Setelah perpisahan itu, Oliv banyak mendengar kabar baik dari teman-temannya. Bams dan Kevin mendapat beasiswa ke Oxford University. Lyla berkuliah di Malang dan menjalani LDR dengan Ringga yang berkuliah di Dubai. Sedangkan Feli dan Bams dijodohkan oleh kedua orang tua mereka dan akan segera bertunangan. Shareen dan Rey memutuskan untuk berkuliah di salah satu kampus ternama di Jogja.
Oliv sangat gembira mendengar kabar baik dari teman-temannya. Tak lupa dengan Kiran, ia kini akan segera menikah dengan Gery. Ternyata selama ini, Gery juga bersekolah di Jerman walaupun tidak satu sekolah dengan Kiran. Namun dibalik semua kabar baik itu, tak ada satu orang pun yang tahu kemana perginya Gangga. Lelaki itu seakan menghilang ditelan bumi. Oliv tak tahu dimana keberadaannya sekarang. Ia tetap sangat merindukan sosok lelaki itu.
Saat ini, Oliv sedang berada di airport diantar oleh teman-teman dan keluarganya. Ia akan berangkat menuju Korea Selatan karena ia mendapat beasiswa untuk berkuliah di Universitas Korea. Perpisahan itu diiringi dengan air mata dan kesedihan.
"Liv, pokoknya lo gak boleh lupain kita ya!", kata Feli sambil menangis.
"Iya, Liv. Nanti kalo kita libur, pasti kita ngunjungin lo disana", sahut Lyla.
"Jaga diri lo baik-baik ya, Liv. Gue tau lo masih kepikiran Gangga, tapi lo tetap gak boleh lupain cita-cita lo", ujar Shareen sambil memeluk Oliv.Saat ini Oliv berusaha untuk menahan tangisnya di depan teman-temannya. Ia tidak mau membuat mereka semakin berat melepas kepergiannya.
"Iya, kalian tenang aja. Aku gak akan mungkin lupain kalian. Dan kalian wajib banget ngunjungin aku disana ya!"
"Dan untuk Bams dan Kevin, maaf ya aku pergi duluan dan gak bisa anterin kalian nanti"
"Untuk Feli dan David, selamat ya atas pertunangan kalian. Aku pasti dateng ke pernikahan kalian"
"Kalian semua jaga diri ya! Dan kalo misalnya kalian dapet kabar dari Gangga..."
"Tolong sampein salam aku ke dia", ujar Oliv menghela nafas mengucapkan kalimat terakhirnya itu.Oliv pun kembali melangkahkan kakinya untuk segera menaiki pesawat. Ia meninggalkan semua orang yang menangis untuknya. Sebenarnya ia juga tak ingin, namun Indonesia terlalu banyak menyimpan kenangan untuknya. Kebahagian, tangis, kehancuran, dan patah hati. Semakin ia berada disini, ia semakin tak bisa melupakan sosok Gangga. Gangga salah besar. Ia tidak bisa melupakannya semudah itu. Bayang-bayang akan semua kenangan itu teukir indah di dalam hatinya.
"Selamat tinggal, semuanya"
"Selamat tinggal, Gangga"
Bantu vote & comment ya! ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Story
Teen Fiction[COMPLETED] Awalnya semua berjalan bagaikan keajaiban~ Seorang remaja yang di masa kecilnya tidak memiliki teman. Namun semua berubah saat ia menginjak bangku SMA. Dimana ia bisa berteman dengan banyak orang dan mulai membuka diri. Baginya ia menemu...