Aku masih terus berlari
Mencari batas tempat ini
Sampai akhirnya aku lelah
Dan menyerahAku jatuh terduduk diatas padang pasir
Terbakar sinar mentari
Aku lelah
Aku pusing
Aku haus
Dan aku takutTakut tidak bisa pulang
Sebab aku tidak mampu menemukan batas tempat ini
Mungkinkah, aku sedang berada di mars sekarang?Tunggu,
Beberapa orang berjalan di kejauhan sana
Aku melihat ada orang ditempat ini
Mereka berhenti dan menoleh kearahkuAku berlari mendekati mereka
Aku terkesiap
Mereka itu...
Ayah?
Ibu?
Kak Anna?
Luky?
Dan beberapa teman yang lainMereka disini
Apa mereka mencariku dan ingin membawaku pulang?Tapi mereka diam saja
Dan aku mengikuti saja
"Ikuti kami dan jangan sekali kali menengok ke belakang"
Itu suara ayahDan didepan sana aku melihat sebuah pintu
Bukan, bukan pintu doraemon
Dan mereka masuk kedalamnya satu persatu
Apa aku juga harus?
Baiklah, aku akan terus mengikuti mereka_
"Kami pamit dulu ya tante, kak Anna. Kalau ada kabar terbaru dari Rekkan, tolong beritahu ya?" ucap Vallen. Dia datang bersama beberapa temannya untuk menjenguk Rekkan.
"Iya. Terimakasih ya sudah menjenguk Rekkan. Rekkan beruntung mempunyai teman teman yang peduli seperti kalian" ucap Bu Andhini.
"Kami semua bersahabat tante. Sudah sepantasnya saling peduli hehe ya sudah kami permisi dulu" ucap Vallen.
Anna pun memutuskan untuk mengantar mereka keluar.
Sampai ia memanggil Luky, sahabat Rekkan dari SMP."Ky, kok diem aja dari tadi? Ada apa? Biasanya kamu paling heboh" tanya Anna.
"Eumm gapapa kok kak. Aku baik baik aja" jawab Luky. Gadis itu terlihat gelisah.
Anna hanya mengangguk mendengar penuturan Luky.
"Luky emang jadi pendiem sekarang kak. Gak tau sih karena apa. Aku sih merhatiinnya sejak Rekkan masuk rumah sakit, Luky jadi pendiem. Yah, mungkin karena mereka udah sahabatan lama kali ya kak, jadinya Luky ngerasa sedih" ucap Vallen.