25

128 2 0
                                    

Enjoy the story and sorry for typo!!!

Voment!!!

HAPPY READING!!!

=============

Bel pulang udah bunyi 3 menit yang lalu. Keyla berjalan menuju halte dekat sekolahnya. Hari ini Nanta tak bisa menjemputnya karena dia sibuk dengan tugas kuliah nya, maklum mahasiswa baru.

Keyla duduk sendiri di halte guna menunggu taksi atau angkutan umum lewat. Keyla mengerutkan keningnya melihat sebuah mobil berhenti tepat didepan. Keyla lantas segera bangkit dari tempatnya. Keyla tersenyum manis pada cowok yang baru keluar dari mobilnya. Dia adalah bara.

"Kenapa belum pulang?"

"Lagi nunggu taksi."

"Bareng gue aja yuk. Jam segini taksi jarang lewat."

"Hmm gimana ya.... Gak ngerepotin Lo kan?"

"Gak kok. Yok." Keyla mengangguk dengan senyum yang merekah di bibirnya. Gadis itu masuk dan duduk di kursi penumpang depan. Bara memutari mobilnya dan duduk dibalik kemudi. Bara melajukan mobilnya dengan kecepatan normal.

Diperjalanan kedua insan itu saling melempar canda tawa. Bara tak seperti yang Keyla pikirkan. Dia tak seperti apa yang digosipkan oleh siswa-siswi KHS. Semua orang bilang kalau bara sama seperti Nanta, dingin tak tersentuh. Namun menurut Keyla, bara tak sedingin Nanta yang dulu sebelum dia berpacaran dengannya.
Semenjak seminggu bara menjadi siswa baru di KHS, Keyla dan bara menjadi teman dekat. Bahkan bara juga akrab dengan teman-teman Keyla.

"Hmm key. Ikut gue bentar ya..."

"Boleh." Bara tersenyum mendengar jawaban Keyla.
.
.
.
.
.
Mobil bara berhenti di depan pemakaman umum. Keyla mengerutkan keningnya, kenapa bara mengajaknya kesini. Keyla hendak bertanya namun bara keburu mengajaknya keluar dari mobil.

Keyla mengikuti bara yang berjalan didepannya. Langkah kedua berhenti di depan dua gundukan tanah. Bara berjongkok dan mulai mencabuti rumput liar yang tumbuh di atas gundukan tanah itu.

"Mom, dad. Maaf El baru datang hari ini. El sibuk banget belakangan ini, jadi sekali lagi maaf ya. Oh ya, mom dad. El kesini gak sendirian, kenalin dia Keyla temannya El."

"Hai om, Tante. Saya Keyla." Bara tersenyum melihat Keyla. Mereka berdua lantas membaca doa untuk kedua orang tua bara dan pergi dari area pemakaman.

"Bar."

"Hemm." Sahut bara sambil sibuk dengan cappucino miliknya. Dua insan itu memutuskan pergi ke cafe terlebih dahulu setelah dari pemakaman tadi.

"Gue boleh nanya gak?" Tanya Keyla ragu-ragu.

"Boleh." Bara masih sibuk menyesal capuccino nya.

"Lo tinggal sendiri??"

Bara menoleh kearah Keyla, "iya."

"Sebenarnya gue punya kakak cewek, tapi dia udah menikah dan menetap di Amerika." Lanjut cowok itu.

Keyla menatap bara lekat, di manik mata tajam bara tersembunyi duka yang mendalam. Ia juga dapat menebak kalau bara selalu merasa kesepian.

"Bonyok gue meninggal karena sebuah kecelakaan. Waktu itu gue masih umur 12 tahun dan kakak gue masih 18 tahun. Bonyok ninggalin harta yang berlimpah sehingga gue dan kakak gue gak pernah kekurangan. Tapi meski begitu gue tetep ngerasa kesepian. Apalagi semenjak kakak gue menikah setahun yang lalu." Cowok itu menceritakan sepenggal masa lalunya pada Keyla.

Keyla memegang dan mengusap punggung tangan bara.
"Lo cowok kuat,bar. Gue tau Lo kesepian, tapi menurut gue sibukkan diri Lo dengan kegiatan dengan teman-teman Lo, mungkin itu bisa membuat Lo melupakan sejenak masa lalu Lo."

My Love Is You [Lengkap ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang