Oliv pov
"Cepet naik! lo pulang sama gue"
Aku menatap Gangga terkejut. Aku pikir ia sudah pulang duluan, namun ternyata dia menungguku dan mengajakku pulang bersamanya.
"Tapi kan rumah kita gak searah. Aku gak mau ngerepotin kamu"
"Lo gak pernah ngerepotin gue dan gue mau jadi orang yang selalu lo repotin", ucap Gangga datar.
"Tapi--"
"Seperti yang lo tau gue gak terima penolakan"Aku akhirnya pasrah dan tak membantah apa yang Gangga katakan. Aku pun menaiki motor Gangga dan kami pun segera meninggalkan sekolah.
Author pov
Sesampainya di rumah, Oliv mengucapkan terima kasih pada Gangga. Gangga hanya mengangguk dan kembali melajukan motornya. Oliv pun segera masuk ke dalam rumah.
"Kamu pulang sama siapa? Pacar kamu yaaa?", goda mama sambil mencubit pipi anak tersayangnya itu.
"Apasih, ma. Bukan pacar kok", jawab Oliv malu-malu dengan wajah yang memerah.
"Kalo bukan pacar, berarti calon pacar?"Oliv tidak bisa menyembunyikan senyumnya yang mengembang. Tidak ingin terus digoda oleh mamanya, Oliv pun berpamitan untuk masuk ke kamar dengan alasan ia sangat lelah sekarang.
Saat ini, Oliv sedang duduk di pinggir tempat tidurnya sambil menatap jendela yang berada persis di samping tempat tidurnya. Tempat yang menjadi favorit Oliv di kamarnya. Ia pun mengeluarkan hp-nya dan mengetikkan sebuah pesan untuk Gangga.
Oliv : Kamu dimana? Udah sampe rumah?
Gangga ❤ : Gue baru aja sampe. Kenapa?
Oliv : Gapapa.
Aku cuma mau bilang makasih aja sama kamu
Dan maaf juga udah ngerepotin kamu.Gangga ❤ : Harus berapa kali gue bilang kalo lo gak pernah ngerepotin gue?
Oliv : Iyaa Gangga
Aku minta maaf.Gangga ❤ : Gue tau gue gak pernah bilang ini ke lo. Dan gue tau lo selalu kodein gue buat bilang satu kalimat ini. Gue bilang ini tulus bukan karena lo yang minta. Dan sekarang gue mau bilang itu ke lo.
Gangga ❤ : Gue sayang lo, Liv.Oliv tak menyangka membaca pesan terakhir dari Gangga. Memang benar Gangga tidak pernah mengucapkan itu meskipun Oliv sering memberikan kode terhadap lelaki itu. Namun, ia benar-benar tidak menyangka bahwa Gangga akan mengucapkannya sekarang. Ia bahagia, sangat bahagia. Bahkan ia sudah kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan perasaannya saat ini.
Oliv :Makasih kamu udah bilang itu ke aku.
Bahkan gak perlu aku bilang, kamu udah tau kan aku bakalan jawab apa.Mungkin kebahagiaan yang dirasakannya itu membuat Oliv ingin cepat terlelap agar ia bisa memimpikan Gangga-nya itu. Gadis itu kini sudah tertidur di atas sofa hanya dengan beralaskan bantal Hello Kitty-nya.
Sedari tadi hp Oliv terus berbunyi menandakan banyaknya notifikasi yang masuk. Namun, ia bahkan tidak terusik sedikitpun dari tidurnya. Mimpinya malam ini sangat indah. Semuanya tentang Gangga, dan hanya Gangga.Keesokan harinya
Pagi ini Oliv terbangun dengan perasaan yang sangat baik. Bahkan ia senyum-senyum sendiri seperti orang gila. Gangga lah yang membuat ia bisa seperti ini. Oliv pun mengecek hp-nya karena sedari tadi lampu notifikasi terus berkedap-kedip.
"8 notifikasi dari Gangga?", tanya Oliv pada dirinya sendiri.
