GIDEN BASKASINI, KALAN KENDINI BULUYOR

2.5K 223 79
                                    

GIDEN BASKASINI, KALAN KENDINI BULUYOR

ORANG YANG PERGI, SISANYA MENEMUKAN DIRINYA SENDIRI

****

REKKAN POV

Aku memutuskan untuk menginap dirumah kak Anna malam ini. Kak Anna yang memberitahu ayah dan ibu tadi.
Sebab aku malas. Sejak tadi ibu terus menelepon ku karena tidak kuangkat.
Pesannya juga tidak ada yang kubalas.
Aku sebal karena ibu menyuruhku pulang sebab kak Anita mencariku kerumah.

Aku berbaring miring diranjang. Sementara kak Anna sudah tidur dengan memelukku dari belakang.
Sepertinya dia sudah terlelap sejak beberapa menit yang lalu.
Sementara aku?

Aku tidak bisa tidur sama sekali. Mataku benar benar tak mengantuk.
Sampai sekarang aku masih terus memikirkan kejadian tadi pagi disekolah.

Aku masih bisa memaafkan ciuman itu meski entah kapan. Tapi kata kata cintanya padaku?
Itu benar benar meluruhkan tulang tulangku.

Bagaimana bisa ia menyimpan perasaan itu selama ini? Menyembunyikan nya rapat rapat.
Apakah benar kak Anita menyalah artikan kedekatan kami selama ini?

Tentu saja aku terkejut. Siapa yang tidak?
Saat seorang perempuan yang dekat denganmu tiba tiba menyatakan cinta. Lalu memberimu sebuah ciuman tepat di bibirmu.

Aku menyentuh bibirku. Sampai sekarang aku masih teringat ciuman darinya.
Ya ku akui, ciumannya begitu lembut. Bibirnya yang basah tapi terasa hangat.

Aku masih teringat bagaimana ia menahan wajahku dengan kedua tangannya. Bagaimana ia memejamkan mata seolah meresapi bibirku yang diciumnya.
Tapi semua itu tidak mampu kurasakan.
Aku tidak merasakan apapun saat ia menciumku, ataupun saat menyatakan cintanya.
Aku tidak merasakan apapun!
Dan aku membencinya.
Ia telah mencuri ciuman pertamaku!
Aku membencinya!!

Perlahan airmata ku menetes. Berjatuhan dan membasahi bantal.
Apa yang harus kulakukan sekarang?

Aku tidak tahu apa yang akan terjadi seandainya kak Anna juga tahu.
Aku juga tak tahu kenapa aku bisa begitu menjaga hati kak Anna. Aku tak tahu mengapa aku bisa begitu takut. Apakah karena aku sudah berkali kali menyakitinya?
Sehingga aku tak ingin membuatnya bersedih lagi.

Ya, ia sudah terlalu baik padaku sejak dulu. Menghormati orang tua ku selayaknya orang tua kandungnya.
Selalu membantu setiap keluargaku menghadapi masalah.

Apa aku bisa bercerita pada kak Anna mengenai pernyataan cinta dari kak Anita?
Apa aku akan tega?

Aku segera mengusap air mataku saat ku sadari ada pergerakan kecil dibelakangku.
Aku tak ingin kak Anna tahu kalau aku menangis.

Aku membalikkan badan ketika kak Anna membenamkan wajahnya ditengkukku. Tangannya memeluk perutku semakin erat.

"Kak?"

Kak Anna mengerjapkan matanya perlahan dan mulai menatapku. Dari cahaya temaram kamar ini pun aku bisa melihat wajahnya yang kusut karena mengantuk.

"Sayang?
Eehhhhh kamu belum tidur?"

Suaranya parau saat bertanya padaku. Aku hanya membalasnya dengan senyuman.

"Aku belum ngantuk kak" jawabku.

Ku lihat kak Anna meraih ponselnya. Mengamati nya dengan mata sayu.

"Ini udah hampir tengah malam loh. Kakak aja udah kebanyakan mimpi" ucapnya parau.

"Aku nggak ngantuk. Gimana bisa tidur" ucapku.

Kak Anna mengusap mata nya beberapa kali dan kini memiringkan tubuhnya menghadapku.
Tangan kirinya berada di leherku. Dengan ibu jari yang sesekali mengusap rahangku.
Kami saling memandang dalam temaram kamarnya ini.

MENCINTAI REKKAN (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang