Oliv pov
Aku sangat terkejut. Bagaimana bisa aku berada di kelompok yang sama denganya setelah tadi aku mempermalukan diriku sendiri. Bagaimana kalau nanti aku melakukan hal yang lebih konyol daripada itu.
"Aku harus bisa bersikap biasa aja. Tolong Oliv jangan bertindak yang aneh-aneh"Selama kerja kelompok berlangsung Oliv hanya diam dan mengerjakan tugasnya tanpa ikut berbincang dengan yang lainnya. Padahal Bams membuat lelucon yang membuat Feli, Kiran, dan Gangga tertawa. Namun tidak bagi Oliv. Oliv sibuk menetralkan detak jantungnya sendiri saat melihat senyum Gangga yang selalu berhasil membuatnya terpana. Hingga waktu pelajaran Bahasa Indonesia pun telah usai dan bu Fatimah menyuruh untuk melanjutkan tugas kelompoknya di rumah.
"Anak-anak, berhubung waktu pelajaran kita sudah selesai. Bagi yang tugas kelompoknya belum siap bisa dikerjakan dirumah ya. Ibu akan membahas tentang materi ini di pertemuan selanjutnya."
"Baik, bu", jawab anak-anak serentak."Eh guys, kita buat tugasnya di rumah siapa nih?", tanya Kiran.
"Gimana kalo di restoran aja? Sekalian Gangga traktirin makan", kata Bams.
"Eh enak aja lo! ngga ngga"
"Gimana kalo di rumah gue aja? deket kok dari sini", usul Feli.
"Wah iya boleh boleh tuh. Setuju semua kan?", tanya Kiran.
"Asal ada makanannya sih boleh boleh aja", lagi-lagi Bams memikirkan makanan :(
Kami semua tertawa akibat lelucon Bams, tak terkecuali Gangga. Rasanya Oliv ingin mengabadikan senyum itu agar ia bisa terus memandanginya. Namun sayang, senyum Gangga sangat langka. Bahkan teman-teman sekelas pun mengatakan hal yang sama.Sesuai kesepakatan, kerja kelompok akan diadakan besok di rumah Feli. Semenjak kerja kelompok tadi, Feli dan Kiran jadi sering main ke tempat duduk Oliv dan Lyla. Membicarakan tentang banyak hal, mulai dari barang favorit sampai genre music favorit. Oliv merasa sangat nyaman berbincang dengan Feli, Kiran, dan Lyla. Sehingga tanpa ia sadari sedari tadi ia banyak berbicara dan mulai terbuka kepada teman-temannya itu. Bahkan ia menceritakan koleksi drama korea yang sering ia tonton. Padahal ia jarang sekali membicarakan hal yang tidak penting bersama orang lain.
Pembicaraan itupun berlanjut sampai pulang sekolah. Mereka masih bercerita sambil duduk di depan lab. biologi dan meminum thai tea yang mereka beli di depan sekolah. Ntah mengapa Oliv merasa menjadi dirinya sendiri saat bersama Feli, Kiran, dan Lyla. Ternyata tuhan mengabulkan doa Oliv. Tuhan menjadikan hari ini hari yang indah. Walaupun Oliv tidak bisa melupakan fakta bahwa orang yang ia sukai ternyata sudah ada yang punya. Oliv juga tahu bahwa ia tidak akan mampu mendapatkan hati Gangga. Mungkin ini yang dinamakan orang "cinta dalam diam". Biarlah hanya tuhan yang tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Setidaknya ia masih bisa melihat Gangga tersenyum dan tertawa, walaupun senyum itu bukan untuknya.
"Gangga, terus tersenyum ya!"
Semoga yang baca ini ga pernah ngerasain jadi Oliv yaa :(
Tenang ajaa semua pasti indah pada waktunya kok guys! ☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Story
Ficção Adolescente[COMPLETED] Awalnya semua berjalan bagaikan keajaiban~ Seorang remaja yang di masa kecilnya tidak memiliki teman. Namun semua berubah saat ia menginjak bangku SMA. Dimana ia bisa berteman dengan banyak orang dan mulai membuka diri. Baginya ia menemu...