Laura menatap tajam Alardo. "Turunin gue, SEKARANG!!"
"Nggak akan."
"Ihss.." Laura berdecak kesal. "Gue bakal lompat."
"Mau cari mati lo?"
Mobil ini melaju dengan kencang. Laura pastikan ia akan jadi tempe penyet kalau ia nekat melompat begitu saja. "Ih, lo nyebelin banget sih."
Alardo tersenyum kecil melihat tingkah Laura. Cewek itu begitu frustrasi. Menggemaskan.
"Jadi, lebih baik lo diem aja."
Laura merasakan ada hawa hawa horror disini. "Kita mau kemana?"
"Nanti, lo juga akan tau."
Rasanya Alardo sedang mencekiknya dalam kehampaan. Laura dapat merasakan hal itu. Semoga Alardo tidak berbuat macam macam.
Alardo berhenti di sebuah tempat yang begitu ramai. Sudah terlihat dari depannya. Alardo turun dan membukakan pintu untuk Laura.
"Dimana nih, ini nggak di mall." ucap Laura terheran.
"Emang bukan."
Alardo menggandeng tangan Laura kembali membawanya masuk kesebuah tempat asing itu. Sepertinya Laura tidak pernah kemari. Ia tidak mengerti Alardo membawanya kemana.
Ramai, itu yang Laura lihat saat ini. Banyak orang tengah berjoget di tengah tengah area di iringi sebuah musik DJ yang begitu menghentak. Memberikan sebuah gairah bagi setiap orang yang mendegarnya. Tidak sampai disitu, Laura menatap sebuah kedai yang penuh dengan botol botol. Beberapa orang sedang meminum minuman itu dan mereka terlihat semponyongan seakan kehilangan kesadaran.
Diskotik. Itu yang ada di pikiran Laura saat ini. Benar. Ini memang diskotik. "Jadi ini, tempat tongkrongan yang lo maksud? "
"Kenapa?"
Laura menatap Alardo horror.Ia bergidik geri dan tidak tahan dengan suasana ini. Laura ingin segera pulang.
"Lo takut, tenang ada gue." Alardo kembali menyunggingkan senyuman.
"Woy, Alardo." seseorang melambaikan tangan kearah mereka dari kejauhan.
"Eh, Drian!" balas Alardo. "Yuk," ajaknya pada Laura untuk menghampiri temannya.
Laura merasa kikuk saat ini.Bagaimana tidak, ada kedua teman Alardo disini. Drian dan Andra. Yang Laura tau mereka adalah genk komplotannya Alardo di sekolah yang suka bikin onar.
Mereka berada di depan sebuah kedai yang Laura pikir adalah tempat untuk minum minum.
Drian dan Andra kepincut melihat Laura. Mereka melihat Laura dari atas sampai bawah.
"Udah perhasil lo taklukin?" bisik Andra.
Alardo hanya mengendikkan bahunya sambil tersenyum miring.
Laura yang melihat mulai curiga. Apa yang mereka rencanakan saat ini.
Disana Alardo memesan segelas voka pada seorang bertender. Sejak tadi Laura hanya duduk mematung.
"Lo mau?" tawar Alardo sambil menyodorkan minuman itu.
"Apaan sih lo!" Alardo tersenyum kecil dengan jawaban Laura seperti orang yang terkejut begitu juga teman teman Alardo.
"Buat apa sih lo bawa gue kesini, nggak guna. Gue mau balik." Laura ingin beranjak namun lagi lagi Alardo mencekalnya kembali.
"Jangan pulang tanpa gue," ucap Alardo.
"Alardo!!" ada seseorang yang tiba tiba memanggil.
Mereka semua menoleh. Teryata ada dua cewek tengah menghampiri mereka. "Siapa?" tanya Laura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Secret [ End & Completed ✅]
Novela Juvenil(Segera dibaca sebelum dihapus) Hidup dalam limpahan harta tak membuat Alardo Ravaella merasa bahagia. Justru ia menganggap hal itu adalah sebuah kutukan. Seorang badboy yang suka balapan liar dan nongkrong di pub, Alardo juga tidak pernah mengakui...