NE MI OLDU SONRA?

4.2K 289 86
                                    

NE MI OLDU SONRA?

APA YANG TERJADI KEMUDIAN?

****

Dokter Anita buru buru mengakhiri chattingannya dekan Rekkan. Ia sangat khawatir  jika pemegang ponsel Rekkan saat ini benar benar Anna.

'gilakkk tuh orang? Kek satpam mall aja. Susah dong gue kalau mau chatan ama Rekkan?'

Berkali kali ia menggerutu dalam hati.  Kesal dengan sifat Anna yang terlalu membatasi jarak antara ia dan Rekkan.

'Emang dia itu siapa? Bukan siapa siapanya Rekkan! Cuma kakak angkat doang belagu banget!'

Lalu ia menoleh saat seseorang mengetuk pintu ruangannya.

"Masuk" serunya.

Lalu seorang laki laki paruh baya berpakaian dokter pun masuk.

"Ada yang bisa saya bantu Dokter Surya?" Tanya Dokter Anita saat Dokter Surya telah duduk dihadapannya.

"Saya meminta pada anda untuk menggantikan saya sekarang. Saya harus memeriksa seorang pasien di ruangan 30. Tapi saya sedang memiliki urusan mendadak yang tidak bisa saya tinggal.
Apa anda bisa membantu saya?" Tanya Dokter Surya panjang lebar.

"Oh tentu. Tentu saja bisa. Saya akan kesana sekarang" jawab Dokter Anita.

Kemudian kedua dokter itu pun keluar ruangan. Dokter Surya dengan urusannya, sedangkan Dokter Anita menuju ruangan 30 untuk memeriksa seorang pasien.

***

Sesampainya di ruangan 30, Dokter Anita mengetuk pintu. Dan terdengar seseorang mengatakan SILAHKAN MASUK.

Ia pun membuka pintu. Lalu menemui seseorang disana.
Dan betapa terkejutnya ia saat mengetahui dua orang yang berada di ruangan itu.

Terlihat sekali Dokter Anita terkejut mendapati Anna duduk merangkul Rekkan diranjang pasien.
Tidak ada jarak diantara keduanya.

"Dokter Anita?" Seru Rekkan yang kini menatapnya.

Dokter Anita tersenyum kecil menanggapinya.

Anna yang menyadari raut terkejut diwajah Dokter Anita pun langsung berpaling kearah Rekkan. Mengusap usap pipi remaja itu dengan sayang. Jelas sekali ia sengaja memanas manasi sang dokter.

Dengan amat berat, Dokter Anita melangkah mendekati keduanya. Ia berusaha menetralkan emosi nya karena melihat adegan tadi.

Rekkan lalu berdiri saat sang dokter telah berada didepannya.

"Dokter Anita yang mau periksa Kak Anna ya?" Tanya Rekkan.

"Iya Rekkan. Saya menggantikan Dokter Surya yang sedang ada urusan" jawab Dokter Anita dengan tersenyum.

Sedangkan Anna hanya diam. Tak berniat untuk berbasa basi.

"Wah, asik dong! Seenggaknya bisa lebih santai kalau kita kenal dokternya. Ya kan kak?" Tanya Rekkan pada kakaknya.

Anna hanya tersenyum menimpali Rekkan.

"Ya udah. Silahkan diperiksa dok" seru Rekkan.

Sebelum Rekkan menjauhkan diri untuk membiarkan Dokter Anita melakukan tugasnya, Anna menyempatkan meraih tangan kanan Rekkan.

"Tunggu bentar ya sayang" ucap Anna begitu manis ke Rekkan.

Dokter Anita kesal mendengarnya.

'sok manis banget!' gerutunya dalam hati.

Dokter Anita pun memeriksa Anna dengan hati sedikit dongkol. Tapi ia harus profesional kan?

Sedangkan Rekkan hanya berdiri bersandar di kusen jendela. Memperhatikan kegiatan pemeriksaan itu.

MENCINTAI REKKAN (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang