Di ruang obrolan bersama Bams
Bams : Lo tega ya buang temen lo sendiri, Liv. Gak nyangka gue. Ternyata dibalik wajah polos lo itu, lo gak lebih dari sekedar orang munafik!
Oliv : Maksud kamu apa sih?
Kenapa tiba-tiba bilang aku munafik.Bams : Jangan belagak gatau lo. Cuma demi Kiran lo buang Shareen?! Lo gak tau gimana tertekannya dia di belakang kalian semua. Emang lo bukan teman yang baik.
Oliv : Kamu gak tau apa yang aku , Feli, dan Lyla rasain
Dan kamu seenaknya blg gitu?
Disini gak cuma Shareen yang tertekan. Kita bertiga juga!Bams : SERAH!
Oliv hanya membaca pesan terakhir dari Bams itu. Hatinya sangat sakit membacanya. Mereka hanya tidak tahu bagaimana perasaan Oliv sekarang. Ia bukan munafik seperti yang mereka katakan. Ia hanya bingung harus berbuat apa. Tanpa sadar, kini Oliv mulai menangis. Baru saja ia merasakan kebahagiaan karena memiliki teman-teman yang menyayanginya, namun kini semuanya telah berbalik dan berujung pada perpecahan.
Kini hubungan Oliv, Feli, dan Lyla dengan teman-teman cowoknya semakin renggang. Tak ada lagi lelucon-lelucon Bams dan Kevin. Tak ada lagi sikap manis David. Semuanya tergantikan dengan tatapan sinis dari masing-masing mereka. Seperti yang kita ketahui, Shareen sangat dekat dengan teman-teman lelaki di kelasnya bahkan sebelum Oliv dan teman-temannya mengenal mereka. Jadi wajar saja jika mereka marah melihat Shareen dijauhkan. Padahal mereka tidak tahu bagaimana perasaan Oliv, Lyla, dan Feli juga. Oliv tidak tahan dengan semua situasi ini. Ia memutuskan untuk menyelesaikan masalahnya dengan Shareen terlebih dahulu.
Oliv : Kita ngomong, yuk. Ada yang pengen aku sampein sama kamu.
Shareen : Dimana?
Oliv : Taman blakang sekolah.
Shareen : Oke gue kesana skrg.Membaca chat tersebut, Shareen pun langsung menemui Oliv di taman belakang sekolah. Disana juga ada Feli dan Lyla. Mereka pun meminta maaf pada Shareen atas sikapnya selama ini. Dan mereka juga menjelaskan alasan mereka menjauhi Shareen dulu untuk sementara waktu. Shareen mengerti apa yang dimaksud oleh ketiga temannya ini. Ia pun mulai bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apapun. Dan Oliv juga meminta tolong padanya untuk menjelaskan pada Bams bahwa ia tidak seperti apa yang Bams katakan.
Kini Oliv, Feli, dan Lyla dapat sedikit bernafas lega karena masalahnya dengan Shareen sudah selesai. Tinggal masalah dengan Kiran yang harus di selesaikan. Lyla pun memutuskan untuk mengajak Kiran berbicara berdua karena hanya Lyla yang diyakini dapat berbicara dengan baik melihat karakter kedua orang tersebut sedikit mirip.
"Gue pengen kita kayak dulu lagi, Ran"
"Maksud lo?"
"Ya, kayak dulu lagi. Main bareng, jalan-jalan bareng, bercanda bareng"
"Tapi, lo tau kan—"
"Iya gue tau. Lo udah bertekad buat mutusin persahabatan kita. Tapi apa lo gak mikir udah berapa lama kita sahabatan? Apa aja yang udah kita lewatin bareng-bareng? Lo gak kangen sama itu semua?"Sudah tampak penyesalan di raut wajah Kiran. Ia merasa ucapan Lyla semuanya benar. Mengapa ia harus marah karena hal yang bisa dibilang sepele.
"Gue kangen sama lo semua. Tapi gimana sama Oliv, Feli, dan Shareen?"
"Mereka juga kangen lo, Ran. Mereka pengen lo balik lagi. Mereka pengen main bareng lo lagi"
"Maafin gue, La. Gue sempet egois sama kalian semua. Maafin gue juga selama ini terlalu deket sama Gery sampe gue gak sadar kalo gue udah kehilangan waktu gue sama kalian"
"Iya, gapapa kok, Ran. Yang penting sekarang lo sadar dan bisa bagi waktu lo antara pacar dan sahabat. Yaudah yuk ke dalem. Mereka udah nunggu lo tuh di dalem"Kiran pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas. Disana tampak Oliv, Feli dan Shareen menatap ke arahnya. Ia pun memeluk satu per satu teman-temannya dan meminta maaf. Mereka saling menyebutkan kesalahan mereka masing-masing dan berjanji akan lebih baik ke depannya.
Semenjak bermusuhan dengan Oliv dan teman-temannya. Kini Bams, Kevin, David, dan Gangga lebih sering bermain dengan Mondy dan Rey karena tempat duduk mereka berdekatan.
Rey, adalah anak pendiam yang lumayan tampan. Namun, jika sudah bersama teman-temannya ia akan berubah menjadi sosok yang humoris.Sebenarnya selama ini hubungan Oliv dan Gangga baik-baik saja. Mereka masih sering pulang bersama dan sesekali berjalan-jalan berdua. Seperti saat ini, mereka sedang pergi ke taman hiburan bersama. Menikmati segala wahana-wahana ekstrem. Oliv tampak sangat menikmatinya. Berbeda dengan Gangga yang terlihat takut namun tetap memasang wajah stay cool-nya. Sebenarnya Oliv tahu Gangga takut menaiki wahana-wahana itu, namun itu justru membuat Oliv semakin tertantang untuk menjahilinya.
Gangga sudah terduduk lemas di samping Oliv dengan wajah pucat. Mereka baru saja menaiki wahana roller coaster.
"Gue gak mau naik apa-apa lagi, udah cukup"
"Ih ayok dong bangun! Kita naik kereta gantung. Satu wahana lagi, please. Aku janji ini gak serem", pinta Oliv dengan puppy eyes-nya.
"Janji?", tanya Gangga ragu.
"Iya, janji!", seru Oliv bersemangat sambil mengacungkan jari kelingking-nya sebagai simbol perjanjian.
Gangga pun tertawa dan menyatukan kelingking Oliv dengan kelingkingnya.Diam-diam Oliv mengabadikan moment itu.
Mereka pun menaiki kereta gantung berwarna putih. Dari atas sana, mereka bisa melihat pemandangan langit senja yang begitu indah. Oliv sangat menyukai senja. Baginya senja seperti harapannya.
"Wah, bagus banget pemandangannya! Aku suka", ujar Oliv antusias.
Gangga hanya menatap Oliv lekat-lekat. Dapat ia lihat bahwa gadis di hadapannya itu sangat bahagia. Gangga tahu belakangan ini sedang banyak masalah yang datang ke kehidupan gadis ini. Namun, sekarang ia seakan melupakan semuanya seiring jauhnya kereta gantung ini melaju."Liv", panggil Gangga.
"Iya?"
"Makasih"
"Buat?"
"Semuanya"
"Kamu kenapa?"
"Makasih udah dateng ke hidup gue"
"Tumben kamu bilang gini?"
"Gue pengen bilang aja. Dan seandainya kita bisa terus sama-sama, gue akan bilang ini lagi di tempat yang sangat indah. Kayak sekarang"Oliv tersenyum mendengar perkataan Gangga. Hatinya menghangat. Kata-kata itu membiusnya hingga ia tak sadar ia sudah jatuh terlalu dalam pada pesona Gangga. Hanya satu pinta Oliv pada tuhan yang saat ini sedang melihat kebahagiaannya, izinkan Oliv untuk selamanya bersama lelaki di hadapannya ini.
Bantu vote yaa! ❤️
Ini Rey Samudra
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Story
Teen Fiction[COMPLETED] Awalnya semua berjalan bagaikan keajaiban~ Seorang remaja yang di masa kecilnya tidak memiliki teman. Namun semua berubah saat ia menginjak bangku SMA. Dimana ia bisa berteman dengan banyak orang dan mulai membuka diri. Baginya ia menemu...