Sebuah deruman motor terdengar nyaring dari arah lapangan sekolah.
Semua murid yang sedang melaksanakan pelajaran seperti biasanya pun seketika langsung mengalihkan pandanganya menuju lapangan melalui jendela kelas.Bahkan guru guru pun sampai keluar kelas untuk melihat apa yang sedang terjadi.
"Wah wah, siapa tuh dateng rame rame?" Teriak Dio sang ketua kelas sambil berjinjit untuk melihat keluar melalui jendela.
"Gila gila, rampok kali ya?!" Tanya Kiara yang juga sedang berjinjit melihat keluar lewat jendela.
Semua murid bergaduh, berbisik satu sama lain, bahkan ada yang sampai keluar kelas.
*****
"Bro, siapa tuh? Dateng rame rame?!" Tanya Uno sambil berjalan keluar.
"Liat kuy liat!" Timpa Bisma.
"Kayaknya gue kenal?" Gumam Brian.
*****
Lebih dari 10 motor telah terparkir rapi dilapangan sekolah itu.
Mereka menggunakan jaket kulit hitam dengan kompak, dengan wajah dibalut sebuah sapu tangan hitam yang melekat diwajahnga untuk menutupi hidung dan mulutnya.Semua murid dan guru keluar bersama.
Ekspresi mereka pun tidak bisa diartikan, ada yang ketakutan, sinis, bahkan bingung.Salah satu dari mereka akhirnya turun dari motor dan berdiri ditengah lapangan.
"Ada urusan apa kalian kesini? Kalian sudah mengganggu jam pelajaran disekolah ini!" Pak Ahmad selaku kepa sekolah bertanya dengan nada setengah membentak.
"Maaf pak, saya kesini hanya mau cari Anak ini!" Orang itu Bimo. Kemudian cowok itu menyodorkan ponselnya yang terdapat Vana disana.
"Vana? Ada urusan apa kamu ingin bertemu dengan Vana?" Tanya Pak Ahmad.
"Oh, namanya Vana. Tinggal panggilin apa susahnya sih!" Balas Bimo acuh.
"Maaf, jika kalian datang hanya untuk mencari masalah, silahkan pergi saja!"
"Oh, lo berani nglawan gue?" Tanya Bimo sinis. Kemudian mengangkat salah satu tanganya, seperti memberi isyarat kepada salah satu anak buahnya.
Dor!
Sebuah tembakan melesat dengan sempurna hingga mengenai salah satu kaca kelas disana.
Para murid seketika berteriak histeris.
"Baik! Saya akan panggilkan Vana, asalkan kalian tidak berbuat onar disini!" Ucap Pak Ahmad dengan wajah setengah ketakutan.
*****
"Vana! Vana mana Vana?" Tatapan Pak Ahmad mengedarkan pandanganya menyusuri kelas untuk mencari sosok Vana
"Ada apa Pak? Bapak cari saya?" Vana menampakan diri dari beberapa murid disana.
"Cepat temui mereka, katanya mereka nyari kamu! Kalo nggak,mereka bakal ngrusak gedung sekolah kita!" Pak Ahmad terlihat cemas disana.
"Baik pak!" Dengan sigap Vana keluar untuk menemui para cowok disana.
Semua murid menyaksikannya, mereka semua berbisik.
Bahkan Brian, Raffi dkk langsung ikut keluar saat terlihat Vana menemui para cowok itu."Bri, itu Bimo kan?" Tanya Zein sambil menepuk pundak Brian.
"Bener bener, itu Bimo! Gawat, Vana dalam bahaya nih!" Sambung Rangga.
"Bimo? Vana? Gawat!" Desis Raffi.
"Cepet Bri kesana!" Ucap Zein.
*****
Vana melipat tanganya didada, kemudian mengangkat salah satu alisnya saat berhadapan dengan cowok itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Cruel Girl [COMPLETED]
Ngẫu nhiênSebelum baca harap follow!:v Vana Arloji, gadis yang kejam kepada siapapun. Kehidupanya berubah saat kehormatanya direnggut secara paksa oleh cowok brengsek itu. Vana tidak suka dengan orang orang disekitarnya. Karna apa? Karna mereka itu berpenampi...