Part 2 : Dia Gangga

128 17 0
                                    

Kini Oliv hanya bisa terpaku di depan pintu. Ia bingung harus apa. Kalau ia berjalan ke tempat duduknya, maka ia harus melewati tempat duduk lelaki itu yang persis berada di depannya. Ia hanya takut bertingkah konyol di depan lelaki itu. Namun jika ia hanya berdiri di sana, ia akan menjadi pusat perhatian satu kelas. Tidak ada jalan lain, mau tidak mau ia harus tetap kembali ke tempat duduknya. Dari jauh ia bisa melihat Lyla melambai-lambaikan tangannya seakan memerintah Oliv untuk segera duduk. Dengan perlahan, ia mulai berjalan menuju tempat duduknya. Ia dapat melihat dengan jelas lekuk wajah lelaki itu. Dan ia dapat mencium dengan jelas aroma parfum vanilla yang lelaki itu gunakan. Namun kini ia tidak berbicara, hanya sibuk memperhatikan handpone-nya.

"Liv, ngapain sih berdiri aja disitu", kata Lyla.
"itu anu tali sepatuku lepas", kata Oliv berusaha mencari alasan sambil berpura-pura mengikat tali sepatunya.
"Liv, buruan itu gurunya udah masuk"

Guru yang saat ini berdiri di depan kelas adalah guru Sejarah yang bernama Bu Ida. Tadi beliau sudah memperkenalkan diri, dan kini beliau menyuruh muridnya untuk memperkenalkan diri satu per satu. Sebenarnya Oliv sangat tidak menyukai hal ini, ia sangat malu untuk bersuara lantang memperkenalkan dirinya. Namun di sisi lain, ia ingin mengetahui nama lelaki yang ia kagumi ini. Hingga tibalah giliran lelaki itu.

"Halo semuanya, perkenalkan nama saya Gangga Pradipta. Salam kenal semuanya."
Mendengar namanya saja sudah membuat Oliv sangat bahagia. Ia sangat berharap bisa berkenalan dengan lelaki itu. Namun ia tahu itu bukanlah hal yang mudah bagi Oliv.
"Dia Gangga", ucap Oliv dalam hati sambil tersenyum.

Setelah semua murid selesai memperkenalkan diri, Bu Ida pun memulai pelajaran Sejarah pada hari ini. Sampai pada akhirnya, bel istirahat yang ditunggu-tunggu pun berbunyi. Semua murid bersorak gembira, kecuali Oliv dan Gangga. Lyla yang sudah merasa keroncongan mengajak Oliv untuk pergi ke kantin.

"Liv, ke kantin yuk. Gue laper banget nih"
"Aduh, maaf ya Lyla. Aku mau ngerjain tugas Sejarah yang tadi", tolak Oliv secara halus.
"Ohyaudah deh gapapa kok, gue pergi sama Caca aja ya"
"Iya, maaf ya Lyla", sesal Oliv.

Kini di kelas hanya ada Oliv, Gangga, dan satu teman sekelas Oliv yang bernama Shareen. Sebenarnya Oliv sudah tak sanggup menahan degup jantungnya sedari tadi. Bagaimana tidak? Gangga duduk di depannya dan kini mereka hanya berdua di deretan itu. Gangga masih sibuk dengan handphone-nya. Sedangkan Oliv hanya memperhatikan Gangga dari belakang. Tiba-tiba Shareen datang dan duduk di samping Gangga. Mereka terlihat sangat akrab karena setau Oliv dulu mereka satu SMP. Oliv bisa mendengar dengan jelas apa yang Shareen dan Gangga bicarakan.

Dari situ Oliv mengetahui satu fakta bahwa ternyata Gangga sudah memiliki pacar. Oliv langsung terdiam dari aktivitasnya dan seketika ia ingin menangis. Baru pertama kali Oliv menyukai seseorang dan ternyata orang itu sudah memiliki pacar. Karena tidak mau ada yang mengetahui perubahan raut wajah Oliv, ia menenggelamkan wajahnya ke dalam lipatan tangan. Ia mencoba melupakan apa yang ia dengar tadi. Namun tiba-tiba.

"Hei, Oliv. Boleh pinjem pulpennya gak?"
Itu suaranya...

Pertanyaannya bukan suara siapa, tapi pulpennya bakalan dibalikin gak yaa? 😭

Different StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang