangtuanya ke singapur. Eh tapi itu juga mungkin sih, soalnya dua hari ini gak ada kabarnya sama sekali.”
“oh gitu ya udah jangan sedih ya, jangan nangis lagi. Ibumu gak mau liat anaknya nangis kaya gitu, maaf juga ya ayah gak bisa pergi kesana.”
“ih ayah gak usah minta maaf, aku juga gak akan nangis lagi kok yah. Eh ayah mau kopi? Aku bikinin sini.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad vs Good Boy [Yeonjun x Soobin] [REVISI]
Fanfictionkisah si Good Boy yang benar-benar hidupnya sangat tenang dan perilakunya yang sangat limited edition harus di ganggu oleh si Bad Boy yang tiba-tiba hadir dalam kehidupannya. "Yeu, sopan santun dong!" "Gak bisa sopan gue." "Santun bisa?!" "Gak, gue...