SENI OZLEDIM
AKU MERINDUKANMU
****
ANITA POV
Seorang teman sekolah Rekkan mengabariku jika Rekkan mengalami cedera. Dan anak itu meneleponku menggunakan ponsel Rekkan. Hey! Apa gunanya Rekkan memberi password jika orang lain pun bisa membuka ponselnya?
Awalnya Anna, sekarang temannya. Apakah teman yang lainnya bisa membukanya juga?
Astaga anak itu, mudah sekali membocorkan password.Tapi aku sedang tidak peduli itu sekarang. Yang harus kupikirkan adalah bagaimana cara aku bisa ikut masuk kerumah Rekkan. Aku ingin tahu bagaimana keadaannya. Sewaktu di sekolahnya tadi aku tidak bisa leluasa. Karena perempuan blasteran itu berada disana juga.
Dan parahnya, aku dan Anna tidak sadar jika Rekkan telah pulang bersama teman temannya. Ah, seperti nya kami terlalu asik berdebat.
Aku menghentikan mobilku agak jauh dibelakang mobil Anna yang memasuki halaman sebuah rumah mewah.
Sepertinya itu rumah Rekkan. Sebab tadi aku diam diam mengikuti Anna.Setelah kurasa aman, aku melajukan mobilku pelan kearah rumah mewah itu. Aku berhenti saat aku melihat PCX hitam terparkir disana.
Jadi benar itu rumah Rekkan?Aku ingin kesana, masuk ke rumah itu, dan melihat Rekkan yang sedang sakit. Aku takut terjadi hal yang buruk lagi dengannya.
Tapi perempuan itu ada disana. Membuatku hanya mampu mengintip dari dalam mobil.Seorang perempuan gemuk tiba tiba keluar dari halaman rumah itu dan menghampiri mobilku. Mengetuk kaca mobil beberapa kali.
Aku pun membukanya."Mbak, nyari siapa ya?" Tanyanya.
"Apa ini rumah Kusuma Rekkan?" Tanyaku.
"Benar mbak. Apa mbak ini guru sekolahnya mbak Rekkan?"
Astaga, apa aku terlihat seperti seorang guru baginya?
"Bukan, bukan saya bukan gurunya. Saya temannya. Tadi saya dengar dia cedera sewaktu di sekolah" jawabku.
Perempuan gemuk itu terlihat memikirkan sesuatu. Ah, mungkin terdengar aneh saat aku bilang kalau aku adalah teman Rekkan. Ya memang benar, jelas aku terlihat jauh lebih dewasa dari Rekkan. Mungkin aneh baginya jika seorang anak SMA memiliki teman yang sangat dewasa sepertiku.
"Ah iya benar mbak, mbak Rekkan emang cedera. Ini baru mau dibawa kerumah sakit. Soalnya tadi susah buat diajak periksa. Ini aja karena dipaksa sama kakaknya" ucapnya panjang lebar.
"Kakaknya?" Ulangku.
"Iya kakaknya. Ya sebenarnya sih mbak Rekkan memang anak tunggal. Tapi Kakaknya ini adalah anak angkatnya Bapak dan Ibu. Mbak Anna namanya. Orangnya juga sangat baik" jawabnya.
Aku sedikit lega saat mendengar jika Anna adalah anak angkat keluarga Rekkan. Itu artinya perasaan Anna pada Rekkan tak akan pernah direstui. Ya, aku sangat yakin.
"Anna itu siapa? Saya baru dengar kalau Rekkan punya kakak angkat" tanyaku.
"Ah masa mbaknya tidak tahu? Dia kan tersohor mbak. Itu loh, yang punya perusahaan The Laguardia. Yang cabangnya ada banyak. Tapi yang paling besar dan terkenal itu perusahaannya yang ada di Mexico. Tapi yang di Mexico dikelola sama ayahnya. Karena mbak Anna lebih memilih untuk mengelola perusahaan yang di Indonesia" jawabnya.
Apa katanya? The Laguardia? Anna pemilik perusahaan itu?
Jadi dia....
Silvana Peregrin Laguardia? Yang mau bekerja sama dengan perusahaan papa?
Ya ampun! Kenapa aku baru sadar kalau CEO keturunan latin yang dipuji puji sama papa itu Anna?