18 ~ Perjodohan?

177 3 0
                                    

ENJOY THE STORY GUYS

Typo dimana-mana!!!

★★★
 

   
     Memang ya? Kalau hari-hari kita lewati dengan senyuman maka hari cepat berlalu. Kita tak akan menyadari jika hari berlalu begitu cepat.
Hal itu terbukti bagi Keyla dkk. tak terasa hari ini adalah Ujian Tengah Semester Genap untuk kelas X dan kelas XII.

Keyla dan Resya sedang duduk santai didepan ruang ujiannya. Resya sibuk menghafalkan rumus fisika sedangkan Keyla malah larut dalam kegiatan membaca novelnya.

"Holla gaess... Ayla yang cantiknya melebihi Selena Gomez dah datang!!!!" Ayla berlari menghampiri kedua sahabatnya itu diikuti Varrel yang berjalan santai dibelakangnya.

"Gak usah teriak-teriak, babe." Ucap Varrel yang sudah berdiri disamping gadisnya sedangkan Ayla hanya terkekeh.

Btw... Ayla dan Varrel udah jadi sepasang kekasih. Mereka baru jadian 2 Minggu yang lalu setelah menjalani masa pdkt selama 1 bulan. Oke, kembali lagi ke cerita...

"Nanta mana key?" Tanya Varrel, tak biasanya Nanta tidak bersama Keyla.

"Dia lagi ada urusan bisnis sama om Ardhan, jadi berangkat telat."

"Buset dah tuh bocah, masih SMA aja udah ngurus bisnis." Celetuk Aksel yang tiba-tiba muncul.

"Itu baru pria idaman. Emang lu, kerjaannya main doang." Cibir Resya sinis. Entah kenapa moodnya selalu buruk bila ada Aksel.

"Udah-udah. Lebih baik sekarang kalian masuk, siap-siap buat ujiannya. Bentar lagi bel."

"Ay...ay...captain." Keyla, Ayla dan Resya menyahuti perkataan Varrel sambil hormat ala upacara. Ketiga gadis itupun masuk ke kelas yang menjadi ruang ujiannya.

★★★

Sesampainya di rumah, Kenzo langsung menghempaskan tubuhnya ke sofa panjang ruang tamu. Cowok itu memilih memejamkan matanya sebentar.
"Eh... Anak mami udah pulang..."  Kenzo membuka matanya. Dia melihat maminya datang dari arah dapur sambil menggendong Keira.

"Abaaaaaaaang!!!!" Keira langsung turun dari gendongan maminya dan menghampiri Abangnya itu. Gadis kecil itu langsung naik dan duduk diperut Kenzo. Kenzo langsung memeluk adiknya dan mengubah posisinya menjadi duduk.

"Uuh.... Adik Abang yang paling cantik." Kenzo langsung menghadiahi wajah adiknya dengan ciuman. Keira kecil tertawa menerima ciuman Abangnya itu.

"Udah deh, bang. Sekarang kamu mandi terus makan."

"Oke deh mi." Kenzo mendudukkan Keira ke sofa dan dirinya bangkit pergi ke kamarnya.
.
.
.
.
Setelah menyelesaikan ritual mandinya. Kenzo memilih tidur dan mengistirahatkan tubuhnya.

•••••••

"Ken kan udah bilang Pi, Ken gak mau."

"Ini demi kebahagiaanmu, nak. Papi mohon kali ini aja turuti papi."

" Ken bilang gak mau, ya gak mau. Atau jangan-jangan papi jodohin Ken karena urusan bisnis, iya??"

"Gak sayang. Papi menjodohkan kamu karena papi ingin kamu melupakan Keyla."

"Ken bisa ngelupain Keyla dengan sendirinya Pi, gak harus dijodohin kayak gini."

"Nak... Mami mohon dengarkan perkataan papi kamu sekali ini saja." Valerina berusaha untuk membujuk putranya itu.

Williem menghela nafas panjang, " gini aja, kamu temui dulu gadis itu. Dia putri sahabat papa, Dion. Malam ini papi dan Dion ada janji makan malam bersama. Kamu harus datang." Kenzo hanya mengangguk singkat sebelum pergi keluar dari rumah. Cowok itu perlu menenangkan pikirannya.

Ditempat lain, hal serupa juga terjadi. Dion- sahabat Willem berusaha untuk membujuk putrinya.
"Papa mau kamu menerima perjodohan ini."

"Tapi pa..."

"Gak ada penolakan."

