Seminggu telah berlalu. Kini Oliv sudah bisa berjalan normal dan luka di kaki dan tangannya sudah mulai membaik. Bahkan kini ia sudah bisa berlarian mengejar Billy yang terus mengganggunya. Seperti saat ini, Billy sedang menempelkan sebuah notes yang bertuliskan "awas anjing galak" di punggung Oliv. Membuat Oliv jadi tertawaan satu kelas.
Melihat Oliv dan Billy yang sedang kejar-kejaran seperti anak kecil. Membuat Gangga tersenyum dalam diamnya. Ntah kenapa belakangan ini semua tingkah laku Oliv terlihat lucu di matanya. Rasanya bibirnya ingin selalu tersenyum ketika melihat perempuan itu. Namun, bukan Gangga namanya jika tidak bisa menyembunyikan perasaannya.
Hari ini Kiran tidak hadir ke sekolah. Kata Gery, Kiran sedang tidak enak badan sehingga Gery menyuruhnya untuk beristirahat di rumah. Gery juga sedari tadi tidak terlihat batang hidungnya. Mungkin ia merasa bosan di kelas karena tidak ada Kiran yang biasa menjadi penyemangatnya.
"Eh lo pada tau gak, di deket rumah gue ada pasar malem yang katanya sih bakalan rame banget. Nanti malem kan malem Minggu. Daripada lu semua nge-jomblo di rumah, mending kita jalan-jalan ke sana yuk!", ajak Bams pada teman-temannya.
"Gue setuju!", jawab Feli dan Shareen berbarengan.
"Gue juga setuju. Tapi kayaknya gue datengnya agak telat ya. Kan lo tau sendiri rumah gue jauh banget dari rumah lo", ujar Lyla.
Kevin dan David pun mengangguk tanda setuju. Awalnya Gangga tidak ingin ikut karena sejujurnya Gangga sangat malas berada di keramaian, namun setelah Bams dan yang lainnya membujuk Gangga secara paksa akhirnya Gangga mau ikut serta bersama mereka.Tanpa mereka semua sadari, mereka lupa mengajak Kiran dan Gery untuk ikut serta. Bahkan mereka tidak membicarakan apapun di grup mereka. Bukannya sengaja, mereka benar-benar tidak ingat bahwa Kiran dan Gery tidak ada disana.
Malam harinya
Oliv menatap pantulan dirinya di cermin. Malam ini Oliv menggunakan rok selutut dengan motif polkadot berwarna toska. dipadukan dengan kaus se-siku berwarna pink soft yang membuatnya tampak manis. Itu adalah baju yang dipilih setelah satu jam mengobrak-abrik lemarinya. Ia harus tampak cantik malam ini karena anggap saja ia akan bermalam mingguan bersama Gangga. Ya, walaupun sebenarnya mereka pergi beramai-ramai.
Mereka janjian untuk berkumpul di rumah Bams pada pukul 8 malam. Kini waktu masih menunjukan pukul 07.25. Oliv diantar oleh orang tuanya menuju ke rumah Bams karena jarak antara rumah Oliv dan Bams terbilang cukup jauh walaupun tidak sejauh Lyla. Sesampainya Oliv disana, sudah ada Gangga, Kevin, David, Shareen, dan Lyla. Itu berarti hanya kurang satu orang yang belum datang, siapa lagi kalau bukan Feli yang memang terkenal ngaret bahkan melebihi Lyla dan teman-temannya sudah memakluminya.
Oliv terpana melihat ketampanan Gangga malam ini. Ia memakai celana jeans hitam yang dipadukan dengan kaus putih yang ditutupi dengan jaket berwarna army. Meskipun menurut orang lain itu hal yang biasa saja, lain hal nya dengan Oliv yang selalu bisa terhipnotis oleh pesona Gangga.
Setelah menunggu lama, akhirnya Feli tiba dan mereka langsung berjalan menuju pasar malam itu karena letaknya sangat dekat dengan rumah Bams. Mereka berjalan bersama sambil bercanda dan tertawa hingga tanpa sadar mereka telah tiba di depan pasar malam yang dipenuhi oleh ratusan atau bahkan mungkin ribuan manusia di dalamnya. Para remaja itu pun menerobos masuk membelah kerumunan itu. Nampak sekali Kevin, David, Gangga, dan Bams melindungi yang cewek-cewek. Mereka terus berusaha agar tidak terpisah. Gangga dan Bams berada di paling depan. Ditengah-tengahnya ada Feli, Lyla, Shareen, dan Oliv. Sedangkan di paling belakang ada Kevin dan David. Sedari tadi Oliv bisa melihat Gangga sesekali melihat ke arahnya yang sudah hampir kehilangan oksigen. Ia bahkan menyuruh Oliv untuk menghindari berdiri di tempat yang ramai. Hal itu membuat Oliv lagi-lagi merasa baper dengan perlakuan Gangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Story
Teen Fiction[COMPLETED] Awalnya semua berjalan bagaikan keajaiban~ Seorang remaja yang di masa kecilnya tidak memiliki teman. Namun semua berubah saat ia menginjak bangku SMA. Dimana ia bisa berteman dengan banyak orang dan mulai membuka diri. Baginya ia menemu...