7 :: 🍂Rahasia.

84 3 0
                                    


Kehenigan yang mencekam terjadi selama beberapa saat sebelum akhirnya Alardo mengeluarkan sebuah suara.

"Jangan cari masalah di depan cewek lo." itu kalimat yang Alardo ucapkan.

Tampaknya dari mimik Audrey yang terlihat, bukan itu jawaban yang ia butuhkan.

Audrey berdecak sebal. Sedikit jengkel. "Kita urus urusan kita lain kali." ucap Audrey entah apa maksudnya.

Laura menatap Audrey dengan tatapan menerawang. Banyak pertanyaan yang menyumbat pikiran Laura saat ini. Mulai dari sikap Audrey yang berubah aneh. Dan tangan Audrey yang saat ini terus menggegamnya dengan gemetar. Ditambah rahangnya yang tiba tiba mengeras seakan menahan amarah.

Alardo kembali tersenyum licik. "Lo emang nggak pernah berubah, cemen." ucap Alardo dengan nada sinisnya.

Rasanya Laura ingin bertanya tapi melihat ada sedikit hawa suanana panas disini, ia mengurungkan niatnya itu.

Audrey melepas tangan Laura dengan kasar. Laura kaget seketika. Dengan tergesa, Audrey menghampiri sosok Alardo yang berada tak jauh darinya.

"Maksud lo apa ha?" Audrey mencekal kerah baju Alardo dengan ganas. Amarah cowok itu tiba tiba saja menggila.

Laura dibuat tercengang dengan aksi hiroik ini. Apa yang sebenarnya terjadi antara mereka? Laura yakin mereka saling kenal. Tapi, Laura tidak mengerti,mengapa Audrey bertingkah seperti itu. Ia yang mengenal lama, tidak pernah melihat sikap Audrey yang seperti ini. Dulunya Audrey selalu damai damai saja tanpa pertengkaran.

Emosi Audrey rasanya tidak dapat di kendalikan lagi begitu melihat ekspresi Alardo yang penuh keremehan. Api rasanya sedang berkobar dimatanya. Apalagi hatinya yang saat ini telah memendam sesuatu yang begitu lama.

"Elo masih aja pengecut! Nggak pernah berubah." ucap Alardo yang sukses membuat emosi Audrey semakin meluap.

Sedetik kemuadian Audrey melayangkan sebuah pukulan keras yang tepat mendarat mulus di wajah Alardo. Cowok itu lantas tersungkur ke tanah. Melihat adegan ini, Laura menganga dengan tangan yang menutup mulut. Tidak percaya.

"Rasain lo!" sentak Audrey.

Laura merasa ini bukanlah Audrey.Ini bukan Audrey. Yang Laura tau, Audrey bukan orang seperti ini.

Alardo menatap Laura yang berdiri mematung disana dengan intens.

"Lo harus tanggung jawab sama apa yang lo lakuin!!" bentak Audrey. Matanya mulai berkaca kaca. Ia kembali mencekram kerah baju Alardo yang masih tersungkur ditanah dengan darah segar yang mengalir disudut bibir Alardo saat ini.

"Oh ya? Oke," Alardo kembali tersenyum dengan santai tanpa membalas pukulan Audrey barusan.

"Ayo! Lawan gue!jangan jadi pengecut!" Audrey semakin kalap. "Gue akan berusaha ngancurin hidup lo. Terutama, nyokap lo yang jalang itu!" Audrey mengenggam kerah baju Alardo kuat hingga tangannya gemetar. Sejak tadi, ia menatap Alardo tajam bak elang. Namun, itu tak menepis keberanian Alardo. Cowok itu tetap saja bernada santai.

"Apa lo udah puas?" tanya Alardo sambil menyeringai.

Bughh!

Audrey kembali menjotos Alardo kali ini rasanya ingin bertubi tubi. Ia benar benar ingin membunuh sosok itu. Orang yang membuatnya hancur dalam hidupnya.

Alardo merasa kepalanya pusing. Namun yang membuat Laura merasa aneh, kenapa cowok itu tidak mau membalasnya sama sekali.

"Dasar pisycopat!!" teriak Alardo kesal.

Audrey ingin menerjang Alardo lagi,namun sebuah suara menghentikannya. "Audrey! STOP!! Gue mohon." Laura yang bersuara.

Alardo tersenyum aneh kearah Laura. Apa itu senyum terima kasih?

Tapi, yang Luara rasakan, itu senyum kemenangan. "Gue mohon brenti!"

Audrey menghentikan pergerakan tangannya yang masih terkepal di udara depan wajah Alardo.

Laura merasa ciut dengan sikap Audrey saat ini. Mengapa Audrey sekarang berubah tidak seperti Audrey yang ia kenal dulu.

