NERDEYIM BILMIYORUM
AKU TIDAK TAHU DIMANA AKU BERADA
****
ANNA POV
Aku baru saja sampai didepan rumah Rekkan. Memang aku langsung kemari sepulang dari kantor. Aku rindu padanya, karena sudah beberapa hari ini aku tidak bertemu dengannya. Aku sedang sibuk dengan pekerjaanku diluar kota.
Tapi aku tidak tahu kenapa dirumah Rekkan banyak sekali orang orang. Sangat ramai. Semuanya memakai pakaian pesta.
Rekkan sama sekali tidak memberitahu ku jika ada pesta dirumahnya. Aku benar benar tidak tahu."Maaf mbak, apa anda membawa undangan?"
Salah seorang dari dua perempuan berkebaya yang duduk di balik meja didepanku ini bertanya tentang undangan. Padahal aku baru saja akan masuk kerumah.
"Undangan apa ya? Saya tidak mendapat undangan apapun" tanyaku.
"Undangan pernikahan mbak. Semua tamu undangan harus datang membawa undangan" ucapnya.
"Tapi saya mengenal pemilik rumah ini. Siapa yang berani beraninya menikah disini?" Tanyaku.
Aku benar benar tidak tahu apa maksudnya ini. Siapa yang menikah?
Kenapa semua orang ini berada disini?"Anak tunggal Pak Winarya Sasrabahu. Kusuma Rekkan Sasrabahu, hari ini adalah pernikahannya" ucapnya.
Apa maksudnya ini? Apa maksudnya!!
Ini tidak mungkin! Rekkan tidak akan mungkin melakukan ini padaku!!"Kalian bercanda! Kalian pasti bercanda kan!!" Teriakku.
Aku berlari masuk dengan perasaan tak menentu. Aku sudah tidak menghiraukan teriakan dua perempuan yang terus memanggilku.
Tidak!
Rekkan tidak akan melakukan ini padaku!Aku menerobos banyak orang di ruangan ini. Dan kulihat semua orang menghadap ke depan. Menghadap dua orang perempuan yang mengenakan kebaya putih.
"Saya terima nikah dan kawinnya....."
Salah seorang dari dua perempuan itu tengah mengucap ijab qobul.
Dan suara itu....
Suara itu.....
Ini tidak mungkin"Anita Mara Gunadhi binti Hengky Gunadhi....."
Rekkan,
Ini tidak mungkin...."Rekkan...."
Suaraku melemah, airmata ini tidak bisa ku tahan lagi.
Tanganku mengepal erat.Dua perempuan berpakaian putih itu menoleh ke arahku.
Dan disana,
Orang yang paling aku cintai di dunia ini, bersanding dengan orang lain.
Bersanding dengan orang yang paling aku benci.Rekkan dan Anita, dua orang itu menatapku. Menatapku yang tidak bisa lagi menahan linangan air mata.
"Rekkan....
Kenapa seperti ini?
Katakan ini hanyalah mimpi Rekkan"Aku terisak. Aku tidak bisa untuk tidak menangis. Aku tidak bisa menerima semua ini.
Aku seperti linglung. Aku sendiri tidak percaya aku berada ditempat pernikahan Rekkan dan Anita.
Atau aku sedang berada dimana?
Apakah aku sedang berada di dimensi lain?
Tidak!
Ini benar benar nyata. Mereka bukan hantu ataupun setan penghuni dimensi lain.Tapi aku masih tidak percaya.
Tuhan, beritahu padaku sedang dimana aku sebenarnya?"Maaf kak. Tapi ini yang terjadi. Hari ini adalah pernikahan aku dan Kak Anita. Aku mohon berbahagialah untuk kami" ucap Rekkan.