"Oke." Gadis itu hanya bisa pasrah. Jika papa nya sudah memutuskan berarti itu yang terbaik untuknya.

•••••••

Kenzo sudah siap dengan  outfitnya. Dia hanya memakai kaos putih polos dibalut dengan jaket hitam, jens hitam yang robek di bagian lutut menambah kesan badboy nya.

Kenzo mengendarai motornya menuju tempat makan malamnya bersama keluarga gadis itu. Sebenarnya Williem sudah menawarinya agar berangkat bersamanya namun Kenzo menolak. Dia memilih pergi dengan motornya jadinya Willem, Valerina dan adik kecilnya- Keira sudah berangkat duluan.

Kenzo memarkirkan motornya. Dia berjalan santai masuk kedalam restoran. Dari pintu masuk Kenzo sudah melihat meja yang dipesan untuk makan malam hari ini. Tempatnya sangat strategis berada ditengah-tengah Restoran. Kenzo tidak dapat melihat siapa gadis yang akan dihidupkan dengannya karena posisi duduk gadis itu membelakangi dirinya.
" Maaf Ken telat." Semua orang menoleh kearah Kenzo termasuk gadis itu.

Kenzo dan gadis itu sama-sama terkejut.
" Kenzo?!"

"Manda?!"

Ucap Kenzo dan Amanda bersamaan.

"Kalian udah saling kenal?!" Tanya Dion- papa Amanda.

"Kita satu sekolah om." Jawab Kenzo yang duduk disamping Amanda.

"Baguslah kalau kalian saling kenal. Jadi kalian tak perlu lagi untuk pdkt lama-lama." Ucap Williem.

"Yaudah kita..."

"Maaf om. Saya ingin bicara sebentar dengan Manda, boleh??" Kenzo memotong ucapan Dion. Prima paru baya itu menganggukkan kepalanya Kenzo lantas langsung menarik tangan Amanda dan pergi menuju taman yang berada di halaman belakang Restoran tersebut.

" Apa lu yang merencanakan ini semua?" Tanya Kenzo to the points.

" Ngerencanain apa? Gue gak ngerti."

"Semuanya. Lo kan yang minta sama bokap Lo agar dijodohin sama gue??"

Ananta menatap tak percaya cowok dihadapannya itu. Bisa-bisanya dia menuduhnya seperti itu.

"Dengarkan baik-baik ya Ken. Gue gak pernah minta sama bokap gue untuk dijodohin sama Lo. Gue aja baru dikasih tau hari ini. Papa cuma bilang gue bakal dijodohin sama anak sahabatnya. Dan gue gak tau apa-apa. Gue gak tau kalau yang dijodohkan sama gue itu Lo." Kenzo berusaha mencari kebohongan di manik mata Amanda namun tak ia temukan.

"Kalau Lo gak percaya sama gue, yaudah. Kita tolak aja perjodohan ini." Amanda hendak berbalik namun ditahan oleh Kenzo.

"Lo pernah bilang bakal bantuin gue ngelupain Keyla kan? Ini saatnya. Bantuin gue ngelupain Keyla, man. Buat gue jatuh cinta sama Lo." Pinta Kenzo.

"Gue bakal bantuin Lo Ken." Kenzo langsung menarik Amanda kedalam dekapannya.

"Makasih man. Sekarang kita masuk ya??" Kenzo bisa merasakan Amanda mengangguk didalam dekapannya.

Keduanya kembali masuk kedalam restoran. Kedatangan mereka sudah ditunggu oleh orang tua mereka.
"Gimana?" Tanya Valerina.

"Ken setuju mi." Semua orang tersenyum mendengar penuturan Kenzo.

"Yaudah. Sekarang pasang cincin ini dijari manis kalian. Hari ini kalian pertunangan." Willem dan Dion menyodorkan dua kotak cincin.

"Em... Pa. Manda punya satu syarat." Semuanya menoleh kearah Amanda, termasuk Kenzo.

"Apa itu?"

"Amanda gak mau menikah sebelum Amanda lulus kuliah."

"Kenapa, nak?"

"Manda pengen fokus kuliah dulu pa. Kami berdua akan menikah jika kami sudah sama-sama sukses."

"Yaudah jika itu keputusan kalian. Kami akan terima."

"Oke. Sekarang pertunangan dimulai."

Hari ini adalah hari yang bersejarah bagi Kenzo, begitu juga dengan Amanda. Hari ini keduanya telah melangsungkan pertunangan dan telah berjanji akan menikah setelah sukses nanti.

★★★



My Love Is You [Lengkap ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang