Hari ini Oliv terbangun lebih pagi daripada biasanya. Oliv sengaja agar ia lebih cepat sampai ke sekolah karena menurut yang Oliv dengar, Gangga selalu menjadi penghuni pertama di sekolah sejak SMP. Alhasil disinilah Oliv sekarang. Di depan pintu gerbang SMA Nusa Bangsa yang masih terbuka setengah dan tidak ada orang satu pun. Pikir Oliv, "ah, pasti Gangga belum datang. Gak ada orang sama sekali kok."
Sejujurnya Oliv takut untuk masuk sendirian. Bayangan-bayangan tentang film horor yang sering ia tonton menghantui pikirannya saat ini. Bahkan Oliv sudah memikirkan ada kuntilanak yang menunggunya di balik pintu kelas. Namun Oliv juga tidak mau hanya berdiam diri disini. Akhirnya, Oliv memberanikan diri untuk masuk sambil membaca segala doa-doa yang ia hafal. Koridor sekolah terasa bagai rumah hantu bagi Oliv yang penakut. Sampai akhirnya ia tiba di depan pintu kelas, dibukanya pintu itu perlahan. Hal pertama yang ia lihat adalah Gangga. Gangga yang sedang menatapnya. Seketika hilanglah semua rasa takut Oliv, hilanglah segala bayangan tentang kuntilanak. Kini ia hanya terpaku dan rasanya sulit untuk bergerak. Gangga sedang menatapnya dengan tatapan bingung kemudian ia kembali menatap layar handphone-nya. Barulah Oliv dapat menghirup udara kembali.
Dengan segala keberanian yang ia punya, ia berjalan ke tempat duduknya. Lagi-lagi aroma vanilla itu menusuk indra penciumannya. Mungkin mulai detik ini ia akan terus menyukai aroma itu. Oliv berhasil sampai di tempat duduknya tanpa bersikap konyol. Suatu alasan bagi Oliv untuk memuji dirinya sendiri. Oliv juga bersyukur ia bisa duduk di belakang Gangga sehingga ia bisa memandangi lelaki yang ia sukai itu tanpa ada yang tahu.
Tak lama setelah Oliv datang, kelas pun mulai ramai. Satu persatu siswa mulai masuk dan berbincang dengan teman-temannya. Lyla, Feli, dan Kiran pun datang lalu menghampiri Oliv dan mengajaknya ke kantin. Sebenarnya Oliv enggan meninggalkan tempat duduknya, namun teman-temannya sudah menariknya sebelum ia sempat mengelak. Oliv hanya bisa pasrah dan mengikuti kemana teman-temannya pergi.
Kini 4 sekawan itu sedang duduk di ujung kantin sambil menikmati sebungkus nasi uduk dan teh hangat.
"Eh kalian tau kan temen kita si Shareen? dia deket banget deh sama cowok. Gue pengen ajak dia ngomong juga males karena dia sibuk ngeladenin cowok-cowok", kata Feli tiba-tiba.
"Iya gue juga perhatiin gitu. Temennya cowok semua apa ya", sahut Kiran.
"Yaudah sih itu kan urusan dia juga", kata Lyla.
Sebenarnya Oliv sedikit iri pada Shareen karena ia bisa leluasa berbicara pada Gangga. Andai ia diberi kesempatan seperti itu pun ia yakin ia tak akan bisa.Setelah selesai makan, 4 sekawan itu kembali ke kelas karena 15 menit lagi pelajaran akan segera dimulai. Namun Feli, Kiran, dan Lyla meminta izin untuk ke toilet sebentar. Dan Oliv kembali ke kelas sendirian. Saat ia berjalan menuju tempat duduknya, terlihat Shareen duduk di samping Gangga yang merupakan tempat duduk Bams. Oliv tak berniat ingin tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Namun saat Oliv melintas di samping mereka, Oliv mendengar Gangga berkata pada Shareen, "Gue suka sama temen lo yang kelas sebelah. Siapa namanya?"
"oh si zeta? mau gue bantu deketin gak?"Aduhh Oliv patah hati lagi deh :( yang sabar yaa Oliv.
Kira-kira Gangga bakal jadian gak ya sama Zeta?
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Story
Novela Juvenil[COMPLETED] Awalnya semua berjalan bagaikan keajaiban~ Seorang remaja yang di masa kecilnya tidak memiliki teman. Namun semua berubah saat ia menginjak bangku SMA. Dimana ia bisa berteman dengan banyak orang dan mulai membuka diri. Baginya ia menemu...