Balik lagi sama aku.Jangan lupa Vonmentnya ya.
Aku seneng banget kalian mau baca cerita ku yang lumanyan gaje ini.So,Happy Reading...!!!😃🙌😂
•°•°•°•°
Alardo membuka matanya perlahan saat secara keseluruhan matahari pagi menerobos kaca jendela kamarnya dan menembus menerpa wajah tampannya itu. Sesekali sambil mengeliat malas tak ingin bangun dihari minggunya.
Melirik jam alarm yang berada di atas nakas. Tepat pukul delapan pagi. Ia ingin kembali tidur. Alardo bersiap memejamkan mata perlahan. Namun, aktifitasnya terganggu saat mendegar sebuah dering notif di ponselnya. Lagi, Alardo mencoba untuk mengabaikan. Karna dilanda rasa penasaran ia akhirnya mengambil benda pipih yang berada di atas nakas itu. Rupanya ada sebuah pesan.
Laura; Gue kangen sama lo!bawa gue kabur dari sini!
Alardo melotot. Apa penglihatannya sekarang sedang terganggu? Sejak kapan dia punya masalah dengan penglihatan. Alardo mengucek matanya berkali kali. Berusaha mengembalikan kesadaraannya. Dan mencoba membaca ulang notif itu apakah benar berasal dari Laura. Tidak salah lagi, ini memang dari Laura.
Apa Laura mulai menyukainya? Aneh, tapi nyata.
Dengan semangat yang meningkat drastis Alardo segera membalas pesan. Ia tidak percaya Laura mengatakan hal itu padanya. Apa ia sedang melancarkan taktik modus. Laura bukan tipe orang seperti itu.
Jantung Alardo berdetak melebihi ritme. Tidak biasanya ia seperti ini. Terkadang jika ia bersama para mantannya, ia sering mendapat gombalan receh. Tapi, mengapa ketika Laura yang melakukannya terasa begitu berbeda.
〰〰〰
Saat ini Laura tengah dilanda kegelisahan. Pesan yang tak sengaja ia ketik itu terkirim.
"Sayang.. Kamu udah siap belum." ucap Seseorang di balik pintu kamar Laura yang ia kenal itu suara ibunya.
"Bentar lagi ma!!" teriak Laura. Bingung harus bagaimana.
Dering ponsel Laura tiba tiba berbunyi menandakan bahwa ada pesan masuk.
Alardo; Tumben lo kangen sama gue? Mau ajak kabur kemana?
Laura menggigit bibir bawahnya.Apa yang harus dia lakukan sekarang?Di satu sisi, ia memang ingin keluar dari rumahnya dan mengindari Audrey. Disini lain, ia memang harus menemui Alardo untuk membuat cowok itu membawanya pergi. Ditambah, Laura yang merasa cemas akan kondisi Alardo.
Suka? Laura tidak mungkin menyukainya. Sebisa mungkin ia menepis semua pemikiran itu.Ia berusaha tegar. Tidak ada pilihan lain selain ia nekat keluar dari rumah. Laura hanya tidak ingin bertemu dengan Audrey. Entah mengapa semenjak kejadian itu ia mulai enggan menemuinya.
Dengan tangan gemetar. Laura menjawab.
Laura; Gue bercanda. Lo bisa bawa gue pergi?
Alardo; pergi kemana?
Laura; Terserah.
Alardo; ke hati gue, mau?
Laura; nggak usah basa basi. Lo kerumah gue ya, tungguin gue di gerbang.
Alardo; serius nih?
Laura; serius lah,masa bercanda.
Alardo; terus soal lo yang kagen sama gue,itu nggak bercanda juga kan?
Kalimat itu membuat rona wajah Laura memerah. Bisa bisanya Alardo selalu berusaha untuk menggodanya.
Laura; terserah lo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Secret [ End & Completed ✅]
Fiksi Remaja(Segera dibaca sebelum dihapus) Hidup dalam limpahan harta tak membuat Alardo Ravaella merasa bahagia. Justru ia menganggap hal itu adalah sebuah kutukan. Seorang badboy yang suka balapan liar dan nongkrong di pub, Alardo juga tidak pernah mengakui...