9 :: 🍂Titik Menyakitkan

90 4 0
                                    

Hay Guys!!jangan lupa buat vont dan komentnya ya.

Happy Reading!!

•°•°•°•°

Hembusan nafas Audrey memburu menandakan bahwa ia sedang marah sekarang. Entah mengapa setelah pertemuannya dengan Alardo tadi malam membuat moodnya kacau balau. Tidak biasa seorang Audrey begitu sensitif kali ini. Semua masalah ia hadapi dengan tenang. Namun, berbeda dengan masalahnya bersama Alardo.

Apalagi saat ini orang itu, berada di depannya sekarang. Sepulang dari sekolah Audrey nekat menyuruh cowok itu menemuinya di lorong sekolah Audrey, SMA Bakti Utama. Tadi Audrey menghubungi Alardo lewat line. Entah dari mana Audrey bisa mendapatkannya. Namun, mengigat Alardo yang terbilang terkenal sampai ke sekolah lain, itu membuat banyak orang mengetahui akun sosmednya.

"Mau lo apa nyuruh gue kesini?" tanya Alardo jengah.

"Membereskan urusan kita,yang belum kelar." ucap Audrey sambil tersenyum miring. Gayanya Alardo,yang mencoba ditiru.

Alardo mengedikkan bahu acuh. "Belum puas juga lo kemaren ngehajar gue."

"Banyak yang ngira lo suka ngehajar orang, tapi ternyata lo takut sama gue." ucap Audrey memasang tatapan meremehkan.

"Nggak usah sombong. Gue cuma nggak mau Laura liat." Alardo berdiri bersandar di dinding sambil melipat tangannya di depan dada.

Audrey memicingkan kedua matanya.Ada beberapa siswa yang sedang lewat di depan mereka. Tentu saja ada yang baru pulang. Ketika melihat Alardo, mereka tersenyum malu malu. Ada yang salah tingkah, sampai ada juga yang melotot dan menganga tak percaya.

Alardo tersenyum bangga. "Lo tau,seberapa populernya gue disini?" ucap Alardo sambil mengerling. "Ngalahin lo."

"Gue nyuruh lo kesini bukan buat tebar pesona." balas Audrey sebal. "Asal lo tau, gue cuma mau, lo jauhin Laura."

"Atas dasar apa lo ngatur-ngatur gue?"

"Lo bukan cowok baik baik buat dia."

Rahang Alardo mengeras, tangannya mengepal. Nafasnya memburu. "Hubugan gue sama Laura, nggak ada hubugannya sama dendam lo." geramnya.

"Tapi,sekarang ada." ucap Audrey menyiratkan sebuah kebencian. "Nyokap lo itu, harus ngerasain penderitaan nyokap gue disana. Dan satu lagi, lo juga harus ngerasain hal yang sama." ucap Audrey yang terdengar seperti mengancam.

Nada bicara Audrey berbisik. Ia mendekatkan wajahnya ke telinga Alardo. "Gue benci nyokap lo. Wanita jalang yang suka ngerebut kebahagiaan orang lain. Lo harus menderita."

Alardo hanya kesal menahan emosi dengan semua rutukan yang Audrey ucapkan. Ia ingin mengajar Audrey saat ini juga. Alardo memasang tatapan malas. "Terserah lo mau ngelakuin apa."

Sebenarnya Alardo membenci ibunya. Sangat benci. Dan semua ini ada hubugannya dengan Audrey. Kehidupan Alardo yang berubah karna ibunya. Semua harapannya yang sirna bersama angin.

"Elo,udah ngerenggut semua yang gue punya. Termasuk kebahagiaan." geram Audrey.

Ketika berumur Sepuluh tahun, Alardo baru mengetahui semua kejadian ini. Semua yang ibunya pedam terungkap. Tentang ibunya Alardo, sebenarnya ia seorang pelakor. Bisa dibilang. Yang Alardo tau, penyebab ia benci kepada ibunya karna ibunya bukan orang baik baik. Tidak seperti yang Alardo bayangkan. Ia seorang pisycopat. Ibu Alardo, Veera pernah membunuh seseorang hanya untuk melampiaskan keserakahannya. Dan orang yang ia bunuh adalah ibunya Audrey yang tak lain adalah saudaranya sendiri.

Karna terlalu serakah, Veera rela membunuh saudaranya agar bisa menikmati harta milik ayah Alardo sekarang, Vanio. Veera menggoda dan menghasut Vanio agar membenci istri sahnya Siska Amalea Zordan,ibunya Audrey. Jadi, intinya Audrey dan Alardo bisa di bilang saudara. Apalagi ibu mereka saudaraan. Dan yang membuat Audrey tersenyum miris mengingat semua itu, karna cara membunuhnya yang begitu keji.

Her Secret [ End & Completed ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang