Part 10 : Jangan Sedih, Gangga!

72 11 0
                                    

Beberapa hari belakangan ini, Oliv tidak pernah lagi melihat Zeta datang ke kelasnya. Bahkan Shareen yang biasanya ceria juga tampak murung. Shareen memang banyak memiliki teman laki-laki, namun tidak bagi teman wanita. Bahkan Oliv sangat jarang melihat Shareen berbicara dengan teman sebangkunya, Chila. Sebenarnya Oliv sangat ingin mengajak Shareen berbicara dan bergabung bersamanya, Kiran, Feli, dan Lyla. Namun, ia belum cukup berani untuk mengajak seseorang berbicara. Alhasil ia hanya bisa memandangi Shareen yang sibuk dengan novel-novel tebalnya tanpa seorang teman pun. Ternyata tidak hanya Oliv yang berpikiran begitu, ketiga temannya pun merasakan hal yang sama.
"Eh, liat deh tu si Shareen! Sendirian mulu ya gak ada temennya. Padahal biasanya temennya yang kelas sebelah itu sering main kesini", ujar Kiran.
"Iya juga ya. Lagian dia sih kalo diajak ngomong sama kita suka rada cuek gitu. Gue kira dia gamau temenan sama cewek", sahut Feli.
"Mungkin mereka lagi ada masalah, nanti juga pasti baikan lagi", kata Oliv berusaha berpikir positif.
Lyla hanya mengangguk-anggukan kepala.

Kini Oliv bisa melihat bahwa Gangga sudah bisa berinteraksi dengan baik. Bahkan kini ia sering berbicara dengan teman lelakinya, seperti Kevin, Gery, Bams, dan Mondy. Bams memutuskan untuk bertukar tempat duduk dengan Mondy karena ia ingin lebih dekat dengan guru. Sehingga bisa menjadi nilai plus baginya. Alhasil kini yang duduk di samping Gangga adalah Mondy. Hal yang sama juga terjadi pada Oliv. Kini Oliv juga sudah mulai banyak bicara dan bercanda tawa dengan teman lelakinya. Sangat berbeda dengan Oliv yang dulu. Tentunya dengan bantuan para sahabatnya.

Saat ini Oliv merasa sangat bosan karena guru mata pelajaran Kimia berhalangan untuk hadir. Tanpa sadar ia malah melukis wajah Gangga dan Zeta. Lagi lagi ingatan menyedihkan itu muncul kembali.
"Apa sekarang Zeta dan Gangga sudah resmi berpacaran ya?", tanya Oliv dalam hati.
Dalam bayangan Oliv, Gangga dan Zeta pasti sudah bahagia sekarang. Sama seperti Feli dan Kiran, mereka pasti sedang dimabuk asmara. Dan perasaannya pada Gangga tidak akan pernah terbalas. Dirinya memang pantas ditertawakan.

Disaat Oliv sedang asik melamun, tiba-tiba saja Gangga masuk sambil menggunakan earphone. Namun langkahnya terhenti sejenak melihat Oliv sendirian di dalam kelas. Kedua mata itu kembali bertemu. Gangga segera memutuskan kontak mata tersebut dan melanjutkan berjalan menuju tempat duduknya. Kini di kelas itu hanya ada Oliv dan Gangga. Andai saja Gangga tidak memakai earphone, pasti dia sudah mendengar suara jantung Oliv yang berdegup begitu cepat.

dag..dig..dug

"duh jantung, tenang dong!", ujar Oliv pada dirinya sendiri.

Oliv memejamkan matanya untuk mengusir segala kegugupannya.

"Gangga", panggil seorang wanita.

Itukan suara..Zeta
Oliv tau itu suara Zeta. Oliv langsung membuka mata dan ia melihat di depan Gangga sudah berdiri Zeta dengan komik di tangannya. Namun Gangga sama sekali tidak menatapnya. Ia justru sibuk menatap layar handphone-nya.
"Kenapa?", tanya Gangga dingin.
"Gue cuma mau balikin komik lo yang gue pinjem kemarin dan gue mau minta maaf soal..."
"Gak perlu dibahas dan yang perlu lo tau gue udah lupa sama perasaan gue sama lo. Dan makasih, berkat lo gue gak bakalan suka sama cewek manapun lagi", kata Gangga tanpa menoleh sedikitpun.

Kini Oliv mulai paham apa yang sebenarnya terjadi antara Gangga dan Zeta. Sepertinya Zeta telah melakukan suatu kesalahan yang fatal terhadap Gangga. Tapi apa maksudnya Gangga tidak akan suka sama cewek manapun lagi? Berarti harapan untuk Oliv semakin tertutup rapat? Disatu sisi Oliv merasa senang karena Gangga mulai melupakan Zeta. Namun disisi lain ia juga merasa sedih karena Gangga akan menutup diri pada wanita termasuk dirinya.

Sepertinya kejadian tadi membuat mood Gangga hancur berantakan. Ingin rasanya Oliv menghibur Gangga. Namun ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Tiba-tiba ia teringat cokelat yang dibelinya sebelum berangkat sekolah tadi. Cokelat favoritnya sedari kecil. Ia mengeluarkan cokelat tersebut dari dalam tas nya dan menempelkan notes yang bertuliskan "be sad today, be happy tomorrow". Lalu ia memasukannya ke dalam laci Gangga dan bergegas meninggalkan kelas sebelum ada yang melihatnya.

Gangga pov

Kejadian tadi membuat mood-ku hancur. Padahal tadinya aku sudah ingin melupakan Zeta. Namun kemunculannya membuatku teringat lagi akan dirinya dan apa yang ia katakan kemarin. Aku berusaha menahan amarahku karena ada orang lain disitu. Ada Oliv dan pastinya ia mendengar semuanya. Disinilah aku sekarang, di taman belakang sekolah yang ditumbuhi pohon rimbun yang sangat nyaman. Suasana hening inilah yang sangat aku sukai. Dimana tidak ada orang yang bisa menggangguku. Aku putar lagu kesukaanku dan mengetukan jariku sesekali. Hanya inilah yang bisa merubah mood-ku menjadi lebih baik.
Sekitar 30 menit aku berada di taman belakang sekolah. Aku pun memutuskan untuk kembali ke kelas. Dan sesampainya aku di kelas, aku menemukan sebuah cokelat di dalam laciku. Aku memperhatikan sekelilingku, dengan harapan dapat mengetahui siapa yang menaruhnya di dalam laciku. Namun aku tidak menemukan siapapun. Tanpa aku sadari aku tersenyum membaca notes yang tertulis di atasnya.

"Siapapun, terima kasih"

Itu dari Oliv loh Ganggaa! :( kapan sih kamu pekanya.
Nih muka bahagia Gangga dapet cokelat dari Oliv

Nih muka bahagia Gangga dapet cokelat dari Oliv

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Different StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang