Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit, akhirnya Oliv sampai di depan pintu gerbang sekolahnya. Yang pertama terlihat oleh matanya adalah papan berukuran besar yang bertuliskan "SMA NUSA BANGSA". Oliv menarik nafasnya lalu membuangnya kembali. Ia masih tidak menyangka bahwa sekarang ia sudah berada di Sekolah Menengah Atas. Padahal seingatnya kemarin ia masih berlarian di Taman Kanak-kanak.
Dengan ragu ia mulai melangkahkan kakinya ke dalam bangunan dua lantai tersebut. Ia mulai mencari kelasnya. Tidak butuh waktu lama, ia menemukan namanya berada di kelas X IPA-8.Suasana yang pertama ia lihat adalah teman-teman yang saling berbincang. Ia berjalan melewati kerumunan itu dengan menundukkan kepala. Ia merasa sangat takut dan merasa sendirian. Ia memilih kursi paling belakang di sudut ruangan. Karena bingung harus melakukan apa, akhirnya ia memutuskan untuk membaca novel yang kemarin baru ia beli.
Tidak lama kemudian, datanglah seorang murid yang sangat cantik dan yang ia tau murid tersebut sangat terkenal. Setelah menyapa teman-teman di kelas, kini murid tersebut berjalan ke arah Oliv.
"Kenapa dia jalan kesini? dia mau ngapain?", tanya Oliv dalam hati.Hingga murid tersebut berdiri tepat di depannya.
"Hai, kenalin nama gue Lyla. Boleh gak gue duduk disini?"Oliv dengan wajah tak percaya masih mencerna apa yang dikatakan oleh Lyla.
"Oh i-i-ya bo-boleh kok, silahkan aja", jawab Oliv dengan terbata-bata.
"Nama lo siapa?", tanya Lyla sambil meletakan tasnya di senderan kursi.
"A-aku Olivina. Panggil aja Oliv"
"Oke, Oliv. Kita ke lapangan yuk! upacaranya udah mau mulai tuh", ajak Lyla.
"iya ayuk"Lyla pun menarik tangan Oliv dan berjalan bersama menuju lapangan. Oliv sebenarnya sangat merasa minder berjalan dengan Lyla. Di sepanjang jalan menuju lapangan selalu ada yang menyapa Lyla, baik laki-laki maupun perempuan. Sedangkan Oliv tidak memiliki satu orang temanpun untuk disapa. Lyla yang menyadari Oliv hanya diam pun bertanya, "kenapa, Liv? kok diem aja"
"eh gapapa kok, cuma lagi liatin lingkungan sekolah aja."
"ohh gitu. Yaudah lo baris di samping gue ya. Ntar kalo disuruh pindah jangan mau. Suruh orang yang di belakang aja"
"i-i-iya"Upacara pertama tahun ajaran baru di SMA Nusa Bangsa berlangsung dengan sangat tertib. Kini para murid berhamburan ke kantin untuk membeli makan dan minum setelah lelah berdiri selama 30 menit.
"Liv, temenin gue ke kantin yuk. Haus banget nih. Mana gue belum minum tadi pagi", ajak Lyla.
"Tapi rame banget. Kamu yakin?"
"Iya gapapa ayok. Ada gue."Dengan pasrah akhirnya Oliv mengikuti Lyla membelah kerumunan manusia yang berada di kantin. Oliv memutuskan untuk menunggu Lyla di kursi panjang yang masih kosong. Tiba-tiba matanya menangkap sesosok murid laki-laki yang sedang bercanda ria bersama teman-temannya. Ia sangat tertarik melihat senyum lelaki itu. Membuatnya merasa ingin selalu melihatnya.
"Tampan", ujarnya dalam hati.Setelah menunggu, akhirnya Lyla selesai membayar minumannya.
"Sumpah ya tuh kantin udah kayak pasar ikan deh. Pengap banget di dalem gila", omel Lyla sambil mengibas ngibaskan tangannya.
"Abisan kamu udah dibilangin", kata Oliv sambil tertawa melihat tingkah teman barunya itu.
"Eh Lyla, kamu duluan aja ya. Aku mau ke toilet dulu"
"yaudah jangan lama-lama ya. Bentar lagi gurunya masuk"
"oke deh"Lyla dan Oliv pun berpisah di depan kantin. Lyla melanjutkan perjalanannya menuju kelas. Sedangkan Oliv menuju toilet. Sesampainya di toilet, Oliv membasuh wajahnya. Dapat ia lihat dengan jelas di cermin raut kebahagiaannya mendapatkan teman baru. Ternyata apa yang ia takutkan tidak terjadi karena ada Lyla yang menemaninya.
Setelah selesai membasuh wajahnya, Oliv kembali ke kelas. Ketika ia membuka pintu, alangkah terkejutnya ia karena mendapati sosok yang ia kagumi tadi berada di kelasnya. Entah perasaan apa yang timbul dalam hatinya, ia merasa sangat bahagia namun disatu sisi ia merasa tidak bisa menyembunyikan kegugupannya.
"loh, dia disini..."Ini part 1 nyaa. Gimana nih? masih kurang menarik yaa? :( mohon dimaklumi yaa temanteman
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Story
Teen Fiction[COMPLETED] Awalnya semua berjalan bagaikan keajaiban~ Seorang remaja yang di masa kecilnya tidak memiliki teman. Namun semua berubah saat ia menginjak bangku SMA. Dimana ia bisa berteman dengan banyak orang dan mulai membuka diri. Baginya ia menemu...