Part 17 : Menghindar

68 11 0
                                    

Setelah sebulan lamanya, masa liburan pun telah berakhir. Besok siswa-siswi SMA Nusa Bangsa kembali bersekolah seperti biasanya. Semenjak memasuki masa SMA, hp Oliv yang biasanya sepi kini selalu ribut dengan notifikasi dari teman-temannya di grup. Dulu Oliv tak jarang ikut serta mengobrol di grup bersama yang lain. Namun, setelah kejadian Gangga menolak dirinya, Oliv sengaja menarik diri untuk sementara. Tapi bukan berarti Oliv tidak membaca chat-chat di grup tersebut. Seperti saat ini, Oliv sedang membaca keluh kesah teman-temannya yang tak ingin liburan berakhir.

Bams : Kenapa sih ya kita gak libur selamanya aja?
Dave Relgio : Kalo libur selamanya, lo mau jadi apa nanti? Kalo gue sih mau bahagiain Feli. Ya gak, Fel? @Felicia Aradea
Felicia Aradea : Please deh Dave jan bikin aku salting 😭
Bams : Pacaran jangan di grup wey! Inget-inget sama yang jomblo. Kayak si @Shareen
Kevin G : Liburnya gabisa nambah sehari aja apa ya? Gue tuh capek diginiin.
Gery R : Ah lebay lo, Vin!
Shareen : Heh, lo juga ya! Dasar maling teriak maling.
Kiranaa : Bales grup tapi gak bales chat? gitu lo skrg? oke fix @Gery R
Dave Relgio : Masalah rumah tangga. Kita gak boleh ikut campur.

Oliv hanya tertawa membacanya tanpa berniat untuk bergabung. Lalu, Oliv mematikan hp-nya dan beranjak tidur. Sebelum tidur ia membayangkan apa yang harus ia lakukan ketika besok bertemu dengan Gangga. Ia ingin bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apapun. Tapi hatinya menolak. Ia rasa ia tak bisa. Oliv hanya bisa berharap esok akan menjadi hari yang lebih baik untuk Oliv. Dan semoga tidak ada lagi kenyataan-kenyataan pahit yang harus ia terima.

Keesokan harinya

Kini Oliv dan teman-temannya duduk di kelas XI MIPA 8. Itu tandanya waktu mereka tinggal 2 tahun lagi di bangku SMA. Oliv akan mengukir kenangan seindah-indahnya agar ia bisa menceritakannya kelak pada anak-anaknya. Karena dari cerita orang dewasa yang Oliv dengar, masa yang paling tidak bisa dilupakan adalah masa SMA.

Feli menyuruh Oliv, Kiran, Shareen, dan Lyla untuk menunggunya di depan pintu pagar. Karena ia takut mencari kelas barunya sendirian. Alhasil, kini Oliv dan teman-temannya berada di pos satpam menunggu kedatangan Feli. Tiba-tiba, masuklah sebuah motor yang Oliv kenal siapa pemiliknya. Lelaki itu memakai jaket berwarna hitam yang ditarik sampai siku dan memperlihatkan rambut-rambut halus di tangannya.

"Aku gak bisa kayak gini. Aku harus biasa aja seolah gak terjadi apa-apa", batin Oliv.

Lelaki itu pun melewati Oliv dan teman-temannya. Tiba-tiba saja Shareen memanggilnya.

"Gangga, gak mau tungguin Oliv nih?", ujar Shareen seraya menyenggol bahu Oliv.

Gangga hanya tersenyum kemudian melanjutkan langkah kakinya menuju kelas. Sedangkan Oliv hanya tertunduk seraya merutuki Shareen dalam hati. Oliv merasa sangat tidak enak pada Gangga karena kejadian waktu itu.

Tak lama kemudian Feli pun datang. Kiran dan Lyla langsung mengomelinya karena harus menunggu sangat lama.

"Feliiii! Lama banget sih lo dari tadi. Gak liat nih betis gue sampe bengkak gara-gara nungguin lo", omel Kiran.
"Tau nih, Fel. Kebiasan banget sih ngaret", timpal Lyla yang hanya mendapatkan cengiran dari Feli.

Lima sekawan itu pun melanjutkan langkahnya menuju kelas baru mereka. Sesampainya di kelas, mereka memilih teman sebangkunya masing-masing. Feli memilih Kiran sebagai teman sebangkunya, dan Lyla memilih Oliv menjadi teman sebangkunya. Sedangkan Shareen duduk di samping Caca yang berada tepat di depan meja Feli dan Kiran. Oliv dapat bernafas lega karena ia mendapat tempat duduk jauh bersebrangan dengan Gangga yang duduk di samping Kevin. Setidaknya ia tidak perlu merasa canggung. Di belakang Oliv ada Gery dan Billy yang berada di deretan yang sama dengan lima sekawan itu. Oliv tahu tujuan Gery hanya agar ia lebih dekat dengan Kiran.

Kini wali kelas baru XI MIPA 8 sudah berada di depan kelas. Beliau memperkenalkan diri selaku wali kelas.
"Pagi anak-anak, perkenalkan nama ibu Fajri. Ibu akan menjadi wali kelas kalian selama satu tahun ke depan"

Setelah itu, bu Fajri pun mulai mengabsen satu persatu murid yang ada di dalam kelas. Kemudian mereka akan mengadakan pemilihan perangkat kelas yang baru. Karena tidak ada yang mencalonkan diri, maka perangkat kelas yang lama dilantik kembali untuk menjabat selama satu tahun kedepan. Hanya saja Oliv menggantikan Nila dan menjabat sebagai sekretaris kelas.

Peresmian pun dilakukan. Setelah mendapatkan tepuk tangan dari seisi kelas, para perangkat kelas dipersilahkan duduk kembali. Bu Fajri pun memerintahkan murid-muridnya untuk melakukan gotong royong. Seperti yang sudah terjadi sebelumnya, di hari pertama sekolah tidak ada kegiatan pembelajaran dikarenakan roster pelajaran yang masih belum teratur. Alhasil kini murid-murid SMA Nusa Bangsa sudah banyak yang berhamburan keluar padahal jam masih menunjukkan pukul 11 siang.

Karena tidak memiliki tujuan yang jelas, Bams mengajak teman-temannya untuk makan bakso di warung pak Mamat.

"Kalian langsung pulang nih? Ke warung pak Mamat dulu yuk?", usul Bams yang mendapat anggukan semangat dari teman-temannya.
"Maaf ya aku gak bisa. Aku dapet tugas dari bu Fajri untuk isi absen kelas", ujar Oliv berbohong.

Sebenarnya ia hanya ingin menghindari Gangga. Mungkin lebih tepatnya ia malu untuk bertatap muka langsung dengan Gangga.

"Yah, gak asik lo, Liv. Kenapa gak mau sih? kan ada Gangga disana", kata Feli sambil melirik Gangga. Gangga hanya melirik lalu fokus dengan hp-nya kembali.
"Sorry gak bisa. Aku duluan ya semuanya", pamit Oliv tidak mau memperpanjang lagi.

Oliv bisa mendengar suara Shareen dan Lyla yang memanggil namanya. Namun ia tidak menolehkan kepalanya lagi dan terus berjalan. Sebenarnya ia tidak tahu harus kemana dan ia juga merasa tidak enak karena harus membohongi teman-temannya. Tapi ia juga tidak bisa membohongi perasaannya sendiri. Walaupun sebenarnya ia sangat merindukan Gangga dan sangat ingin berada dekat dengannya.

Jangan lupa vote & comment guys! ❤

Different StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang