OLUM AKLIMI CELMEK UZEREKEMATIAN AKAN MENIUP PIKIRANKU
*****
Rekkan turun dengan tergesa gesa setelah memarkirkan motornya. Ia sedikit berlari menuju kelasnya dengan mendekap beberapa lembar kertas dan buku di dadanya.
Berkali kali ia menatap arloji ditangan kirinya. Titik titik keringat mulai nampak didahinya.
Ia tidak boleh terlambat sedikitpun.
Bagaimanapun ini adalah hari yang penting. Mulai hari ini ia akan menghadapi ujian kelulusan.Tapi sayangnya ia terlambat bangun karena tidak bisa tidur semalaman. Sibuk belajar dan memikirkan sesuatu yang mengganggu pikirannya belakangan ini.
Rekkan menjatuhkan pantatnya dengan keras ke bangkunya.
Ia meletakkan buku bukunya tadi ke meja. Sedangkan ia menyandarkan punggungnya, memejamkan mata dan mendongak.
Mencoba mengatur nafasnya.Untunglah pengawas ujian belum datang. Padahal waktu tinggal tiga menit lagi untuk memulai ujian.
Ia merasa lega meski harus kelelahan karena berlarian."Elu abis dikejar soang?"
Sebuah pertanyaan muncul dari seseorang yang duduk dikursi belakang.
Tanpa harus membuka mata ataupun menoleh pun ia tahu suara itu milik siapa."Dikejar janda" Rekkan menjawab pertanyaan Luky sekenanya. Ia pun masih menutup matanya.
"Iiuuhhh! Rekkan ditaksir janda sekarang Len!" Seru Luky.
Vallen yang duduk dibarisan seberang pun ikut menimpali.
"Kalau mau nyari janda, nyari nya yang udah tua aja Re. Ntar kan cepet wafatnya, lu tinggal panen warisan hahahha" Vallen tertawa. Begitupun Luky.
"Mulut ente kalo ngomong mohon dicek ulang. Takut ada sisa sisa benang nyangkut" ucap Rekkan.
Vallen menutup mulutnya seketika saat mendengar celetukan Rekkan.
"Elu pikir gue barang jahitan" Vallen mencibir.
Tak lama kemudian pengawas ujian pun datang. Menyerahkan soal soal untuk para murid.
Kemudian kelas itu pun hening.
Karena para penghuni nya tengah bergumul dengan soal soal.***
Rekkan baru selesai mandi sore ini. Ia sedang duduk didepan televisi. Ia sibuk mencari cari apa yang menurutnya cocok untuk ditonton.
Tapi tiba tiba ucapan ibunya waktu itu muncul begitu saja diotaknya.Mendadak selera nontonnya jadi hilang. Remote yang ia pegang pun kini ia letakkan begitu saja diatas sofa. Matanya terlihat sendu. Menghadap ke televisi yang menyala namun tampak kosong.
FLASHBACK ON
Kemarin, setelah dokter Anita pulang dari rumah Rekkan di pagi hari, siangnya Bu Andhini menelepon Anna, bukan Rekkan.
Sebab ia tahu Rekkan pasti tidak mau menjawabnya jika ada sangkut pautnya dengan dokter Anita."Ya Bu?"
Terdengar suara Anna diseberang telepon.
"Nak, kamu lagi sama adik kamu?"
"Ya Bu. Dia ada dikantor. Baru aja pulang sekolah. Ini baru mau makan siang"
"Ibu mau bicara sama Rekkan. Tolong sampaikan ya Nak"
"Iya Bu, tunggu sebentar"
Tidak lama kemudian terdengar Rekkan menyapa diseberang sana.
"Ini aku Bu"
![](https://img.wattpad.com/cover/190973813-288-k890891.jpg)