Kening Oliv mengerut heran. Tak biasanya Gangga mengirim pesan sebanyak ini. Ia pun langsung membuka pesan tersebut.
Gangga ❤ : Liv, lo udah tidur?
Gangga ❤ : Beneran udah tidur ya?
Gangga ❤ : Gue mau cerita sesuatu sama lo.
Gangga ❤ : Lo tau gak? Gue bersyukur bgt bisa deket sama lo. Gue bersyukur bgt malam itu gue ikut sama kalian. Gue bersyukur bgt bisa nganterin lo pulang. Dan gue bersyukur bgt bisa dapet temen sekelas kayak Bams dan yang lainnya.
Gangga ❤ : Gue sempet mikir kalo gue gak mungkin bisa dapet temen spesial kayak lo
Gangga ❤ : Gue bersyukur bisa kenal kalian semua. Terlebih lagi ada lo yang buat hari-hari gue lebih berwarna. Dan masa SMA gue jadi lebih menarik.
Gangga ❤ : Sebenernya selama ini gue seneng bgt. Cuma gue gak pernah nunjukin itu ke lo dan yang lainnya.
Gangga ❤ : Goodnight, princess.Bisa dibayangkan bagaimana keadaan Oliv sekarang? Ia berteriak histeris membaca pesan dari Gangga itu. Hatinya berbunga-bunga dan ia ingin menangis terharu. Ia tak pernah menyangka jika ia bisa menjadi bagian penting dalam hidup Gangga. Semuanya masih terasa seperti mimpi bagi Oliv. Mimpi yang perlahan menjadi kenyataan.
Hari ini, Oliv berangkat ke sekolah bersama Gangga. Setelah tadi Oliv membalas pesan Gangga yang membuatnya baper setengah mati, Gangga mengajaknya untuk berangkat bersamanya. Keadaan Oliv dan Gangga tidak terlalu canggung berkat kejadian kemarin. Bahkan kini Oliv tampak bercerita tentang banyak hal pada Gangga. Dan Gangga pun menanggapinya dengan tawa yang sangat disukai Oliv.
Sesampainya di halaman parkir SMA Nusa Bangsa. Mereka berdua menjadi pusat perhatian seluruh siswa. Baru pertama kali mereka melihat Oliv dan Gangga bersama setelah kabar kedekatannya itu. Maka satu sekolah seketika heboh melihat hal tersebut. Tak hanya itu, bahkan kini Oliv dan Gangga menjadi perhatian seluruh siswa di kelasnya. Dan beberapa siswa pun bersiul menggoda kedua pasangan itu. Oliv sangat merasa malu dan pipinya terasa panas saat ini. Sedangkan Gangga? Ia masih dengan ekspresi datarnya dan tidak memperdulikan teman-temannya yang sedang menggodanya itu.
Oliv pun berjalan menuju tempat duduknya. Lyla sudah heboh ingin tahu bagaimana bisa sahabatnya itu pergi berdua dengan Gangga. Tak lama kemudian, Shareen dan Feli ikut bergabung. Namun tidak dengan Kiran yang justru sedang bercanda tawa dengan Gery. Tak jarang Feli berteriak histeris mendengar cerita Oliv yang menurutnya sangat romantis. Semuanya tidak percaya bahwa Gangga bisa bersikap seperti itu.
Tanpa mereka sadari, mereka semakin membangun jarak dengan Kiran. Mereka semakin jauh dan Kiran berpikiran bahwa teman-temannya sudah melupakannya dan lebih senang berteman dengan Shareen. Tiba-tiba Kiran menghampiri Feli, Oliv, Lyla, dan Shareen yang sedang bercanda tawa bersama.
"Liv, La, Fel, gue mau ngomong sama lo bertiga"
Jangan lupa vote dan comment semuanya! ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Story
Teen Fiction[COMPLETED] Awalnya semua berjalan bagaikan keajaiban~ Seorang remaja yang di masa kecilnya tidak memiliki teman. Namun semua berubah saat ia menginjak bangku SMA. Dimana ia bisa berteman dengan banyak orang dan mulai membuka diri. Baginya ia menemu...