Audrey yang selalu tersenyum, Audrey yang selau tertawa dan sering bercanda. Audrey yang selalu menghibur Laura dimana pun Laura berada. Audrey yang selalu ramah dan tak pernah berkelahi. Dimana semua itu sekarang!

"G-ue ga-nggak tau,e-lo ini b-bene-ran  Audrey ap-a b-ukan.Ta-pi," Laura berucap dengan terbata karna masih shok. Ia merasa dirinya ketakutan melihat perilaku Audrey saat ini. "Lo jahat!" Laura lantas berlari ke sembarang arah.

"Laura!!"

Audrey melepas begitu saja kerah baju Alardo. Saat ini Alardo tengah menahan sakit dan perih di lukanya. Sambil sesekali meringis.

Laura menangis. Ia tidak dapat membendung air matanya saat ini. Begitu menyiksa jiwanya. Kenapa ini harus terjadi. Ia belum pernah melihat adegan perkelahian. Ini adalah yang pertama kalinya.

Mengapa Audrey seperti itu. Bagi Laura Audrey benar benar berubah. Sangat egois. Dan yang lebih parahnya lagi. Mengapa seorang Alardo yang disebut sebut sebagai bad boy dan masternya orang yang suka berbuat rusuh tidak melawan sama sekali. Sahabatnya Nala, sering bercerita padanya kalau Alardo itu suka berkelahi. Banyak orang semisal preman yang suka nantangin dia. Tetapi, mengapa yang tadi,ketika Audrey menyerangnya, Alardo malah diam saja tak berkutik sedikit pun. Apa ada yang salah dengan Alardo?

Laura yakin saat ini, Audrey sedang mengejarnya. Untuk itu setelah Laura merasa dirinya kelelahan karna berlari, ia memutuskan untuk bersembunyi ketika keluar dari taman dan berganti kesebuah bangunan kota. Laura bersembunyi di balik celah bangunan sebuah restoran.

Sedikit demi sedikit, ia mengatur deru nafasnya yang memburu akibat berlari. Seperti yang Laura duga,ia mengintip dari balik dinding dan disana tengah berdiri sosok Audrey yang celingukan sedang mencari Laura.

Audrey tampak berdecak frustrasi. Ia seperti berguman menyumpah serapahi dirinya.

Selang beberapa detik, Audrey lantas kembali berlari. Laura menghembuskan nafas lega atas kepergiannya. Ia tidak membenci Audrey, ia hanya hanya merasa takut dengan sikapnya tadi. Dan untuk saat ini atau pun seterusnya ia tidak ingin bertemu Audrey.

Sepintas, kekhawatiran muncul dibenak Laura. Ia kembali ketaman untuk melihat kondisi Alardo.

Seseorang masih tersungkur ditanah sambil meringis menahan sakit. Alardo.

"Do, lo nggak papa?" tanya Laura dengan nada khawatir. Ia berjongkok disebelah Alardo.

Alardo menatap Laura lamat lamat. "Gue pikir lo pergi. Apa sekarang lo khawatir sama gue?"

Laura melotot. "Nggak usah ke pd-an. Gue cuma kasian aja."

"Bohong."

"Kita pulang yuk, gimana kalau lo kerumah gue aja? Sekalian buat bersihin luka lo itu." ucap Laura segera mengalihkan topik.

Alardo tanpa basi basi segera mengangguk dan berusaha berdiri. Laura membantunya.

Entah ini salah atau tidak, tapi memang ada yang salah dengan Alardo. Laura akan menanyakan itu nanti. Berjuta bertanyaan membendung kepalanya saat ini. Mulai dari Audrey yang mengenal orang seperti Alardo, Audrey yang tiba tiba sangat marah pada Alardo.

Apa ada sebuah rahasia di antara mereka? Tapi, mengapa Audrey tidak pernah menceritakannya pada Laura.Setaunya, dulu Audrey suka sekali curhat pada Laura di sekolah. Katanya, Laura enak diajak curhat dari pada teman sesama cowoknya.

Melihat aksi yang dilakukan Audrey saat ini membuat Laura tersenyum miris.

Semoga Alardo mau membuka suara atas pertanyaan yang akan Laura lontarkan nanti. Tunggu saja.

〰〰〰

___to be Continud__

Gimana chapter yg ini?

Aku bener bener udah berusaha banget.Semoga kena ya feelnya.

Pasti pada nanya,kok Audrey gitu sih sama Alardo. Semua jawabannya ada di chapter selanjudnya ya..

Jangan lupa vont sama koment-😪😘😄😄😄😄😄😄😄😄😄😍😍😍

Her Secret [ End & Completed ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang