Part 12 : Antara Kiran dan Oliv

76 10 0
                                    

Liburan akan segera berakhir. Lusa murid-murid SMA Nusa Bangsa harus kembali bersekolah seperti biasanya. Disaat yang lainnya merasa sedih akan segera mengakhiri liburan mereka, lain halnya dengan Oliv yang justru merasa tidak sabar untuk kembali ke sekolah. Ia sudah sangat merindukan Gangga dengan aroma vanilla favoritnya. Tak bisa dibantah bahwa ia merindukan segalanya tentang Gangga. Bahkan ia mulai menyiapkan peralatan sekolahnya dari sekarang.

"wah, rajin banget anak mama udah nyiapin perlengkapan sekolah aja", kata mama setengah mengejek.
"iya dong, ma. Oliv udah gak sabar banget nih mau sekolah lagi!", ujar Oliv bersemangat.
"hmm semangat sekolah atau semangat mau ketemu gebetan nih", goda mama.
"apaan sih, ma. Beneran semangat sekolah kok", jawab Oliv dengan malu-malu.

Setelah berbincang ria dengan mamanya, Oliv pun menjatuhkan dirinya di atas kasur king size miliknya. Diliriknya jam dinding yang menunjukan pukul 5 sore. Tiba-tiba terdengar suara notifikasi LINE.

Gery R. : Liv, gue mau ngomong sesuatu sama lo. Tapi nanti setelah masuk sekolah.

Oliv : Kenapa gak sekarang aja sih, Ger? bikin penasaran aja.

Gery R. : Gak bisa. Gue harus ngomong langsung sama lo.

Oliv bingung, dan memikirkan apa ia memiliki kesalahan pada Gery. Sepertinya yang ingin Gery sampaikan sangat serius. Membuat Oliv menduga yang tidak-tidak.

Oliv : Oke. Lusa kamu dateng cepet aja.

Oliv menghembuskan nafas kasar. Tak mau memikirkan masalah itu lagi. Oliv pun bergegas mandi karena ia merasa badannya sudah sangat lengket.

DUA HARI KEMUDIAN

Akhirnya hari yang Oliv nanti-nanti pun tiba. Hari ini Oliv sudah mulai bersekolah kembali. Ditatapnya lekat-lekat pantulan dirinya di cermin. Ia sedikit memoleskan lip balm pada bibirnya agar tidak terlihat pucat. Ia juga ingin tampil menarik di depan Gangga walau ia tahu Gangga juga tidak akan meliriknya. Setelah dirasa cukup, Oliv mengambil bekal yang sudah disiapkan mamanya karena Oliv ingin sarapan di sekolah saja.

"Mama, Oliv pamit ya", pamit Oliv sambil mencium tangan mamanya.
"Iya, hati hati ya sayang. Belajar yang bener tuh jangan asik pacaran aja", ledek mama.
"Siapa yang pacaran sih ma?", jawab Oliv dengan menekuk wajahnya kesal.
"Yaudah jangan manyun gitu ah, jelek tau"
Mereka pun tertawa bersama. Setelah selesai berpamitan, Oliv pun meninggalkan rumahnya menuju ke sekolah.

Sesampainya di sekolah, Oliv menoleh ke parkiran sambil mencari-cari sesuatu.
"Dia udah dateng belum ya?", tanyanya pada diri sendiri.
Lebih tepatnya Oliv mencari motor Gangga. Namun hasilnya nihil, ia tidak menemukan apa yang dicari. Akhirnya ia melanjutkan perjalanannya ke kelas. Sekolah ini masih sangat sepi. Bahkan murid yang berlalu lalang masih bisa dihitung menggunakan jari. Oliv duduk di tempat duduknya sambil menunggu kedatangan Gery dan Gangga pastinya. Sebenarnya ia sedikit penasaran dengan apa yang ingin Gery bicarakan.

Tak lama kemudian, yang ditunggu pun datang. Setelah menaruh tasnya, Gery menghampiri Oliv.
"Gimana? jadi mau bicara?", tanya Oliv pada Gery.
"Iya, jadi. Gimana kalo ngomongnya di depan kelas aja?"

Oliv pun mengangguk dan mereka berjalan ke depan kelas.
"Jadi gini, Liv. Gue mau minta tolong sama lo, karena cuma lo yang gue percaya. Kemarin tuh Kiran tiba-tiba putusin gue tanpa alasan yang jelas. Gue gak tau salah gue apa. Gue gak mau putus sama Kirana. Tolong bantu gue bujuk Kirana supaya mau balik sama gue dong, Liv. Gue mohon banget sama lo", pinta Gery dengan wajah memelas.
Dapat Oliv lihat dari matanya bahwa Gery benar-benar serius dengan ucapannya.
"Kamu beneran sayang sama Kiran?", tanya Oliv memastikan.
"Beneran, Liv. Gue sayang banget sama Kiran dari awal kita masuk SMA. Gue udah perhatiin Kiran dari lama dan gue gak mau kehilangan dia"
"Oke, nanti aku bakalan coba ngomong sama Kirana. Tapi aku gak bisa janji apa-apa ya ke kamu. Aku juga gak mau maksa Kirana kalo seandainya dia gak mau balik sama kamu"
"Iya, Liv. Makasih banyak ya lo udah mau bantuin gue"
"Iya sama-sama. Tapi kamu juga harus janji, kalo sampe kamu nyakitin Kiran. Aku bakalan benci sama kamu selamanya", ancam Oliv.
"Iya iya, Liv. Gue janji bakalan serius sama Kiran".

Different StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang